28. Brazil: Meet Some One

3.2K 457 22
                                    

VOTE -- COMMENT
.
VOTE -- COMMENT
.
VOTE -- COMMENT
.
.
.

😎😎😎

BRAK!

Suga membuka pintu kayu itu dengan paksa. Ekpresi kaget di wajahnya sangat terlihat. Memandang pria yang di sangka dalang nya tak percaya.

"Kakak Jin," ucap Suga lirih.

"Annyeong," sapa pria di hadapan Suga itu santai.

"Kakak masih hidup?"

"Kau mendoakan aku mati?"

"Bukan, maksudku...," ucapnya terpotong tak tertahan. "Bukan nya kakak sudah di bunuh bertahun-tahun yang lalu?"

"Kau pikir aku selemah itu?" tanya orang bernama Jin itu sinis.

"Kakak dimana selama ini?" tanya Suga tak percaya

"Di tempat yang sangat benar untuk kita!"

"Di tempat yang benar?"

"Kau sangat bodoh Yoongi. Seharusnya kau menyadari siapa yang benar dan siapa yang salah."

"Maksud kakak?"

"Kau membenci keluargamu karena percaya dengan pernyataan orang lain?"

"Aku tidak membenci mereka."

"Tidak, kau sangat membenci mereka!" bentak Jin sang kakak.

"Tidak!" elak Suga yang tak mau kalah.

"Kau melakukan semua ini karena membenci mereka kan?"

"Aku tidak membenci mereka, hanya saja...."

"Kau lebih percaya orang tua itu dari pada ayahmu sendiri?" sindir Jin tajam.

"Ayah salah kak."

"Tidak Suga! Ayah tidak salah. Perspektifmu yang keliru!"

"Maksud kakak?"

"Inilah keluarga kita! Hak otoriter adalah paling benar!" jawab Jin yakin.

"Black Buster tidak perlu otoriter untuk memimpin," sela Suga.

Tidak ada balasan lagi dari Jin. Ia hanya tersenyum kecut menanggapi pernyataan sang adik. Ia pun memalingkan wajahnya dari sang adik. Meredam semua amarahnya di hadapan adik kecilnya.

Jin pun berdiri dari kursi nya. Melangkahkan kakinya perlahan ke sebuah lemari besi. Lemari yang memiliki kode rahasia yang pastinya sesuatu penting tersimpan disana.

Jin berdiri diam di hadapan lemari itu. Memikir sejedak sebelum melanjutkan tujuannya. Menempelkan jarinya di atas layar sidik jari.

Bip...

Suara tanda sidik jari Jin berhasil di verifikasi. Lemari besi itu pun terbuka otomatis. Siapa sangka, pintu lemari yang berukuran 2x2 meter itu di baliknya tersimpan berbagai jenis senjata tajam. Mulai dari hanya sebuah pisau hingga senapan keluaran tercanggih. Seperti psikopat, Jin tersenyum puas melihat semua senjatanya.

Seorang wanita seksi mendekati Jin. Bukan seksi kebanyakan wanita bar, lebih tepatnya wanita itu terlihat seperti wanita mafia dengan banyak tato di lengan dan punggungnya.
Sambil mengunyah permen, dengan santainya wanita itu mengambil salah satu senjata di lemari besi Jin. Mengambil pisau terkecil yang ada di lemari itu.

Buk!

Satu hantaman keras berasal dari balik punggung Suga. Suga yang tidak menyangkanya langsung tersungkur kelantai. Dengan secepat kilat, lawannya langsung mengikat tangan Suga terlebih dahulu saat posisi Suga masih tergeletak di lantai.

[✔] Not Only Partner || WENGAWhere stories live. Discover now