Chapter 19 : Harry meet Zayn

1.3K 61 0
                                    

~~~

Seusai berbincang dengan Louis dan menikmati makan siang bersama Harry, mom, mom Anne, Gemma dan Joe, akhirnya aku dan Harry memiliki waktu santai yang panjang. Ia kini telah membuka jasnya, menyisakan white shirt dengan dasi dan kedua lengan yang tergulung asal. Jujur, itu membuatnya semakin tampan dan seksi.

"Sepertinya ada yang ingin berbincang denganmu," bisik Harry sambil menatap lurus ke depan. Langsung kuikuti arah pandangannya. Dan yang kutemukan adalah sosok lelaki tampan dengan jas abu-abunya tengah berjalan kearahku. Zayn.

"Hay, Shell, Harry! Congrats for the amazing marriage," ucapnya saat sampai di hadapan kami. Ia menjabat tangan Harry, lalu berhenti cukup lama di tanganku sambil memerhatikan jari manisku yang telah tersemat cincin perak dengan berlian biru yang Zayn berikan padaku. Aku ingin menangis sekarang.

"Hay, Zayn! Kau tampak sangat tampan, seperti biasa. Sendirian saja? Kau tak bersama mom Tricia?" tanyaku canggung, seolah kami sudah sangat lama tak bertemu, dan lupa akan apa yang telah kami perbuat dulu.

"Ia sedang sibuk. Aku bersama Whaliya, sekarang dia bersama aunty Anne," Zayn, aku dan Harry menatap kearah Whaliya yang tengah bersenda gurau dengan mom Anne dan Gemma. Mereka mudah sekali akrab, tidak sama sepertiku. "Kalian akan liburan kemana?" tanyanya dengan kedua mata menyiratkan kesakitan yang perih. Kenapa Zayn harus menanyakan hal itu? Itu menyakitiku juga.

"Ummm..."

"New York. Kami akan honeymoon disana," suara Harry yang terdengar sarkastik itu membuatku dan Zayn menoleh sedikit terkejut. Lelaki curly ini hanya tersenyum simpul yang terlihat seduktif. Sial! Apa maksud lelaki sinting ini?! Dia benar-benar ingin merusak hubungan baikku dengan Zayn.

"Y-yeah, New York," tambahku dengan gugup. Jarak diantara kami bertiga mulai memanas sekarang. Harry terus menatap mantan kekasihku ini dengan tatapan dingin membunuh. Persis seperti saat ia menatapku untuk pertama kalinya setelah mendengar kabar bahwa kami akan menikah 2 minggu lagi. Mungkin jika tatapan bisa membunuh seseorang, aku pasti sudah mati saat itu juga.

"Itu kota yang bagus. Well, kurasa aku harus pulang. Mom pasti sudah menungguku dan Whaliya di rumah," Zayn menatap arlojinya lalu tersenyum manis padaku, membuatku ikut tersenyum lebar. Aku selalu seperti ini jika Zayn memberikan senyuman terindah dan termanisnya. "Sekali lagi, selamat atas pernikahan kalian. Semoga ini akan menjadi selamanya. Bye Shell, Harry!" pamitnya meredupkan senyumku.  Ya, kuharap begitu. Sainganku sangat berat untuk tetap bersama suamiku, Harry. Mulai dari Weronica, yang sudah pasti cantik, seksi, dan sangat 'berpengalaman'. Lalu ada Scarla, yang jelas-jelas cantik, seksi, ia adalah masa lalu Harry, dan Harry masih mencintainya, begitu juga sebaliknya. Jauh berbeda denganku. Wajahku pas-pasan, aku memang memiliki lekuk tubuh yang ideal, tapi aku tidak suka berpakaian seksi dan terbuka seperti Wero, aku baru datang di kehidupan Harry, aku tidak memiliki banyak pengalaman, memiliki masa lalu yang buruk, bahkan Harry pernah berurusan dengan 'masa laluku' itu. Buruk sekali hidupku.

"Okay.. Bye, Zaynie! Salam untuk orang tuamu, Safaa dan juga Doniya," sahutku sebelum ia berlalu untuk menemui Whaliya. Zayn mengangguk cepat lalu melambai dan pergi

Harry pun juga langsung melangkah pergi, menghampiri mom Anne yang tengah berbincang dengan, -sepertinya, keluarga besar Harry, entahlah. Daripada aku diam saja disini, lebih baik kuhampiri kedua sahabat baikku yang sedang mengobrol dengan dua gadis lainnya di dekat air terjun buatan di sudut ruangan. Gadis yang pertama kulihat memiliki rambut pirang panjang lurus sepinggul, dengan red dress panjang hingga menyapu lantai, sementara gadis lain berambut hitam ikal gantung, memakai white dress yang panjangnya hingga mencapai lututnya saja. Mereka berdua nampak cantik dan anggun. Dreskot pernikahan kami adalah putih atau merah untuk para wanita, dan hitam, putih atau abu-abu untuk para pria, omong-omong.

My Emotional Husband // [{Harry Styles}]Where stories live. Discover now