Chapter 25 : Damn Hurt!

1.4K 65 8
                                    

Bacanya sambil dengerin lagu
Ariana Grande - Just a little bit of your Heart :)

~~~

Kubuka kedua mataku saat kurasakan sesuatu bergetar di sebelah tubuhku. Ternyata alarm makan malam. Oh, Sudah malam. Kubangkitkan tubuhku dan merasakan punggungku yang senakin linu. Harry benar-benar keterlaluan. Kejadian tadi siang membuatku teringat akan suatu peristiwa yang hampir sama. Pemerkosaan. Lupakanlah itu adalah tragedy paling mengerikan di dalam hidupku.

Kuambil baju mandiku dari lemari dan memakainya perlahan. Selain punggungku, selangkangan juga leherku terasa sakit. Dia benar-benar ganas dan sangat berbahaya. Shit Crazy Curly!

Kakiku menyentuh lantai kamar mandi yang kering dan dingin. Kunyalakan keran air hangat pada bathup, kurasa hanya itu cara agar tubuh dan pikiranku sedikit rilex. Otakku sangat tidak mau bekerja sama sekarang, saat tubuhku masuk ke dalam bathup dan merasakan air hangat menyentuh kulitku, kejadian tadi terulang di benakku membuat air mata kembali menetes di pipiku. Shit! Rasanya perih sekali. Fuck crazy curls!

***

Aku sudah tidak dapat menahan rasa laparku kali ini. Kuputuskan untuk keluar dan mencari makan. Kuambil dan kupakai sweater putihku lalu berjalan keluar hotel untuk mencari cafe terdekat. Karena punggung dan selangkanganku masih terasa dakit, jadi kuputuskan untuk berjalan dengan perlahan di trotoar, membuat hampir seluruh orang yang melintas di dekatku mulai memperhatikan. Hh.. Tak ada pemandangan lain apa, hingga aku menjadi tontonan seperti ini?

*Harry's POV*

~before that~

Sialan! Apa yang kau pikirkan, ha?! Kau menyetubuhinya! Fuck! Tapi ia sangat nikmat. Pantas saja Zayn betah bersamanya. Jangan-jangan pria blonde waktu itu, berusaha mendekatinya hanya untuk menjadikan ia sebagai budak seksnya, heuh.. Ternyata Shella sangat polos tapi sungguh hebat karena ia dapat membuatku sangat bergairah. Nice job for me.

But wait! Mengapa ia sudah tidak perawan lagi? Apa Zayn adalah lelaki pertama yang memerawaninya? Bagaimana bisa? Pria yang sangat licik. Sudah lama aku tak merasakan ketatnya perawan. Sial! Apa yang kupikirkan?!

"I want that again!" seruku pada bartender pria yang tengah mengeringkan beberapa gelas dan menaruhnya di rak. Kutunjuk minuman berjenis vodka beralkohol tinggi di rak minuman yang paling atas. Ia langsung mengambilkan satu botol itu untukku. Segera kutuang di gelasku dan meneguknya hingga habis. Hmm.. Lebih enak dari yang pertama kali kumencobanya. Kurasa aku harus menambahkan jenis minuman ini di bar baruku.

"Harry?" suara yang sangat kukenali memenuhi pendengaranku. Aku baru meneguk 2 gelas vodka ini dan efeknya sangat luar biasa cepat. Aku hanya bisa terkekeh sambil menggeleng karena halusinasiku yang terlalu berlebihan ini. "Hazz.." sebuah sentuhan di pundakku membuatku langsung menoleh dan tersentak ketika melihat siapa yang memanggil dan menyentuhku. Astaga.. Apa benar ini adalah dia?
"Ohh.. Ternyata ini benar kau.." wanita berdress navy pendek nan seksi ini langsung memeluk tubuhku dengan erat.

"S-Scarla?" ia melepas dekapannya untuk menatapku. Ia tertawa dan mengusap pelan pipiku. Iya! Ini benar-benar dia!

"Hay, Harry!" Kembali kupeluk tubuhnya dan mencium lekukan lehernya. "Aww, sudahlah Hazz.." ia pun tertawa genit dan melepas dekapanku. Gadis ini masih sama seperti dulu.

"God.. I still can't believe what I see now. Ternyata kau benar-benar ada di New York," gumamku lalu berdiri untuk melihatnya secara jelas. Ia masih tetap sama. Tubuhnya tinggi semampai bak model, rambut cokelat caramelnya, mata birunya. "I miss you.. Always," bisikku dan ia terkekeh.

"Harry, I'm so sorry.. I leave you.." isaknya sembari menggenggam tanganku.

Aku menggeleng seraya memejamkan kedua mataku. "Just- just forget it.." Aku sungguh-sungguh tidak ingin mendengar tentang masa lalu itu. Itu sangat buruk.

Scarla terkikik pelan, "Well, Kau sudah makan malam? Lebih baik kita pergi dari sini, aku tahu resto yang menyediakan makanan paling enak di New York!" ajaknya yang tanpa persetujuanku, ia langsung menarikku pergi dari bar besar ini.

Scarla terus menggenggam erat tanganku saat kami berjalan di trotoar menuju sebuah resto yang ia sarankan. Kami melewati beberapa orang yang tengah menikmati malam di tengah kota New York. Kami tertawa hingga akhirnya, kutarik ia ke dalam pelukanku.

"I love you," lirih Scarla yang sangat membuat jantungku berdebar dengan cepat. Love?

Tak lama kami sampai di resto yang cukup mewah. Gadis bermata biru ini mengajakku untuk duduk di sudut ruangan dekat jendela resto. "Harry," kembali ia memanggilku. Dan aku hanya mengangkat kepalaku untuk menatapnya.

*Shella's POV*

Sakit sekali. Hatiku benar-benar hancur berkeping-keping. Aku masih belum percaya dengan apa yang kulihat tadi? Harry... Berjalan bersama seorang gadis berambut cokelat caramel dengan mini dressnya yang begitu mencolok. Apa ia adalah gadis yang telah membawa hati Harry pergi? Scarla? Apa benar itu adalah dia? Mengapa harus di New York? Mengapa harus sekarang? Oh, aku tahu alasan mengapa Harry tidak menolak honeymoon ini. Gadis itulah alasan mengapa Harry mau kemari. Ke New York.

Ya, aku melihat mereka. Scarla menggenggam erat tangan Harry dan menariknya manja menyusuri trotoar. Lalu Harry menariknya ke dalam pelukan. Scarla berbisik sesuatu hingga membuat Harry tersenyum lebar. Senyuman yang tak akan bisa ia tunjukan untukku. Ternyata mereka menuju sebuah resto. Harry menggenggam kedua tangan Scarla dan menatapnya dengan intens. Aku menginginkan tatapan itu. Tatapan rindu penuh cinta. Mengapa ia harus kembali? Aku tidak mau Harry meninggalkanku. Aku tidak akan pernah siap.

"Taxi!" seruku saat sebuah taxi berwarna kuning melintas. Aku harus mencari tempat tertenang di kota ini. Kemana pun itu. Rasanya, aku tidak mau kembali lagi ke hotel fan melihat wajah busuk si keriting bodoh itu.

~~~

"Thank you, sir," ucapku setelah turun dari taxi dan mendapati diriku telah berada di ujung keramaian. Well, supir taxi itu membawaku ke sini setelah kutanyakan tempat yang paling tenang dan jauh dari keramaian. Ini adalah sebuah danau dengan beberapa kursi taman dan banyak lampu taman yang menerangi setiap sudut danau. Akhirnya, kujatuhkan bokongku diatas rumput hijau dekat danau dan bersandar di bawah pohon untuk menikmati ketenangan ini. Air mataku tumpah saat melihat sebuah perahu kecil dengan dua dayung tengah bersandar di tepi danau dengan tenang. Teringat kembali masa laluku saat bersama Zayn waktu itu. Masa lalu yang benar-benar indah dan tak ada yang mampu menggantikannya. Ya Tuhan.. Mengapa tidak bisa Harry menjadi pria manis seperti Zayn? Ia selalu kasar padaku, ia membenciku dan sangat tidak mengharapkanku ada di dalam kehidupannya. Ini bukan kemauanku.. Aku tidak pernah menginginkan ini terjadi. Tidak! Jika Harry tidak mencintaiku, mengapa ia tidak bisa sedikit saja menghargaiku? Atau menganggap aku ada dan nyata dalam kehidupannya?

"HARRY!!! YOU'RE SUCH A DAMN BASTARD!!! I HATE YOU!!!" teriakku disertai isak tangis seperti orang gila.

"I'm just a stupid girl who fall in love with a crazy bastard"

----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ------ ----- ----- -----

Sorry baru update, super sibuk :/ Harry Harry terakhir PKL yang supeerrr lelah :(

I need your feedback thanks :)

My Emotional Husband // [{Harry Styles}]Where stories live. Discover now