Embrace The Wind Part 29

8.6K 1.1K 102
                                    

Masih dengan rasa frustasi memikirkan mobilnya, Shania segera berjalan kembali ke lift. Ia memencet semua tombol turun di kedua lift yang ada di sana. Berharap lift itu segera membuka dengan cepat.

Hanya beberapa detik, salah satu lift kosong pun terbuka dan membuat Shania segera melangkah masuk dan menekan tombol lift yang akan kembali membawanya ke lobi. Di saat itu pun, tepat setelah lift Shania tertutup, lift di sebelahnya pun terbuka, menampakkan Ashton yang terbalut jas sempurna, keluar sembari memegang kopi yang ia beli di kafetaria tadi.

Dengan santai, Ashton terus berjalan masuk ke ruangannya. Yang di mana masih ada Derrick terdiam di ambang pintu ruangannya. Melihat itu pun, Ashton hanya melirik sebentar sebelum kembali terus berjalan ke mejanya lalu menatap Derrick lagi.

"Sedang apa kau terdiam begitu?"

"Tadi, Anda kedatangan tamu. Seorang wanita."

Ashton terdiam sebentar mengingat-ingat. Hingga kemudian ia sadar bahwa yang Derrick maksud pasti anak teman ayahnya itu. Karena ia memang hanya punya janji dengan perempuan itu hari ini.

"Lalu di mana dia sekarang?" tanya Ashton sembari dengan santai meminum minuman yang ada di tangannya.

"Dia kembali pergi. Katanya dia akan kembali." Derrick kemudian melangkah ke hadapan Ashton yang sudah duduk di mejanya. Menatap Ashton yang kembali sibuk dengan pekerjaan sebelum berkata, "Ngomong-Ngomong, perempuan itu ternyata benar-benar sudah bangun yah. Dia bahkan sangat cantik dan sehat."

Ashton kembali melirik Derrick. Diikuti dengan kerutan di dahinya. "Kau bicara apa sih?"

"Itu dia, perempuan yang pernah kau suruh aku untuk mencari tahu dan mengabarimu semua kabarnya saat ia masih koma."

Ashton terdiam lagi beberapa saat ia mengingat Shania. Shania sang gadisnya. Namun, Ashton masih belum paham benar apa yang sedang dibicarakan oleh sekrestarisnya itu.

"Kau sebenarnya bicara apa? Bicara yang jelas," ucap Ashton semakin tak mengerti.

"Gadis yang datang tadi. Dia 'kan gadis yang koma itu. Shania Mitchell anak putra William Boyce. Masa Presdir tidak ingat, setiap hari dulu Presdir menanyakan kabarnya padaku," jelas Derrick yang ikut kebingungan dengan reaksi Ashton.

Ahston tak bisa berkata-kata lagi. Pemikirannya terasa rumit. Namun, yang ia sadari saat itu juga bahwa ia harus mengejar perempuan itu untuk memastikan apa yang sebenarnya sekretarisnya itu bicarakan. Tanpa pikir panjang, Ashton langsung berdiri dan berlari kembali ke dalam lift. Dia terus berlari setelah keluar dari lift.

Jantungnya semakin memompa kuat saat ia melihat punggung perempuan yang tampak terburu-buru keluar dari perusahaannya. Walau ia tak bisa mengenali orang itu dari belakang, tetapi Ashton bisa merasakan bahwa perempuan itulah yang dimaksud Derrick tadi.

Ashton pun mempercepat larinya. Sebelum perempuan yang membuat jantungnya serasa akan meledak itu benar-benar menghilang. Dan saat kesempatan terbuka, Ashton segera meraih tangan perempuan itu sebelum pergi lebih jauh di dalam taksi.

"Shania."

Dengan napas tersenggal, Ashton menatap Shania lekat. Membuat Shania memandang bingung.

"Aku menemukanmu," ucap Ashton dengan mata yang berair tak menyangka. Ia benar-benar bertemu dengan perempuannya kembali. Dalam keadaan perempuan itu benar-benar sudah sehat.

"Kau... siapa?" tanya Shania dengan kerutan dia alisnya yang heran melihat tangan Ashton menahan dan menggeggamnya erat.

 siapa?" tanya Shania dengan kerutan dia alisnya yang heran melihat tangan Ashton menahan dan menggeggamnya erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Embrace The WindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang