Part 24

10.2K 645 62
                                    

Happy Reading
Typo Masih ada dimana mana.
...

Pagi hari pertama Nichol menghilang lagi dari jarak pandang Syifa. Syifa mencoba kembali menata hatinya, Syifa tidak pernah menyesal telah berdamai dengan trauma yang ia alami kepada Nichol yang terobsesi pada dirinya, hal yang dulunya selalu membuat Syifa ketakutan berada di sekitar Nichol, Syifa tidak pernah menyesal untuk hal itu.

Syifa mengambil banyak pelajaran selama ia bersama Nichol, jika cinta sejatinya bukan hanya sekedar untuk membahagiakan diri sendiri tapi level  cinta yang paling tinggi adalah mempertahankan cinta dalam hati sekaligus merelakan dia yang dicinta untuk dibahagian oleh orang lain demi kebahagian banyak orang.

Dari Nichol Syifa belajar betapa pentingnya arti dari sebuah ketulusan, walaupun terlihat buruk di luar namun apabila di dalam terdapat ketulusan hati yang tidak terduga oleh siapapun, ketulusan itu akan terpancar dengan sendirinya.

Syifa juga sangat kagum dengan pertahanan hati Nichol, kuatnya benteng pertahanan yang dibangun oleh Nichol, jika orang lain yang berada di posisi Nichol belum tentu semua orang sanggup menghadapinya. Tumbuh dan berkembang dengan riwayat keluarga broken home, mendapati pria terhebat yang selalu dibanggakan berselingkuh, ditinggal oleh Ibu yang tidak kuasa menerima semua beban yang berada di pundaknya, bukankah hal itu terdengar sangat menyakitkan? Namun Nichol dapat membuktikan jika semuanya bisa terlewati jika masih ada rasa syukur yang menetap dalam hati, hanya perlu itu saja bersyukur maka semuanya akan terasa ringan.

"Semoga kita bisa dipertemukan lagi di lain waktu Nic" Syifa bermonolog sendiri.

Setelah itu Syifa lalu keluar dari kamar menuju meja makan.

"Eh ngapain lo disini? Hukuman gue kan udah kelar, jadi gak ada lagi acara berangkat bersama"

Syifa mengambil posisi duduk di samping Randy. Sementara Rizky masih stay cool mengunyah roti yang disiapkan mama Chandra.

"Langkah awal perjuangan ini namanya Syif, gue lagi mau merjuangin anaknya om Romel. Dia itu gadis galak, cerewet, garang kayak macan betina, tapi dia cantik, tubuhnya minimalis, rambutnya tebel cocok jadi duta shampo lain. Dia juga gak pernah punya sopan santun sama gue, gue lebih tua 6 taun dia manggil lo coba sama gue, gak sopan banget kan. Tapi nih sayangnya gue malah jatuh cinta sama semua yang ada dalam diri dia, beda aja dari cewe lain. Mau gue kenalin gak sama orangnya?"

Rizky menaik turunkan alisnya, sementara Randy sudah tertawa lepas sampai terbatuk-batuk.

"Pak tua satu ini niat gak sih mau gombalin gue, kayanya niat ngehina sih. Gue tepokkan juga nih biar gak jadi orang" Syifa memicingkan matanya.

"Oh anak om romel itu kamu? Rada amnesia gitu pas liat kamu keluar dari kamar, pesona Syifa hanasalsabila sampai buat amnesia coba. Parah gak sih" Rizky tertawa renyah.

"Tepokkan dek biar gak jadi orang"

Randy tertawa renyah. Entah kenapa interaksi antara Syifa dan Rizky selalu menjadi hiburan tersendiri buat Randy.

"Kalau gak jadi orang jadi apa dong bang?" Tanya Rizky dengan nada bercanda.

"Jadi kecebong" Jawab Syifa asal.

"Terus kamu jadi kecebong betinanya dong" Rizky lagi-lagi tertawa renyah.

"Sakit jiwa kayanya ini orang" Syifa menggeleng gelengkan kepalanya.

"Kok rame banget"

Mama Chand dan papa Romel ikut bergabung di meja makan.

"Ini nih ma ada pasien rumah sakit jiwa yang kabur terus main nyelonong masuk ke rumah kita" Syifa menunjuk Rizky tanpa dosa.

HINGGA AKHIR WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang