Part 46

171 6 1
                                    

Author POV

Dua hari ini Freya menghindar dari Hanif. Dia bahkan hanya keluar kelas saat jam pulang sekolah. Dia takut hatinya kembali sakit jika harus bertemu orang yang sebenarnya sedang ia rindukan.

"Fre, lo beneran nggak papa?", tanya Keyla memasukan baju seragam ke dalam tas.

Ia mengajak Freya untuk menemani latihan basket. Karena nanti Keyla akan menginap di rumah Freya.

Freya menganggukan kepalanya. Kemudian mereka berjalan keluar menuju lapangan basket.

Keyla tiba tiba menghentikan langkahnya membuat Freya bingung.

"Kenapa?", tanya Freya mengikuti arah pandang Keyla. Namun segera ditutup matanya.

"Gue nggak jadi latihan, kita balik sekarang", ajak Keyla membalikan tubuh sahabatnya.

Karena penasaran, Freya kembali membalikan badan dan melihat apa yang tadi Keyla lihat.

Dan. Ya Hanif berada di pinggir lapangan sedang membenarkan tali rambut Citra.

Cemburu? Oh jangan ditanya. Perasaan Freya untuk Hanif sangatlah tulus.

"Fre", Keyla menatap khawatir. "Gapapa, yuk ke lapangan", Freya menegarkan hatinya. Dia tidak boleh lemah. Hanif tidak pantas membuatnya terus terusan mengurung diri.

Beberapa langkah lagi mereka akan sampai di depan Citra dan Hanif. Namun Keyla mempercepat langkahnya daan..

Plak!!

Keyla berhasil menampar pipi Hanif.

"Banci lo. Maksud lo apa hah?? Lo niat nyakitin sahabat gue? Lo niat bikin Freya nangis? Lo... jangan pernah balik lagi ke hidup Freya", tunjuk Keyla kemudian menyeret tangan Freya.

Freya hanya bisa menundukan kepalanya. Ia menangis. Betapa Keyla selalu menjaganya, membelanya, ia tidak menyangka apa yang tadi dilakukan Keyla.

"Key", Freya memeluk sahabatnya dengan erat. Tentu saja dengan air mata yang masih mengalir.

"Lo ngga boleh cengeng Fre, lo harus kuat. Ada gue... gue bakal selalu disamping lo", kata Keyla menenangkan sahabatnya.

Freya hanya menganggukan kepala dan semakin mempererat pelukan mereka.

***

Disisi lain, Hanif kini merasa malu. Dengan apa yang barusan Keyla lakukan.

Disana, disana ada anak anak anggota basket bahkan juga sepak bola. Mereka akan tanding sore ini. Pikirannya kacau melihat Freya yang menyedihkan.

Herry yang melihat tatapan sendu Hanif mendekatinya.

"Maafin cewe gue, dia nggak bakal gitu kalo lo nggak nyakitin Freya", kata Herry tulus.

"Gue yang salah", jawab Hanif kemudian bangkit dari duduknya tanpa menghiraukan panggilan Citra.

Hanif menyusul langkah Keyla dan mantan pacarnya. Ia melihat betapa erat dua sahabat itu berpelukan.

Air mata itu, air mata karenanya. Ingin sekali Hanif memeluk Freya dan menghapus air matanya. Tapi, ia tidak bisa. Dia lah penyebab Freya menangis.

***

Keyla yang sebenarnya ingin menemani Herry bertanding mengurungkan niatnya. Sebisa mungkin ia akan menghindarkan Freya dari Hanif.

Dia kemudian menghubungi nomor sang pacar.

"Key, gue pulang duluan ya. Lo temenin Herry aja. Dia butuh semangat dari lo", kata Freya.

"Ngga, gw temenin lo", ngotot Keyla.

"Gw gak papa. Pokoknya gw mau lo nemenin Herry, udah gw pulang duluan. Ntar malem aja ke rumah lo nya", jawab Freya mencium pipi Keyla. Kemudian berlari keluar sekolah

***

Huhuhu.... maafkan author yg jarang update yaaa... kemaren sibuk ujian, sekarang mulai kerja... maafkan ya readers kuh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dua Cinta Sama LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang