He Came(2)

979 71 0
                                    

Setelah menenangkan diri aku pun masuk ke kedai paman Umar untuk kerja.

Aku berharap laki laki tadi sudah pergi.

"Assalamualaikum."ucapku sambil mendorong pintu kedai.

"Waalaikumsalam,kau dari mana saja nak? Rendy sudah pulang dari tadi, jadi Paman yang mengerjakan semuanya."

Alhamdulillah dia sudah pergi.

"Maafkan aku paman, aku tadi pergi ke belakang sebentar."

"Tidak apa apa nak, kau seperti nya ada masalah dengan Rendy."

"Iya paman sedikit masalah di masa lalu."

Iya,sedikit masalah yang merubah ku sampai seperti ini.

"Baiklah,semoga kau segera menyelesaikan nya, paman pergi dulu, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Aku pun segera masuk ke dapur dan memasak menu yang dipesan oleh pelanggan.

🍇

"Paman, aku pulang dulu ya, sudah jam 21:00."

"Iya nak, kau pulang pakai monorail saja, ini pakai kartu paman."ucap paman sambil menyodorkan kartu naik monorail yang hanya dimiliki oleh orang London.

"Terimakasih paman, paman sebenarnya aku ingin meminta uang gaji ku sekarang paman karena aku sama sekali tidak punya uang untuk makan."

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi nak? Semua karyawan paman mengambil gajinya di awal bulan, sebentar paman ambilkan."

"Terimakasih kasih paman , saya pulang dulu, assalamualaikum." Ucapku setelah menerima gaji dari paman.

"Waalaikumsalam, hati hati nak."

"Iya paman."

Aku pun segera keluar dari kedai dan berjalan menuju stasiun monorail. Tiba tiba tangan ku ditarik oleh orang. Aku pun bersiap siap untuk memukul nya.

"Jangan pukul aku, aku Rendy."

"Rendy, lepaskan." Aku pun mencoba menarik tangan ku dari seseorang yang sangat ingin aku hapus dari dunia ini.

"Tidak akan, syah, aku ingin menjelaskan semuanya."

"Tidak perlu ren, semuanya sudah jelas, tolong lepaskan aku, ini sudah malam." Jawabku sambil terus menarik tangan ku dan mencoba menahan tangis ku.

"Tidak Syah, setiap aku cari di SMA kamu selalu menghindar syah, setelah lulus sekolah aku mencari mu tapi kamu selalu menghindar, aku ingin jelasin semuanya Syah, please tunggu aku jelasin Syah."

"Kamu mau jelasin apa lagi? Semuanya sudah jelas, tolong lepaskan kalau tidak aku akan teriak."

"Silahkan teriak disini sangat sepi."

"Tolong lepasin ren." Ucapku memohon sambil menarik narik tanganku jangan lupa aku sambil menangis juga.

"Tidak syah."

"Tolong ren, tolong."

"Tidak ak- "

Bughh

Assalamualaikum London Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang