31. Back to SEOUL

3.4K 470 16
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

😎😎😎


Yoongi, Jin dan juga Seulgi memasuki sebuah mansion mewah di kota Seoul. Mansion yang sangat mereka tahu. Mansion yang penuh dengan berbagai kenangan berharga. Kenangan masa kecil bersama orang tuanya.

Tidak ada yang berubah dengan mansion itu sejak terakhir kali ketiga orang itu tinggal disana. Hanya bertambahnya debu-debu yang menyelimutinya.

Kembalinya mereka ke mansion membuatnya kembali ke masa kecil mereka. Seulgi tanpa sadar kembali menjadi dirinya yang dulu. Melayani majikannya dengan memberes-beresi mansion itu. Sedangkan kedua majikannya masih tidak ingin bicara kembali setelah cerita di pesawat jet pribadi.

Yoongi memutuskan untuk berjalan-jalan di halaman belakang mansion nya. Menikmati pemandangan yang tenang, yang sudah lama tidak ia rasakan. Bukan memikirkan hal lain, Yoongi malah memikirkan wanita itu. Wanita yang akhir-akhir ini selalu menjadi dalam pengawasannya. Akibat keegoisannya, ia memilih untuk meninggalkan wanita itu.

Yoongi selalu menyesali hidupnya yang tidak perjalan mulus. Tidak pernah berjalan sesuai kehendaknya. Sebuah kewajiban dan rasa bersalahnya selalu menyelimuti dalam dirinya. Hanya satu orang yang bisa membuatnya menengahi masalahnya. Wanita itu yang bernama Wendy. Tak ada senyuman di wajahnya bahkan saat memikirkan sosok Wendy.

"Dulu kau seperti ini melamunkan orang tua mu. Sekarang apa kau melamunkan wanita itu?" tanya Seulgi yang tiba-tiba datang menyadarkan Yoongi.

Yoongi tidak membalas pertanyaan Seulgi ia hanya menghela nafas panjang untuk memulihkan pikirannya kembali.

"Kenapa kau memilih pergi dengan Kakak Seokjin jika pikiran mu terus berada pada wanita itu?" tanya Seulgi yang sudah mulai gemas dengan majikannya yang satu ini.

"Menurutmu, apa yang akan kau pilih? Keluarga mu atau orang yang kau cintai?" tanya Yoongi datar.

"Kalau dalam posisi mu, aku akan memilih, cinta ku," jawab Seulgi enteng.

"Bearti kita tidak sependapat!" sela Yoongi yang kemudian membalikkan badannya dan berencana meninggalkan Seulgi.

Seulgi yang tidak terima dengan perlakuan Yoongi langsung menyusul Yoongi. Menghalangi jalan Yoongi dengan merentangkan kedua tangannya.

"Kau lebih memilih keluarga mu yang sudah kacau dari pada mempertahankan masa depan mu?" tanya Seulgi tidak terima.

"Bagaimana aku bisa melanjutkan masa depanku jika keluarga ku sendiri sedang kacau?" tanya Yoongi balik yang sudah tak ingin mengobrol lagi dengan Seulgi.

"Paling tidak kau tahu yang mana terbaik untukmu!" sela Seulgi tidak sabar. "Kau mingkin tidak menghidari masalah mu, tapi kau menghindari masa depanmu!"

"Aku tidak peduli!" balas Yoongi yang terus menyingkir dari halangan Seulgi.

Seulgi masih belum puas dengan balasan Yoongi. Ia terus menghadang Yoongi yang ingin meninggalkannya.

"Bagaimana kalau kau menggapai masa depanmu untuk mengatasi masalah mu?" tanya Seulgi telak yang membuat Yoongi berhenti menghindari Seulgi. Tatapan tajam Yoongi terus menatap Seulgi tak tahan.

"Wanita itu, dialah masalahku. Rasa yang kumiliki, itulah masalahnya. Masalah yang membuatku sangat lemah!" ucap Yoongi lirih tapi terdengar tegas.

Dengan satu kalimat itu membuat Seulgi menurunkan tangannya. Menatap kosong Yoongi di hadapannya. Mungkin Seulgi bukanlah wanita itu yang bisa membolak balikan perasaan Yoongi. Seulgi pikir hanya wanita yang bernama Wendy itu yang mampu mengendalikan diri Yoongi. Semoga kau cepat datang! pikir Seulgi.

[✔] Not Only Partner || WENGAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant