Chapter 47 : Work Again

1.3K 62 1
                                    

~~~

Arlojiku menunjukan pukul 8 pagi hari. Kuberjalan menyusuri trotar dan berbelok untuk masuk ke dalam salah satu perusahaan besar dengan puluhan lantai yang sibuk di dekat toko roti. Ya, ini perusahaan ayahku. Perusahaanku.
Sudah berbulan-bulan aku tak datang kemari. Biarpun begitu, aku tak lepas dari tanggung jawab. Setiap pagi sekretarisku selalu mengirimiku tugas atau file yang harus ku tanda tangan atau kususun, bahkan kuperiksa kembali. Menjadi seorang pimpinan butuh tanggung jawab besar, dan tidak bisa seenaknya.

"Selamat pagi, Mrs. Hale," sapa resepsionis bernama Keyla itu dengan ramah dari belakang meja tamu.

"Hay, Key!" sapaku menghampirinya dan bersalaman dengannya. Ia nampak terkejut akan kehadiranku. Oh, aku benar-benar merindukan suasana kantor.

"Umm, apa aku harus memanggilmu Mrs. Styles?" tanyanya berbisik. Pertanyaannya cukup membuatku bingung. Di satu sisi aku memang sudah menjadi istri Harry dengan nama belakang Styles, tapi di sisi lain, aku benci panggilan itu!

"Menurutmu apa yang lebih sopan?" tanyaku balik dengan suara pelan, berbisik di telinganya. Gadis berambut pirang itu nampak berpikir sejenak.

"Menurutku, Mrs. Styles. Karena kau sudah menikah dengan tuan Harry Styles bukan?"

"Ah ya, baiklah. Panggil aku itu saja."

"Baik Mrs. Styles," ucapnya sambil terkikik geli. Aku pun ikut terkikik bersamanya saat mendengar bagaimana nama itu disematkan untukku.

"Aku akan ke ruangan. Bye.."

"Semoga harimu menyenangkan, Mrs. Styles!" seru Key membuatku memutar kedua bola mata. Mrs. Styles. Apa nama itu aneh? Tapi menurutku itu menggelikan.

Saat berjalan menuju lift, hampir seluruh karyawan di lantai satu menyapa dan memerhatikanku. Mungkin mereka berpikir, "pimpinan macam apa dia ini? Keluar masuk kantor seenaknya." Yaa, jika bukan karena pernikahan itu, aku mungkin akan sangat rajin datang kemari.

"Mrs. Styles?" panggil seseorang sebelum kutekan tombol untuk membuka pintu di lift. Kubalikan  tubuhku dan menemukan Ramona, sekretaris pribadiku.

"Ramona!" sapaku lalu memeluknya erat. Dia sudah kuanggap sebagai saudariku sendiri. Usia kami sama, omong-omong.

"Mrs, apakah anda akan kembali bekerja hari ini?" tanyanya setelah melepas dekapanku.

"Entahlah, aku masih bimbang."

"Seluruh kantor merindukanmu. Senang bisa melihatmu kembali, Mrs."

"Yeah, senang juga bisa berada disini."

Akhirnya aku dan Ramona menaiki lift bersama menuju lantai 5. Ruangan pribadiku. Gadis berkulit eksotis dengan mata biru itu menceritakan bagaimana keadaan kantor saat aku tak ada. Perkembangan dan kerja sama yang dilakukan kantor, kinerja karyawan dan banyak lagi. Hah, ternyata kembali bekerja membuatku sedikit merasa penat. Padahal baru beberapa menit berada disini.

"Kami kedatangan karyawan baru. Dia tinggal di New York, dan baru pindah ke London," ungkap Ramona saat kami sampai di ruanganku. Kududuk di kursiku dan ia duduk di hadapanku.

Baru pindah dari New York? "Oh ya? Bagaimana kinerjanya?" tanyaku penasaran. Kurasa aku tahu siapa karyawan baru itu.

"Cukup memuaskan. Dia masih dalam masa percobaan. Kau mau bertemu dengannya?" ia menunjuk kearah pintu.

Aku pun mengangguk yakin, "Ya, bawa dia kemari."

Ramona melangkah keluar ruanganku dan memanggil karyawan baru itu.
Dan tak lama, seorang lelaki memasuki ruanganku dengan mengetuk pintu terlebih dahulu. Saat kuangkat kepalaku..
"Astaga!"

My Emotional Husband // [{Harry Styles}]Kde žijí příběhy. Začni objevovat