HIKARI - 17

436 27 12
                                    

"Cinta yang tercipta bagaikan laut dan pantai. Seperti api dan bara yang meninggalkan debu. Menyatu seperti sinar mentari menyentuh embun pagi, menjadikannya indah seperti kebahagiaan yang telah didapat dengan perjuangan..."

.

.

.

*HIKARI*

masamuneRei

story editor Shin

.

.

.

"Iya... Kau mau masak apa? Nanti biar ku belikan bahan-bahannya... Hm hm oke... Apa sih yang tidak untuk Kazumin." Yuuki tertawa, "Oke sampai nanti. Bye."

Yuuki menutup sambungan teleponnya, pria besar itu menyeruput habis iced coffee yang tinggal setengah sembari mengipas tubuhnya yang berkeringat dengan kerah kaus putih yang dikenakannya. Sesekali dia menyeka keringat yang menetes dari sela-sela topi hitam yang ia pakai untuk melindungi wajahnya dari sinar matahari. Yuuki duduk di bangku yang berada di balkon lantai dua cafe Altair, memandang jalanan di luar yang terlihat sepi, hanya suara angin musim panas yang terdengar.

"Aaa! Panas!!" Serunya.

Beberapa pengunjung cafe Altair yang kebetulan duduk di daerah balkon dekat Yuuki tersentak. Pria itu tampak tidak ambil pusing masih mengibas kerah pakaiannya sambil menggerutu. Smartphone yang dia letakkan disamping gelasnya bergetar, Yuuki lekas mengangkatnya begitu melihat nama yang tertera di layar smartphone.

"Ken-chan... Dimana kau? Aku sudah meleleh menunggumu disini... Ha? Tidak bisa? Tu tu tunggu!" Terdengar sambungan terputus dari balik telepon. Yuuki memasang wajah kesal.

Dia bangkit dari bangkunya, membawa serta semua barang miliknya.

"Apa-apaan Ken-chan ini. Dia yang bilang ingin bertemu, dia juga yang membatalkannya." Gerutu Yuuki sesaat setelah meninggalkan cafe Altair. Ketika hendak membuka pintu mobilnya, tiba-tiba langkahnya tertahan oleh getaran dari smartphone yang digenggamnya. Tanpa melihat panggilannya dia lekas menjawab.

"Jangan bilang kau mau datang? Serius dong Ken-chan, Aku... "

"Yuuki?"

Terdengar suara yang tidak asing dari balik telepon. Bukan, bukan suara Kentaro melainkan suara seorang wanita. Perlahan Yuuki menjauhkan smartphonenya dari telinga untuk melihat nama si pemanggil. 'Moeri'. Buru-buru Yuuki merapatkan kembali smartphonenya ke telinga.

"Halo... Halo?? Moeri?" Ucap Yuuki gelagapan. Terdengar tawa kecil dari ujung sambungan.

"Apa kabar? Aku dengar kau sudah pulang ke Jepang." Ucap Moeri, "Kau sudah menerima kirimanku?" Lanjut Moeri bertanya.

"Kiriman? Sepertinya belum. Nanti ku tanyakan Kazumi." Balas Yuuki tanpa pikir panjang. Tidak ada jawaban dari seberang telepon.

"Halo? Moeri? Kau masih disana?" Tanya Yuuki kebingungan sambil beranjak masuk ke dalam mobilnya. Perlahan dia menyalakan mesin mobil dan memperbesar daya ACnya. Dia menunggu jawaban dari seberang sembari bersandar pada bangku Jok mobilnya.

"Kazumi? Maksudmu Kazumi yang itu?" Yuuki terbelalak, "Jadi... Hmm... Sekarang kalian tinggal bersama?" Tanya Moeri kemudian.

Yuuki bingung harus menjawab apa, dia salah harus membawa nama Kazumi saat berbicara dengan Moeri.

HIKARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang