HIKARI - 29

261 18 13
                                    

"Aku dan jenuhku, bersama membisu.
Terlalu jauh untuk meraih, bintang yang sedang ku tatap. Aku dan senyumku, mengikuti diam dan termenung meratap mimpi, yang kini hilang dalam sekejap"

.

.

.

*HIKARI*

masamuneRei

story editor Shin

.

.

.

Senja hadir saat Shuuto sedang melangkahkan kakinya menuju rumah. Seminggu berlalu pasca datangnya Yoshiki yang tak hentinya meminta maaf padanya. Karena Shuuto selalu menolaknya, Yoshiki yang biasanya hampir setiap hari datang, kini sudah seminggu tidak kembali.

Shuuto sudah berada di depan rumahnya, dia menatap sekitar rumahnya tersebut. Matanya seperti mencari sesuatu, tapi tidak ia temukan. Sesuatu menggelayuti dadanya seketika. Sakit menghujam jantungnya.

Kakinya melangkah mendekati pintu rumahnya yang sudah tua, perlahan membuka pintunya tersebut. Shuuto hampir memasuki rumahnya saat suara seseorang memanggilnya. 

"Washio-san!"

Shuuto menoleh ke asal suara. "Taiyou!" serunya dengan terbelalak dan tak percaya. Dengan segera, pria jangkung yang dipanggilnya Taiyou berlari menghampirinya sambil merentangkan kedua tangannya.

Mereka berpelukan cukup lama, seperti sudah lama tidak bertemu. "Kapan kau kembali?" tanya Shuuto setelah melepaskan pelukan.

Pria itu tampak berpikir sejenak. "Hmm sepertinya seminggu yang lalu," jawab Taiyou mengingat.

"Kenapa baru menemuiku sekarang?" tanya Shuuto lagi.

"Seminggu yang lalu aku berniat datang ke sini, tapi sepertinya rumahmu sepi. Jadi aku pulang lagi," jawab Taiyou. Seketika air muka pria itu sedikit berubah. Namun senyumnya masih bertengger di wajah tampannya.

"Mana Hayato?" tanya Taiyou dengan senyum masih mengembang diwajahnya, matanya mengedar di sekitar Shuuto. Lagi, Shuuto merasakan sesuatu yang berat di hatinya. Ekspresinya berubah. Taiyou yang menyadari hal itu segera bertanya. 

"Ada apa Washio-san?" Pria itu menggenggam pundak Shuuto yang mulai terkulai, mengharapkan Shuuto menatap matanya. Shuuto segera menghembuskan nafas panjang dari mulutnya. Dia menggeleng kemudian menatap Taiyou dengan senyum yang dipaksakan.

"Tidak apa-apa...  hanya saja... Hayato sudah meninggal sebulan lebih yang lalu." 

Pernyataan Shuuto membuat Taiyou terkejut, tangan pria itu bergetar hebat, wajahnya menunjukkan ketakutan yang luar biasa. Dia menatap kembali Shuuto lekat-lekat dengan mata yang membesar.

"Washio-san... tolong katakan itu tidak benar!" jerit Taiyou masih dengan wajah yang sama. Shuuto memaksakan diri untuk tersenyum. Dia paham apa yang dirasakan Taiyou saat ini, dirinya pernah ada dalam fase itu. Namun, untuk saat ini tidak lagi.

Shuuto melepaskan genggaman Taiyou pada pundaknya kemudian berbalik. "Ayo masuk dulu. Kita ngobrol di dalam," ajaknya sambil tersenyum. Taiyou masih menatapnya dengan mata terbelalak. 

Shuuto menggeser pintu rumahnya agak lebar. Ia masuk terlebih dahulu, kemudian berbalik sekali lagi mengajak Taiyo untuk masuk. Pria jangkung itu berjalan tertatih-tatih dengan wajah pucat menyusul Shuuto.  Tak lupa Shuuto menutup kembali pintu rumahnya dan langsung menuju ruang tamu.

HIKARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang