Untitled

831 55 1
                                    

Hari ini aku akan pergi ke ST. James’ Park untuk mencari ide novel dan meliburkan diri dari padatnya jadwal kuliah,Kali aku tidak pergi sendiri sebenarnya aku ingin pergi bersama Rendy tapi dia sibuk ya sudah pilihan terakhir lebih baik aku pergi bersama Roy, Nakhu dan Baek ternyata yang bisa hanya Baek jadi hari ini aku akan pergi bersama Baek.

Kami sepakat bertemu di Euston Square pukul 11 siang. Sekarang pukul sebelas tepat tapi aku baru keluar dari rumah, itu adalah salah satu kebiasaan buruk yang aku bawa dari Indonesia yaitu jam karet.

Waktu berjalan dari rumah ke Euston Square aku melihat ada seorang gadis yang kutaksir kelas 2 SMA kelihatannya dia adalah orang Indonesia dan dia terlihat kebingungan, Akupun memutuskan untuk menghampirinya,

“Hai, apa kamu orang Indonesia.” sapaku sambil menepuk bahunya.

“Kakak orang Indonesia juga?” Tanya gadis itu dengan wajah yang jauh berbeda dari pertama kali aku melihat dia.

“Iya, kamu sedang apa disini? apa kamu sendirian?”

“Iya kak, aku sendiri tapi sebenarnya ayah dan ibuku ada di hotel didekat BigBen.” jawab gadis itu.

“Kenapa kamu tidak minta jemput orang tuamu? Oh iya nama kamu siapa?” tanyaku

“Nama ku Gita kak, Handphone ku habis baterai kak.”

“Tapi kok kamu bisa disini? ini lumayan jauh dari BigBen, dan seharusnya kamu tadi melewati BigBen.”

“Ceritanya panjang kak, gimana kalau kita minum di café itu nanti aku ceritain kak kayanya aku masih punya sedikit uang untuk beliin kakak minum.” tawar Gita.

“Emm….Gimana ya Git? Aku ada janji sebenarnya kayanya temenku juga udah nungguin.”

“Yah…tolong aku dong kak, aku takut banget.” ucap Gita dengan nada sedih.

“Tenang aja, aku pasti anterin kamu kok,Gimana kalau kamu cerita sambil jalan aja, Kamu ikut aku ketemenku aja.” tawarku.

“Oke kak, kakak baik banget sih.” jawab Gita.

Aku pun hanya tersenyum sebagai balasan perkataan Gita dan menggandeng tangan Gita untuk segera pergi ke Baek sebab aku yakin dia sudah menunggu lumayan lama soalnya Baek tipe tipe orang on time nggak seperti aku yang selalu jam karet.

Sepanjang perjalanan ke Euston Square Gita pun bercerita kenapa dia bisa sampai ke tempat tadi yang jelas jelas itu melewati BigBen jika dari Bandara ternyata awalnya Gita tidak diperbolehkan ikut ke London sebab tujuan orang tuanya tidak untuk berlibur tapi bekerja, tapi Gita terus memaksa dan meyakinkan mereka bahwa dia bisa ke London sendiri akhirnya kedua orang tuanya mengijinkan tetapi mereka tidak bisa menjemput Gita.

Gita pun dengan percaya dirinya pergi seorang diri ke London, sesampainya di Bandara dia langsung naik taksi tetapi supir taksi itu tau kalo Gita pergi seorang diri dan Gita masih remaja jadi supir taksi itu tidak mengantarkan Gita ke BigBen tapi malah mengantarkan ke tempat yang lumayan jauh agar argo taksinya naik. Setelah diturunkan oleh supir taksi, Gita mencoba bertanya ke orang orang menggunakan bahasa Inggris seadanya tapi tidak ada yang mau menolong. Beruntung tadi aku melihat dia, bagaimana kalau aku tadi tidak keluar rumah, mungkin Gita sudah menjadi gelandangan di London.

Kami pun sampai di Euston Square, aku yakin Baek sudah menunggu lama soalnya sekarang jam 11.20, Aku pun menarik Gita ke arah Baek yang kulihat sudah bermuka sebal,
“Mianhae oppa, I’m late.” ucapku ketika sampai didepan Baek.

“You are always late, When are you not late?” jawab Baek yang masih menunjukkan muka sebalnya.

“Mianhae, aku tadi menolong anak ini, ayo kita segera pergi ke BigBen Baek.” ajakku

Assalamualaikum London Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang