HIKARI - 12

610 34 46
                                    

"Cinta bukan sekedar janji, itu adalah ikrar yang terlambat di ucapkan. Menjauhi cinta tak dapat ditepati, apalagi menghianati..."

"Cinta tumbuh dengan harap. Harap untuk selalu bersama dengannya. Seperti jiwa dalam raga yang menjadi satu..."

.

.

.

*HIKARI*

masamuneRei

story editor Shin

.

.

.

Yuuki mengetuk-ngetuk meja kerjanya dengan bolpoin, wajahnya tampak berseri. Senyum manisnya merekah saat dia terhanyut dalam lamunannya. Kentaro yang kebetulan sedang mampir ke tempat Yuuki merasa risih dengan kelakuan sahabatnya itu. Matanya melirik ke arah Yuuki, ia tidak bergerak dari posisi duduknya di sofa yang terletak di dekat jendela.

"Ehem, bisakah kau hentikan," protes Kentaro sambil menutup dokumen yang tengah dibacanya. Yuuki tersentak, matanya menatap balik Kentaro dengan wajah bertanya-tanya. Butuh beberapa saat sampai Yuuki akhirnya menyadari hal yang membuat Kentaro jengkel.

"Ah! Maaf Ken-chan," balas Yuuki sambil tertawa.

Kentaro menghela nafas kemudian beranjak bangkit menghampiri Yuuki. Pria itu menarik bangku yang terletak di seberang meja kerja milik tuan rumah dan duduk di atasnya. Kentaro menatap lawan bicara yang sekarang berada di hadapannya.

"Pasti ada sesuatu." Mulut kecilnya berucap, "Biar kutebak... Kazumi?"

Yuuki melempar pandangannya ke arah jendela, dia membasahi bibirnya sambil tersenyum. Wajahnya tampak berseri seperti sedang memikirkan sesuatu. Yuuki mengangguk perlahan sambil menutup kedua kelopak matanya. Kentaro menunggu.

"Sudah berapa bulan sejak kalian bertemu kembali? Tujuh? Sembilan?" terka Kentaro.
"Sembilan," balas Yuuki cepat.

"Sembilan... Jadi bagaimana hubungan kalian selama sembilan bulan ini? Apa ada kemajuan?" Kentaro terlihat sangat penasaran karena Yuuki sudah sangat jarang menceritakan Kazumi lagi padanya, tidak sesering yang biasa Yuuki lakukan dulu.

"Minggu ini aku akan mengajaknya pergi. Kau punya rekomendasi tempat Ken?" Wajah Yuuki terlihat serius. Kentaro bersandar di bangku yang didudukinya, matanya berputar tanda berpikir.

"Hmm... Bagaimana kalau kau mengajaknya ke kebun binatang," ucap Kentaro kemudian. "Terakhir kali kami kesana dia ngotot mau melihat otter. Tapi hari itu kandangnya sepi karena beberapa otter sedang direhabilitasi akibat terserang flu. Dia kecewa," kenang Kentaro. Yuuki tertawa, dia bisa membayangkan ekspresi orang yang dicintainya saat itu.

"Terima kasih Ken-chan," ujar Yuuki sambil tersenyum menatap Kentaro. Dia mengepalkan tinju ke arah sahabatnya itu, Kentaro melakukan hal yang sama sambil tersenyum. Kedua tinju mereka beradu pelan.

.

Hari minggu yang dinanti Yuuki pun tiba. Dia sudah duduk di atas kasurnya dari jam 6 pagi dengan masih mengenakan tanktop putih dan celana pendek garis biru-putih. Semalaman dia tidak bisa tidur karena memikirkan hari ini.

HIKARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang