8. Hawaii: in the Night

5.4K 607 22
                                    

[PRIVATE]
.
[PEIVATE]
.
[PRIVATE]
.
.
.
😎😎😎

Hallo all...
Part ini seharusnya di PRIVATE karena mengandung bau bau NC..

Tapi sepertinya Wattpad memberikan kebijakan ngga ada yang boleh di privat..

Maka dari itu, reader harap di cermati buat baca part yg sesuai usia..

Semua ditanggung pembaca ya..
Wkwkwkwk..

Happy reading...

😎😎😎

Seperti keinginan Suga, Wendy tetap berada di sampingnya. Dari pada berada di tempat terbuka seperti ini, akhirnya Wendy memutuskan untuk bersembunyi di balik semak-semak.

Kini ia disibukkan untuk merawat Suga. Walaupun ia tidak bisa berbuat banyak dalam pengobatan lukanya, paling tidak ia melakukan pertolongan pertama.

Wendy membuka jaket kaos hitam Suga. Memperlihatkan tubuh atletis Suga walaupun tidak sebagus para penjaga tadi. Ia pun melanjutkan mengelap perlahan area luar luka Suga dengan kaos hitam Suga. Suga hanya meringis sebagai respon perihnya.

Setelah darahnya sudah tidak berceceran. Wendy pun membuka jaketnya, melepas kaos putih yang ia kenakan. Ia tidak peduli dengan laki-laki di depannya melihat tubuhnya yang terekspose. Lagi pula Suga dalam kondisi yang buruk, tidak mungkin ia akan melakukan hal yang diluar kendali.

Kaos putih Wendy, ia gunakan untuk mengikat lengan atas Suga agar dapat menghentikan aliran darah yang mengalir keluar.

Memandang wajah Suga yang penuh kesakitan, menggigil, bahkan kulitnya yang semakin putih membuat Wendy sangat cemas. Cemas akan segalanya.

Walaupun sudah mendapatkan pertolongan pertama, tapi jika tidak ada pertolongan lanjutan, bisa jadi hal yang mengkhawatirkan akan terjadi. Apalagi kalau pelurunya masih di dalam tubuh Suga.

Bagaimana kalau demannya tidak turun? Bagaimana kalau terjadi infeksi? Pelurunya kan masih di dalam. Terus kalau infeksinya berkelanjutan, nanti Suga... Tidak! Tidak mungkin!

Wendy terus bergulat dengan pikirannya. Ia berusaha menepis semua hal yang buruk. Namun, kondisi realitanya mengingatkannya untuk terus waspada.

Pikiran Wendy buyar saat ia mulai mendengar gumaman tidak jelas dari Suga. Kondisi Suga sepertinya semakin memburuk. Tubuhnya mulai bergetar.

Wendy meletakan telapak tangannya ke dahi Suga. Rasa panas yang menjalar ke tubuhnya membuat Wendy semakin panik. Berbading terbalik dengan tubuh Suga yang dingin bak bongkahan Es.

Wendy tidak memiliki cara lain. Ia tidak memiliki obat ataupun keahlian apapun untuk mebuat ramuan dengan bahan-bahan alami di sekitarnya. Mungkin hanya satu cara. Cara paling gila yang pernah ia pikirkan.

Oke, tidak apa Wen. Kau tak punya cara lagi. Hanya sekali seumur hidup! Demi keselamatan Suga! Yakin Wendy pada dirinya sendiri.

Wendy pun nemberanikan dirinya untuk melakukan semua rencananya. Ia pun mulai membenahi posisi tidur Suga. Mengambil jaket hitamnya dan pelipatnya sedemikian rupa sebagai bantalan kepala Suga.

Wendy pun menghembuskan nafas panjang. Berulang-ulang kali ia meyakinkan dirinya. Dia sedang sakit Wen, dia tidak akan melakukan apapun!

"SUGA! Dengar baik baik!" perintah Wendy, entah suga akan mendengarnya atau tidak.

[✔] Not Only Partner || WENGAWhere stories live. Discover now