35. SEOUL: End of The Partner

4.1K 468 39
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW --COMMENT
.
.
.

😎😎😎

Malam gelap menyelimuti kota. Hujan deras yang mengguyur kedua kubu yang berada di tengah jembatan sungai Han. Kedinginan yang melanda tidak mengusik salah satu diantaranya.

Yoongi dan Seokjin berdiri bersampingan yang menunjukkan dalam satu kubu. Wendy dan Mino berdiri berdampingan menunjukan kubu yang lain. Tidak ada suasana santai yang menyelimuti mereka.

"Ternyata kau menepati janjimu!" teriak Mino mengawali pembicaraan. Suarah hujan deras membuat mereka harus mengencangkan suara.

"Kau harus membalas kematian orang tua kami!" balas Seokjin dengan cengiran angkuhnya.

"Kenapa tidak menggunakan kekuatan kita untuk belas dendam? Kenapa harus menggunakan cara diam seperti ini?" tanya Mino yang masih berteriak. "Takut huh?"

"Ck! Tidak sudi aku takut dengan kalian. Kami hanya ingin bermain dulu. Karena aku tahu, jalinan yang terikat antara kalian dan adik kesayanganku tidak akan mudah diputuskan!" jawab Seokjin yang juga tak kalah teriaknya.

"Aku tidak peduli dengan adanya hubungan apapun di antara kami," balas Mino. "Penghianat tetaplah peng-hi-a-nat!" tekan Mino.

Perubahan ekpresi wajah Seokjin sangat terlihat. Tatapan tajam membunuhnya sudah berapi-api. Tangannya sudah mengepal erat.

"Kalianlah penghianatnya! Membunuh orang tak bersalah yang dijadikan tumbal!" geram Seokjin tak tahan.

"Aku tahu, tapi bukankah memang itu yang diinginkan orang tua mu?"

Di saat Seokjin dan Mino terus berdebat, yang dilakukan Yoongi dan Wendy hanya saling pandang. Bukan tatapan tajam yang dilontarkan, tapi tatapan penyesalan dan penuh rindu yang diberikan.

'Apa kau sehat?' pikir Yoongi.

'Aku baik-baik saja' pikir Wendy.

'Apa makan mu teratur?' pikir Yoongi.

'Aku sudah makan hari ini' pikir Wendy.

'Jangan marah padaku' pikir Yoongi.

'Aku tidak akan pernah marah' pikir Wendy.

'Tunggu sebentar lagi' pikir Yoongi.

'Aku akan terus menunggu mu' pikir Wendy.

'Maafkan aku'

'Aku berusaha mengerti perasaan mu'

Yoongi dan Wendy terus bergelut dengan pikiran masing-masing. Seolah saling berkomunikasi dan tahu apa yang sangat ingin mereka ucapkan.

Di sisi lain, Mino terus melecuti hati Seokjin. Menyindir halus sengaja untuk melukai hati pria itu. Tidak peduli apa yang akan dibalas, tapi ini juga untuk menyadarkan pria itu.

"Menurutmu ayahmu akan suka dengan apa yang kau lakukan?" tanya Mino sinis.

"Tahu apa kau dengan orang tua ku!" bentak Seokjin yang sudah tak tahan.

"Aku yakin mereka akan menangis darah melihat anak-anaknya seperti ini. Pengorbanan kematian mereka ternyata tak sebanding yang di dapat," beber Mino yang berhasil membuat Seokjin menggeram tak tahan.

"Aku tidak peduli! Aku hanya ingin membersihkan nama baik mereka!"

"Mereka mati sebagai penghianat! Jangan salahkan kami jika mereka tetap menjadi penghianat!"

[✔] Not Only Partner || WENGAWhere stories live. Discover now