Chapter 1

2.6K 106 17
                                    

Drrrtttt...

1 Receive Message

From : NN
'Aku merindukanmu'

'Aku juga merindukanmu'

Send

1 Receive Mesaage

From : NN
'Dua hari lagi aku akan pulang ke Jepang. Aku akan membawakanmu hadiah. Tunggu saja ya'

"Kyaaaaaa."

Gadis beriris keperakan jingkrak-jingkrak bahagia saat mendapat rentetan pesan dari kekasihnya yang akan pulang. Jelas diketahui bukan, mereka sedang LDR an.

Gadis itu masih saja memeluk ponsel yang berisi pesan yang membahagiakan itu sambil memutarkan tubuhnya. Hingga suara baritone menginterupsi tingkah konyolnya itu.

''Hana, kenapa kau bahagia seperti ini hah? Kau tau,suara teriakanmu mengganggu kerjaku. Oh God?!"

''Hinata-nee kau tau, kekasihku akan pulang. Aku bahagia sekali.'' Jawab Hana sang adik, yang justru malah memeluk kakaknya erat.

''Kakak turut senang, tapi kakak mohon jangan berteriak histeris seperti tadi. Kau akan membuat Tousan bangun.''

''Oh God?! Gomen Hinata-nee. ''Ujar Hanabi yang sekarang menjadi kikuk. Ia takut membangunkan Tousannya, karena apa? Tousannya sangat galak.

''Lebih baik kau tidur ya, kakak akan melanjutkan pekerjaan kakak dan ingat jangan berteriak lagi atau kau akan kakak hukum.'' Seru Hinata dengan tatapan deathglare membuat Hana menjadi mengkerut.

''Iya Hinata-nee.''

Hinata pun lantas kembali lagi ke kamarnya.

BLAMMMM....

Pintupun ditutup Hanabi langsung.

Brughhhh...

Hanabi lantas mendaratkan dirinya kekasur king size empuk kamarnya. "Aku tak sabar menunggumu pulang." Ujar Hana dengan memandangi wallpaper ponselnya yang menampilkan fotonya dan sang kekasih.

'Oyasumi, anata.' Seru Hana dengan meletakkan ponselnya pada dadanya dan memeluknya erat seakan guling. Ia pun mulai memejamkan matanya.

Pagi hari dikediaman Hyuuga di meja makan sudah tersedia sarapan roti panggang dan susu. Terlihat Hinata Hiashi dan Hanabi sedang memakan sarapannya.

Drrrttttttt....

Ponsel Hanabi bergetar,
Terdapat 1 Receive Message

Hanabi membuka pesan dan membacanya perlahan dalam hati.

'Have a nice day, Hime'

Mendapat pesan itu, guratan senyum lebar terlihat jelas. Membuat mata keperakan Hinata melirik gadis di depannya.

''Ehemmmm, yang dapat pesan dari sang kekasih sampai senyum-senyum sendiri gitu.'' Suara baritone Hinata membuat Hanabi menjadi kikuk.

''Aaa Hinata-nee iri ya masih sendiri saja." Jawab Hanabi yang malah membalasnya dengan menggoda Hinata. Hinata yang mendengarpun langsung mengerucutkan bibirnya.

''Adik kau saja sudah mendapatkan kekasih, Hinata. Kau bagaimana? Jangan terlalu mengejar karir. Jangan lupa umurmu sudah mantap untuk menikah. Jangan sampai Hana melangkahimu menikah." Kilah Hiashi dengan terus menatap Hinata intens.

''Hinata belum berpikir menikah Tousan. Kalau memang sudah bertemu jodoh, pasti akan menikah. Dan pembicaraan cukup sampai disini Tousan, Hinata akan berangkat ke kantor.'' Jawab Hinata yang memang sengaja menghindari pembicaraan Tousannya tentang menikah dengan berangkat kerja lebih awal. Hinata mengambil tasnya yang terletak di kursi meja makan sampingnya.

My Beloved SisterDonde viven las historias. Descúbrelo ahora