HIKARI - 20

363 21 27
                                    

"Ketenangan dan kegelisahan hadir bagai satu kesatuan yang tak luput dari kehidupan. Seperti halnya sebuah masalah yang selalu hadir kapanpun. Tanpa permisi saat datang. Tanpa pamit saat menghilang..."

.

.

.

*HIKARI*

masamuneRei

story editor Shin

.

.

.

Suara jemari dan keyboard yang beradu membangunkan Hiroki yang tengah terlelap di ranjang empuknya. Perlahan matanya mengerjap untuk terbuka. Dilihatnya sosok yang tengah duduk di kursi kerjanya. Sosok itu tak menyadari bahwa ia sedang diperhatikan. Tubuh Hiroki perlahan bangkit meninggalkan kenyamanannya.

Hiroki duduk di pinggir ranjangnya sambil masih memperhatikan sosok itu. Perlahan ia berdiri dan melangkah menghampiri meja kerjanya. "Kau sedang apa, Men?" tanya Hiroki sambil melingkarkan kedua tangannya di leher Kentaro. Kepalanya ia sandarkan pada bahu bidang Kentaro. Kentaro terkejut mendapati kekasihnya terbangun.

"Ah, aku sedang membuat laporan bulanan. Karena ini sudah tanggal 10 dan sudah memasuki awal bulan, jadi aku harus menyelesaikannya," jawab Kentaro yang tak lepas dari laptopnya. "Tapi ini sudah tengah malam. Mungkin kau bisa melanjutkannya nanti di kantor," ujar Hiroki sambil melirik jam kecil yang terletak di atas meja kerjanya. "Aku juga menyuruhmu bermalam di mansionku untuk kau istirahat, Men. Bukan untuk ini," lanjutnya.

Kentaro menghentikan sejenak kegiatannya. "Sedikit lagi selesai. Nanti aku akan menyusulmu tidur," tangan Kentaro menggenggam tangan Hiroki yang melingkar di lehernya sambil tersenyum. Hiroki mengangguk paham. "Baiklah. Jika sudah selesai, lekas tidur ya, Men." Hiroki mengusap sayang rambut Kentaro dan mencium pipi tirusnya sebelum beranjak kembali menuju ranjang.

Hari itu Kentaro memutuskan untuk bermalam di mansion Hiroki setelah sebelumnya Hiroki menjemputnya di kantor setelah lembur. Hiroki juga memintanya untuk lebih baik bermalam di mansionnya, mengingat mansion mereka hanya berbeda beberapa pintu.

Bermaksud untuk bisa segera istirahat, Kentaro justru terbangun tengah malam mengingat laporannya yang belum selesai. Beberapa hari ini memang Kentaro terlihat sangat sibuk. Mungkin karena ini sudah masuk awal bulan, jadi pekerjannya bertambah. Ditambah beberapa project yang sudah menunggunya bersama Yuuki.

"Ya, selesai," ujar Kentaro sambil merenggangkan tubuhnya setelah ia menutup laptopnya. Kentaro melirik jam kecil di atas meja itu. "Setengah dua. Untunglah aku masih punya waktu untuk memejamkan mata."

Kentaro bergegas menghampiri ranjang besar kekasihnya itu. Ia melihat Hiroki sudah tertidur dengan pulasnya. Dengan hati-hati, Kentaro merangkak melewati tubuh Hiroki. Kentaro merebahkan tubuhnya di sebelah Hiroki dan menarik selimut. Memejamkan mata sambil tangannya memeluk tubuh Hiroki. "Oyasumi~" bisik Kentaro.

Pagi harinya Hiroki bangun terlebih dahulu. Ia sudah berkutat di dapur membuat sarapan untuk dirinya dan juga Kentaro saat jam menunjukkan pukul 06.15 pagi. Hiroki sengaja tidak membangunkan Kentaro karena ia merasa kekasihnya itu butuh waktu untuk istirahat.

Mata Kentaro mengerjap saat ia mendengar dentingan besi dan porcelain yang beradu dari arah dapur mansion Hiroki. Perlahan ia membuka matanya. Kentaro membuka matanya lebar-lebar saat mendapati Hiroki tidak ada di sampingnya. Bergegas Kentaro bangun dan melangkah keluar kamar Hiroki.

HIKARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang