26. Brazil: Date?

4K 496 26
                                    

VOTE -- COMMENT
.
VOTE -- COMMENT
.
VOTE -- COMMENT
.
.
.

😎😎😎

Sepasang pria dan wanita terlihat memasuki sebuah restoran mewah. Kesan elegant dengan dominasi warna hitam dan gold memenuhi seluruh sudut penjuru ruangan.

Terdapat lantai dansa di tengah-tengah kursi makan. Tersorot lampu kuning yang hangat membuat pasangan yang berdansa menikmatinya.

Banyak pasangan berkelas yang datang berkunjung. Si pria mengenakan setelas jas dan si wanita dengan gaun nya. Hal ini tak terkecuali dengan pasangan yang baru saja memasuki restoran tersebut.

Wendy mengaitkan tangannya di lengan Suga. Berjalan beriringan melewati kursi-kursi restoran. Mencari tempat strategis untuk melancarkan rencanannya.

"Seharusnya Seulgi datang bersama ku," ucap Suga yang masih mencari meja yang tepat.

Rencana yang dibuat Seulgi yaitu satu tim dengan Yoongi sebagai tim pengintai, sekarang berakhir dengan Yoongi satu tim dengan Wendy. Hanya karena kejadian tadi siang menyebabkan Seulgi berakhir menjadi tim pelacak bersama Jimin.

Walaupun aksi tadi siang berantakan karena Suga yang tiba-tiba menyerang target Wendy, beruntung Seulgi bisa mengalihalan targetnya. Mendapatkan informasi tentang pesta besar itu.

Seperti saat ini, pesta besar yang diadakan oleh boss besar tak seperti pesta besar yang sering di rayakan. Pesta itu, berada di tempat resto yang saat ini Suga dan Wendy datangi.

Bukan tempatnya yang istimewah, tapi para boss itulah yang istimewah. Menyewa seluruh penjuru restoran berserta pembeli yang berdatangan.

Orang-orang yang datang dan makan di restoran ini termasuk orang bayaran para boss. Untuk meminimalisir kecurigaan masyarakat luar. Baik Suga maupun Wendy berperan sebagai orang bayaran yang makan di restoran itu.

Dan disinilah mereka. Berjalan mencari meja yang kosong sekaligus strategis untuk merencanakan misinya.

"Kau membandingkan ku dengan nya?" tanya Wendy tak terima dengan pernyataan Suga.

"Tidak," balas Suga singkat. "Hanya saja, kerja ku jadi lambat."

"Ya ya, aku tahu Seulgi lebih ahli dari pada diri ku dalam urusan ini. Tapi aku lebih unggul satu hal!"

"Apa?" balas Suga yang masih fokus dengan meja-meja di sekelilingnya.

"Mendapatkan hati mu," jawab Wendy sambil berbisik.

Suga menghentikan langkahnya. Pandangannya yang mengedarkan ke seluruh ruangan beralih ke wajah Wendy yang di sampingnya. Kedua alisnya terangkat, tak percaya mendengar perkataan Wendy.

"Apa aku salah?" tanya Wendy menggoda.

"Percaya diri sekali,"ucap Suga dengan senyum yang penuh di wajahnya.

Yang awalnya Seungwan mengaitkan tangan ke lengannya, sekarang ialah yang meraih tangan Wendy. Menggenggamnya erat dan menariknya mengikuti dirinya. Suga pun berjalan ke salah satu meja yang menurutnya strategis.

Meja sisi terdepan yang berjarak sekitar 10 meter dari pilar utama. Meja yang persis di bawah pilar itu terlihat berpakain serba hitam dengan memegang walkie talkie. Sebuah interkom terpasang rapi di belakang telingannya.

Suga dan Wendy yang sudah duduk, didatangi oleh pelayan restoran. Memberikan menu makanan satu persatu kepada Suga dan Wendy. Mempersiapkan alat makan di atas mejanya.

"Salpicao," ucap Wendy.

"Two Salpicao," lanjut Suga membenarkan.

"One bottle of wine," tambah Wendy.

[✔] Not Only Partner || WENGAWhere stories live. Discover now