27. Brazil: Almost

3.7K 485 25
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

😎😎😎

BANG!!

Satu suara tembakan keras menggema di seluruh restoran. Baik si pria dan si wanita itu langsung jatuh berceceran darah. Membuat seluruh pasang mata melihat ke arah datangnya kejadian itu, termasuk para boss geng nya.

Sial!

Suga dan Wendy sudah telihat seperti kucing yang tertangkap basah mengambil ikan tuannya. Seluruh tatapan mata memandang mereka dengan penuh curiga.

Wendy yang sudah terlepas dari jeratan wanita itu langsung mendekati Suga.  Begitu pun dengan Suga yang sudah membidik musuhnya langsung menghampiri Wendy.

Wendy dan Suga saling merapatkan punggungnya. Menghadap ke arah yang berlawanan. Mengacungkan pistolnya, membidik siapapun yang siap menyergap. Mereka pun saling berputar, mencari target para boss geng nya.

Para pengawal para boss itu pun juga mengacungkan senjatanya menuju satu titik yaitu Suga dan Wendy. Jari tangannya sudah siap menarik tuasnya. Menunggu saat yang tepat. Pasalnya sekarang Suga dan Wendy sudah membidik majikannya.

Di saat seluruh pasang mata fokus ke arah Suga dan Wendy, di sisi sudut lain sudah terdapat Mino yang mempersiapkan bidikannya. Memasang senapan, mengarahkan pada salah satu boss gengnya.

Mino sudah mulai membidik,mengatur nafasnya tenang dan menyeimbangkan tangannya agar tidak menggeser senapannya. Senapan milik Mino tidak menyalakan laser merah. Hanya bermodal kejelian mata Mino, ia menyipitkan matanya berusaha mengenai si boss geng itu.

"Now!"

BANG!!

Tembakan mino langung meluncur tepat sasaran, menembus tubuh salah satu boss geng tepat di jantungnya.

Detik itu juga, Suga dan Wendy berpencar, berjongkok dan memutar serayang menghindari tembakan yang di hujani oleh para pengawal.

Bang! Bang! Bang! Bang! Bang!

Suga langsung berguling menuju tempat balik meja. Menidurkan meja tersebut dan digunakan jadi tamengnya.

Boss besar yang tertembak oleh bidikan Mino langsung terkejet sekarat dan beberapa detik kemudian, boss itu berhasil di kalahkan dalam sekejap.

Wendy juga menghindar dari para pengwal. Bersembunyi di tengah-tengah pelanggan bayaran yang tak berdosa. Untuk sekilas, ia berhasil menyembunyikan dirinya. Salah seorang pengawal menemukan gerak gerik aneh di salah satu gerobolan para pelanggan bayaran. Pengawal itu pun pergi menghampiri Wendy.

Untung Wendy menyadari pengawal itu mulai mendekatinya. Ia pun menelesapkan diri perlahan di antara para pelanggan bayaran itu. Semakin cepat langkah pengawal, semakin cepat juga langkah Wendy untuk menghindar. Hingga akhirnya pengawal itu berada di langkah akhirnya, dan Wendy berhasil menghilang.

Takdir berkata lain, disaat Wendy menghilang, tak sengaja Wendy berada di posisi paling dekat dengan boss besar ke dua.

Suga masih berada di balik meja. Menunggu saat yang tepat untuk menyerang. Memperhatikan boss besar dengan seksama

Boss besar terlihat kebingungan untuk situasi sekarang. Mencari jalan untuk kabur dari ruangan ini. Seolah-olah ia tak pernah melihat bunuh-membunuh.

"Seperti nya para boss bukan termasuk golongan mafia 1. Mereka tak bisa nyerang!" ucap Suga di interkom nya.

"Aku mendapatkan datanya, mereka hanya pengusaha kelas kakap di negara ini. Seperti nya mereka bekerja sama dengan boss ketiga untuk menjalankan perusahannya di dunia gelap," jelas Seulgi.

[✔] Not Only Partner || WENGAWhere stories live. Discover now