Chapter 24

654 59 27
                                    

Hari ini adalah hari kebebasan Hinata untuk bekerja. Toneri sengaja memberikannya pada Hinata. Toneri tau jika hari ini sangat berarti bagi Hinata untuk terakhir kalinya Hinata bertemu dengan teman kerjanya dulu. Ino.

''Hinata, aku merindukanmu." Ino memeluk Hinata.

''Aku juga merindukanmu, Ino.'' Balas Hinata memeluk Ino. "Aku harap kita dapat bertemu lagi, Ino."

Ino melepaskan pelukannya. Ia menautkan alisnya heran. "Apa yang kau bicarakan, Hinata?''

Hinata tersenyum tipis. "Amerika."

"A-Apa?" Ino memandang Hinata bingung. "Apa maksudmu, Hinata? Amerika?"

Hinata menundukkan wajahnya dalam. Ia mendudukkan dirinya di kursi depan rumah Ino. Pagi-pagi buta sekali ia telah menyambangi rumah Ino untuk sekedar berpamitan dengannya.

"Aku akan pergi ke Amerika, Ino."

"A-apa?" Ino menatap Hinata tak percaya. "Kenapa, Hinata?"

"Aku mendapatkan tanggungjawab proyek di Amerika, Hinata. Bersama Toneri." Hinata memandang Ino sendu.

"Hinata? Kenapa harus kau?" Kedua mata Ino mulai berkaca-kaca.

"Ini semua demi Hanabi, Ino. Ia akan bahagia tanpa adanya aku. Ia akan bahagia dengan Naruto. Tanpa aku yang menjadi penengah diantara mereka."

Liquid bening mengalir dipelupuk Ino. Ia merasa sangat dan akan kehilangan sosok sahabatnya itu. Hinata melangkah mendekati Ino. memeluknya perlahan.

"Hana tak seharusnya seperti itu, Hinata. Ini tidak adil untukmu.''

''Aku tak apa, Ino.'' Ucap Hinata tegar.

"Hinata... Hiks... Aku akan sangat merindukanmu.'' Ucap Ino di sela isakannya.

''Bagaimana dengan perasaanmu pada Naruto, Hinata?'' Hinata mempererat pelukannya pada Ino.

"Ia sudah lebih dulu melepaskanku, Ino. Jadi, untuk apa aku harus mempertahankannya. Mungkin ia akan kembali pada Hana. Biarkanlah mereka bahagia Ino. Aku rela.''

''Hinata...''




"Naruto-Sama..." Ino memandang Direkturnya itu yang akan memasuki ruangannya.

"Ada apa?" Jawab Naruto singkat. Ia sengaja menghentikan langkahnya demi karyawannya yang memanggilnya kini.

"Saya ingin anda tau satu hal.''

"Katakan." Naruto memandang bingung kearah Ino. Kedua mata Ino berkaca-kaca.

"Hinata.." Ino memandang Direkturnya itu lekat-lekat.
Ino menghela nafasnya perlahan memulai ceritanya. "Hinata akan pergi ke Amerika, Naruto-Sama. Dengan Toneri-san.''


DEG!!!


Dan kalimat yang Ino ucapkan pada Naruto, membuat dunia Naruto runtuh seketika.




''Toneri sudah mengurus semuanya untukku, Tou-San. Besok aku akan berangkat ke Amerika." Hinata menatap mata keperakan Tou-Sannya dengan sendu.

"Kau yakin akan pergi ke Amerika, Hinata?" Tanya Hiashi ragu.

Hinata mengangguk lemah. "Tak ada yang dapat kulakukan di sini, Tou-San. Ini kulakukan untuk Hana." Hinata memaksakan diri tersenyum.

"Hinata...''

Tanpa mereka sadari sosok gadis bermanik keperakan tersenyum tipis dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dada.




Hinata berbaring sangat gusar di atas ranjangnya. Ia tak bisa tidur malam ini. Pikirannya sibuk dipenuhi oleh hal-hal yang akan terjadi esok hari. Ia akan ke Amerika. Hinata menghela nafasnya berat. Apa keputusan yang ia ambil ini benar kali ini? Jauh dari Tou-San dan Hana? Dengan perasaannya juga?

Hinata bangkit berdiri dan berjalan menuju kamar Hanabi. Membuka pintu itu perlahan, menampilkan sosok adiknya yang tengah tertidur. Hinata tersenyum tipis.

''Ku lakukan apa yang akan membuatmu bahagia, Hana.''





Bersambung...






Waaahaaaa ketemu lg dengan Yuni😆

Jangan tanya knpa word dikittt, krn otak udah keperes buat Event #NHFD9 kmrn sampe ke sequel"nya😣😂


Moga masih suka ya😄


Vomenttttnya😘😘

My Beloved SisterWhere stories live. Discover now