Page 04 - B. Pohon Granat

Mulai dari awal
                                    

"Eh, iya! Dasar kampret, ya mereka! Ya udah lah, kita makan aja–"


Pluk! Pluk!


"Aw...!" Haechan dan Renjun meringis berbarengan saat ada sesuatu yang mengenai kepala mereka.

"HEI, TURUUNNN...!"

Haechan dan Renjun langsung kaget setengah mati saat mendengar seseorang berteriak pada mereka. Waktu mereka melirik ke bawah, terpampanglah wajah nenek Gong yang murka sambil bersiap menghujani mereka dengan manisan 'buah granat'.

"Dasar bandel! Kalian mau dilaporin ke orang tua kalian?! Turun sekarang juga atau nenek lempar pake buah kesemek...?!"

Haechan dan Renjun tiba-tiba tersenyum saat mendengar pertanyaan dari nenek Gong.

"Lempar, nek! Lempar! Lemparin buah kesemek sini...!" kata Renjun dan Haechan berbarengan, sambil pegangan ke batang pohon jambu.


Pluk! Pluk! Pluk!


Nenek Gong melempari mereka dengan manisan kesemek dari nampan yang ia bawa. Kedua anak itu malah kegirangan menangkap manisan yang nenek Gong lempar.

"Dasar anak-anak bandel! Turun sekarang juga atau nenek tendang pohonnya supaya kalian jatuh...?!"

Renjun dan Haechan tidak menjawab karena masih sibuk makan manisan kesemek yang baru saja mereka dapatkan.

Dengan perasaan kesal, nenek Gong berjalan ke arah pohon kesemek di sebelahnya. Ia petik salah satu kesemek paling besar, lalu bersiap melempar buah kesemek itu seperti pelempar bola baseball profesional.

Jeno dan Jaemin yang melihat keadaan bahaya itu dari luar pagar, langsung berteriak kepada Renjun dan Haechan yang ada di atas sana.


"Njun! Chan! AWASS...! ADA LEMPARAN GRANAT...!"


Wush...!


Buah kesemek itu terbang melayang tepat ke arah Renjun dan Haechan. Dengan cepat, keduanya menghindari lemparan granat tersebut dan berpegangan pada salah satu cabang pohon.

Tapi sayang, karena cabang pohonnya licin dan nggak kuat menopang berat badan mereka, alhasil kedua anak itu jatuh berbarengan ke atas tanah.


Brugh! Brugh!


"Argh... sakiit...!" mereka berdua mengaduh kesakitan sambil mengusap kaki dan tangan mereka yang sepertinya bakal memar. Nenek Gong berjalan pelan ke arah Haechan dan Renjun sambil memasang senyum horror yang bikin merinding.

Nenek Gong merogoh sesuatu dari saku pakaiannya. Haechan dan Renjun langsung melotot saat melihat nenek Gong mengeluarkan sebotol minyak oles dari saku pakaiannya.

Dengan gaya yang menyeramkan, nenek Gong lalu berkata,

"Mau nenek pijitin...?"

"ENGGAK....!!!"

Kembali ke masa sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali ke masa sekarang...

Di saat Haechan, Renjun, Jeno dan Jaemin sudah kelas 2 SMA.

.

.

.

Untuk pertama kalinya, Haechan, Renjun, Jeno dan Jaemin mendengar Hina tertawa lepas. Suara tawa Hina yang lucu, membuat keempat anak laki-laki itu jadi tersenyum. Kalau Hina senang, mereka berempat juga ikut senang.


"Lucu! Nenek nggak pernah cerita tentang ini sama aku..."

"Iya lucu. Kayak kamu..." kata Jaemin berusaha menggombal. Hina cuma tersenyum.

"Kalian mau pulang sekarang atau nanti?" tanya Hina pada mereka berempat.

"Sekarang, Hin. Ayo pulang. Biar kita anter sekalian..." kata Jeno menjawab pertanyaan Hina. Hina lalu mengangguk dan berjalan pulang bersama mereka.

Haechan : "Besok hari sabtu. Hina mau ikut kunjungan nggak?"

Hina : "Kunjungan apa?"

Renjun : "Kunjungan ke rumah Renjun, Haechan, Jaemin dan Jeno. Supaya kamu tau rumah kita, Hin..."

Hina : "Boleh. Tapi aku cuman bisa sebentar. Sorenya aku ada urusan..."

Jaemin : "Makanya, Hin. Besok itu tema acaranya 'berkunjung'. Bukan 'main'. Jadi kamu mau pulang cepet juga boleh, hehe..."


Hina kembali tersenyum dan mengangguk. Sesampainya di depan asrama, Hina lalu berpamitan kepada mereka.

Setelah mendengar cerita dari keempat anak laki-laki itu, banyak hal yang ingin Hina tanyakan pada neneknya malam ini.

Hina ingin tahu lebih banyak tentang mereka berempat.

Hina ingin tahu lebih banyak tentang mereka berempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalau suka sama ceritanya, jangan lupa kasih bintang~ ^o^

Our Page | NCT 00Line ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang