Bab 9

51.6K 4K 97
                                    

Chicken Deli's adalah nama yang dipilih papa dan mama ketika merintis usaha restoran untuk pertama kali. Singkatan dari the chiken is delicious yang artinya ayam lezat. Berarti semua menu yang ada di Chicken Deli's berbahan dasar ayam. Aku masih ingat bagaimana kedua orangtuaku mulai merintis usaha ini. Saat itu dengan nekad kedua orangtuaku lebih memilih membuka restoran di mall dibandingkan menyewa tempat di tempat lain. Tidak sedikit orang yang pesimis dengan keputusan orangtuaku. Bagi mereka semua terlalu gegabah untuk menantang restoran cepat saji buatan luar negeri yang sedang booming boomingnya di masa itu. Hanya saja kedua orangtuaku tidak mau mundur dengan keputusannya. Dan dengan mengusung konsep citarasa nasional perlahan lahan orang mulai berdatangan ke Chicken Deli's. Awalnya memang hanya penasaran, namun lambat laun orang semakin banyak yang mengenal. Bahkan tidak sedikit yang ketagihan.

Butuh kerja keras hingga dapat sesukses sekarang. Aku menjadi saksi bagaiman jatuh bangunnya kedua orangtuaku untuk membangun Chicken Deli's hingga sebesar sekarang. Bagaimana sulitnya untuk mempertahankan citarasa.Mencari pemasok bahan makanan yang berkwalitas terbaik, mengelola keuangan. Hingga memimpin karyawan menjadi tim yang solid untuk memuaskan pelanggan. Dan itu semua tidak semudah mempraktekkan tulisan tulisan yang ada di dalam buku Kiat kiat menjadi sukses. Tak sedikit kekecewaan dan halangan yang dihadapi orang tuaku. Namun semuanya perjuangan mereka terbayar lunas ketika kerja keras mereka selama bertahun tahun tergantikan ketika melihat Chicken Deli's telah tersebar hampir di seluruh mall yang ada di seluruh Indonesia.

Sayangnya dari ketiga anaknya hanya aku yang mempunyai minat bekerja di Chiken Deli's. Mas Indra lebih memilih bekerja sebagai pegawai bank sesuai dengan keinginannya. Sedangkan Sandra sedari kecil sudah bercita cita untuk bekerja di perusahaan yang bergedung tinggi. Sebagai kakak yang sangat menyayangi adiknya, waktu itu aku berusaha membantu mewujudkannya. Dengan cara membujuk Argenta memasukkan Sandra bekerja di perusahaan milik keluarganya. Lucunya aku tidak pernah terpikir bahwa disitulah awal kehancuran hubungan cintaku dengan Argenta yang telah terjalin selama bertahun tahun.

Dan sekarang setelah tujuh tahun meninggalkan Chiken Deli's, aku kembali menginjakkan kakiku di tempat ini. Hari ini adalah hari pertama aku bekerja. Tadi pagi mama mengenalkanku kepada seluruh pegawai kantor Chiken Deli's. Banyak juga pegawai yang masih mengenalku. Namun ada juga beberapa yang sama sekali tidak mengenaliku. Bahkan sebagai anak pemilik sekalipun. Tapi tetap saja mereka sama dengan yang lainnya. Menyambutku dengan antusias.

Ternyata mama menempatkanku satu ruangan dengannya. Dengan cara profesional mama membagi tugas diantara kami berdua. Tidak ada bantahan dariku. Pengalamanku dulu bekerja di sini membuatku tidak sulit untuk melaksanakannya.

Ketika aku sibuk mengamati laporan keuangan bulan ini dari beberapa cabang ponselku berbunyi menandakan sebuah pesan chat masuk. Aku membukanya.

Frans

Hai....

Aku kembali meletakkan ponselku. Tidak ada keinginan untuk membalas pesan Frans. Memang pertemuan kami kemarin berakhir dengan tukar tukaran nomor ponsel. Aku berat menolak ketika Frans meminta nomor ponselku. Hanya saja aku malas untuk menjalin hubungan pertemanan dengan Frans yang notabene seorang gigolo. Bukannya aku memilih teman dalam pegaulan, hanya saja menghindari Frans adalah keputusan yang tepat. Aku tidak ingin lambat laun terperangkap dalam pesona pria itu. Bagaimanapun Frans itu berbahaya bagiku.

"Ana, sudah waktunya makan siang." Suara mama memecahkan lamunanku.

"Eh, iya ma" tanpa kusadari ternyata mama telah berdiri di dekatku. Aku sedikit malu mama mendapatiku sedang melamun.

"Ayo, makan siang dulu," ajak mama yang lansung kuangguki. Tak ingin mama menungguku lama, aku segera berdiri sambil membawa tas ku.

"Kita makan dimana?" Mama menanyakanku. Walaupun kami bergerak di bidang restoran tapi tetap saja kami sebagai pegawai kantornya harus repot memikirkan makan siang dimana. Sebab restoran kami hanya ada di mall. Tidak seperti restoran lain yang satu tempat dengan kantornya.

Terukir Indah NamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang