HIKARI - 31

571 27 16
                                    

"Tak pernah sekalipun aku membayangkan jika dirimu tak lagi bersamaku. Dan tidak akan aku biarkan siapapun untuk menyakitimu sekalipun itu adalah diriku sendiri..."

.

.

.

*HIKARI*

masamuneRei

story editor Shin

.

.

.

"Kenapa kau tidak mati?!"

"Suara? Siapa? Kenapa terdengar marah? Tapi mendengar perkataannya membuat dadaku sesak... sakit. Apa yang sebenarnya terjadi?"

Perlahan Kentaro yang sedang terbaring di ranjang Rumah Sakit membuka matanya. Sesekali ia mengerjap untuk membiasakan matanya dengan sinar lampu ruangan. Sedikit menoleh dan samar-samar ia melihat siluet seseorang.

Bibirnya melengkungkan senyum tipis saat matanya menangkap bayangan orang itu. Wajah, rambut, bibir, mata yang menatapnya dengan kelembutan. Ah, Kentaro sangat mengenalinya. Ia berusaha membuka mulutnya yang terasa kaku. Dengan suara lirih, ia bersuara.

"Pi... roki..."

Tangannya yang dipenuhi jarum infus melayang, berusaha menggapai wajah sang kekasih. Pria lainnya yang duduk tepat di samping ranjang Kentaro terkejut, ia menoleh seketika ke arah Hiroki. Pria tersebut yang tak lain adalah Daiki berdiri dengan wajah pucat.

"Nakada-san, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Daiki gugup.

Hiroki berjalan menghampiri sang kekasih yang menatapnya dengan tatapan sayu dengan senyum di wajahnya tanpa menghiraukan pertanyaan Daiki. Ia membalas Kentaro dengan senyum dan sedikit anggukan. Daiki yang berada di antara mereka bergantian memandangi Hiroki dan juga Kentaro yang sedang terbaring lemah di atas ranjang Rumah Sakit.

"Aku mendengarmu masuk ke Rumah Sakit dari sekretarismu. Makanya aku segera datang untuk melihat keadaanmu," ucap Hiroki.

"Bagaimana kau bisa..." celetuk Daiki yang membuat Hiroki menatap ke arahnya. Pria kecil itu seperti menelan ludahnya dengan susah payah saat mata Hiroki mengunci matanya. Menatap Daiki dengan tidak percaya. Bayangannya kembali beberapa saat yang lalu sebelum ia sampai di Rumah Sakit.

Hiroki merasakan sesuatu yang tidak bagus mengenai kekasihnya, Kentaro. Pikirannya melayang jauh saat mengetahui kekasihnya itu harus bermalam di kantor karena membuat ulang dokumen-dokumen yang hilang dengan secara tiba-tiba.

Dengan perasaan yang tidak menentu, tangannya meraih smartphone yang tergeletak di atas meja kerjanya dan menekan sebuah kontak sebelum memulai panggilan.

"Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar service area."

Hiroki kembali mengulang kedua kalinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HIKARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang