Tanah Airku

871 62 10
                                    

Sepulang kuliah hari ini, aku duduk ditaman universitas sambil mencoba mencari ide untuk sebuah novel yang ingin aku buat, kan lumayan bisa buat nambah penghasilan kalau ada penerbit yang mau nerima.

Sudah sekitar 30 menit aku melamun sambil mencari ide cerita yang bakal laku dipasaran meskipun ceritanya mainstream tapi mempunyai keunikan yang bikin beda dari yang lain.

Tiba tiba ada tangan yang menyodorkan padaku sebuah earphone, aku pun langsung menoleh siapa yang memberiku,

“Udah pake aja, dengerin.”

“Iya, gue pake deh, Roy martin.”

“Roy martin? Kalau mau nyamain tuh sama Jefri Nichol kek atau nggak Razqadipta gitu, masa disamain sama yang udah tua.”

“Yee…Itu mah jauh kali.”

“Serah lu deh, cepet dengerin.”

“Iya iya.” Aku pun memakai earphonenya tapi tidak ada suara apapun,”Mana suaranya?”

“Yee..kan belum dicolokkin.”sahut Roy

“Udah belom?”

“Udah.”

Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau ku hargai

Lagu Tanah Airku pun mengalun dengan indah ditelingaku yang tanpa sadar membuatku bernyanyi menirukannya sambil meneteskan air mata.

“Yee…gitu aja nangis.” ledek Roy ketika lagu tanah airku berhenti berputar ditelingaku. Sebagai jawabannya aku hanya mengerucutkan bibirku sambil mengusap air mataku.

“Beda ya suasana disini sama di Indonesia.”ucap Roy

“Beda jauh kali.”sahutku

“Biasanya jam segini gue pulang kuliah terus lagi nongkrong di PIM sama anak anak, Tapi sekarang disini mana ada yang mau nongkrong gitu.”curhat Roy

“Emang budayanya beda Roy, orang disini lebih individualis.” jawabku

“Iya sih, mana kita lagi kuliah S2 yang susahnya minta disleding.”

“Sleding? Apaan tuh?” tanyaku keheranan.

“Susah deh ngomong sama anak daerah.”cibir Roy

“Heh…meskipun gue anak daerah tapi gue kuliahnya di Jakarta ya, tapi pas gue hidup di Jakarta nggak ada tuh bahasa sleding.” elakku

“Elo sih hidup di Jakarta tapi nggak pernah nongkrong, itu tuh bahasa kids jaman now.” balas Roy

“Udah ah Roy capek ngomong sama lo, bahasanya pake bahasa alien.” balasku.

Roy hanya tertawa kemudian bertanya,” Apa sih yang paling lo kangenin dari Indonesia, kecuali keluarga lo ya?”

“Surabaya.” jawabku dengan cepat.

“Surabaya? Kenapa? Bukannya lo gede di Aceh ya?” Tanya Roy

“Surabaya tuh tempat yang paling gue suka di Indonesia, mungkin soalnya gue lahir disana kali, Eh bentar kok lo tau gue gede di Aceh, perasaan gue nggak pernah cerita deh?” tanyaku keheranan.

“Hehehe…pas lo lagi dicafe sama Rendy gue pas disana juga, ya udah gue dengerin salah lo sendiri pake bahasa Indonesia.”jawab Roy

“Dasar tukang nguping! Terus kalo nggak pake bahasa Indonesia gue pake bahasa apa, Korea? Arab? mana Rendy ngerti!”balasku

“Pake bahasa jawa dong kan gue nggak ngerti.”jawab Roy

“Iya juga sih, Eh kok jadi gue yang salah, lo dong.”ucapku sambil mencoba memukul Roy.

“Bukan muhrim nggak boleh pukul pukul.”ucap Roy sambil berlari meninggalkanku.

“Ishhh…Awas ya.”balasku sambil berlari mengejar Roy.

Rasanya ini kali pertamanya aku bisa tertawa lepas di London setelah banyak sekali masalah yang menimpaku, yang tanpa sadar tawaku membuat seseorang mulai menjauhiku.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Untuk Indonesia,

Memang Negara yang aku tempati saat ini lebih baik darimu,

Transportasi di Negara ini lebih nyaman berbeda sangat berbeda dengan Negara kita yang kondisi Transportasi nya masih buruk,

Para dosen disini lebih baik daripada dosen di Negara kita yang lebih sering meninggalkan kelas untuk urusan yang tidak penting,

Lingkungan di Negara ini lebih bersih daripada Negara kita yang penduduknya masih membuang sampah disembarang tempat,

Indonesia,

Memang Negara lain lebih baik dari mu,

Tapi aku lebih nyaman tinggal bersamamu,

Satu hal yang perlu kau ingat,

Aku akan kembali kepadamu,

Sebagai putri Garuda mu,

Aku sangat mencintai mu bagaimana pun keadaanmu,

Indonesia.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Assalamualaikum,

Maaf ya saya updatenya lama, susah banget ngumpulin mood buat nulis  :”)

Oh iya, Happy 3000 Readers , terima kasih banyak buat yang baca cerita ini, untuk yang masukin ke Reading list sama vote juga terima kasih banyak.

Wassalamualaikum.

Assalamualaikum London Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang