3. Cutie Is Back

829 177 101
                                    

Seperti biasa, geng Yumi datang menjemput pada jam istirahat. Dan seperti biasa pula mata Yumi mulai berbinar ketika beradu pandang dengan Juanka. Yumi memang menyukai Juanka. Juanka tau itu dan Juanka pun menyukai Yumi. Dia selalu memperlakukan Yumi spesial. Tapi mereka tidak pacaran.

Yumi tidak pernah pacaran dengan pria manapun, sementara Juanka tidak pernah menyandang status jomblo.

"Kalo ketauan Riri diputusin lah kau, Ju," seru Gamaliel sambil menyikut pelan tangan Juanka.

"Ketauan apa?" tanya Juanka dengan tampang tak berdosa.

"Ketauan lirik-lirik manja si Yumi lah. Ketauan apa lagi?" tuding Dara.

"Heran aku. Kalau suka sama Yumi, kenapa bukan si Yumi yang kau pacari?" sambung Gamaliel lagi.

Juanka cuma tersenyum tipis, "Yumi bukan untuk dipacarin, tapi dinikahin."

"Uuuuhhhh...!" seru Dara dan Gamaliel serentak.

"Pada ngomongin apa sih?" Yumi yang ketinggalan obrolan akhirnya sampai di ambang pintu menemui sahabat-sahabatnya.

Sambil berjalan santai menuju kantin tempat mereka biasa nongkrong, keempat sahabat itu meledek hubungan Yumi dan Juanka lagi.

"Untung Riri bukan anak sekolahan sini. Kalau sekolahnya di sini, pasti terjadi perang dunia ketiga. Pacar mana yang mau dinomorduakan? Sama sahabat cewe lagi?" Dara mengemukakan pendapatnya.

"Aku nggak pernah menomorduakanmu lho, Sayang." Gamaliel yang menyandang status sebagai pacar Dara merasa tersinggung. "Enggak demi sahabat ceweku sekalipun."

"Ya, iyalah. Kalau kamu nomorduakan aku sama Yumi, bisa dihajar habis-habisan kamu sama Juanka."

"Hahahahaha...." tawa mereka berempat pecah bersamaan.

Di sela-sela tawa itu, Juanka menatap mata Yumi penuh arti. Seolah-olah dia membenarkan kata-kata Dara. Seolah-olah dia meyakinkan Yumi kalau dia akan menghajar lelaki manapun yang berusaha mendekati Yumi.

Yumi sebenarnya hanya perempuan biasa. Dia bukan perempuan berhati baja. Setiap kali Juanka mengaku sedang menjalin hubungan dengan perempuan lain, hati Yumi terluka. Dia sakit hati. Tapi dipendamnya sendiri. Baginya, keberadaan Juanka yang selalu menomorsatukan Yumi sudah cukup. Dia rela menahan sakit hatinya asalkan Juanka tetap berada disisinya.

"Oia Yu, kalau kamu mau bereksperimen sama makeup, kamu boleh lho pake makeup aku. Enggak pake aku tawarin begini juga pasti kamu tau kan, semua barangku adalah barang kamu juga," Dara menawarkan. Kali ini mereka sudah tiba di kantin dan duduk di bangku pojok yang biasa.

"Tawaranku lebih bagus, Yu. Aku bersedia beliin semua merek makeup yang kamu mau. Kenapa kamu nolak?" tanya Juaka setelah menyedot minuman isotonik yang dipilihnya untuk menemaninya duduk di kantin.

"Masalah intinya bukan pada makeup sih." Suara Yumi terdengar lemah, "Aku merasa bersalah sama Mama. Papa juga baru pergi dua bulan yang lalu, dan aku hampir saja merenggut jiwa teman Mama yang lain...," mata Yumi mulai berkaca-kaca. Ada getir di hatinya mengingat kelalaiannya memperlakukan kucing kesayangan Mamanya.

"Tante Nauli juga pasti tau kamu nggak berniat jahat, Yu...." Juanka berusaha menghibur Yumi. Dia meletakkan telapak tangannya yang besar di atas punggung tangan Yumi dan Yumi merasa baikan seketika.

Dara dan Gamaliel yang memperhatikan gelagat kedua sahabatnya itu cuma bisa mesem-mesem jambu. Entah sampai kapan hubungan dua sejoli itu akan mampet di zona persahabatan.

***

Siang itu semua beban di hati Yumi terangkat hanya dengan satu pesan singkat dari Mamanya: Hari ini Cutie sudah diizikan pulang sama dokter.

Pesan singkat itu pula lah yang membuat Yumi tidak sabar pulang ke rumah dan menyambut kembalinya Cutie. Yumi sebenarnya tidak terlalu suka dengan keberadaan Cutie. Cutie sudah seperti anak Mama yang lain yang membuat Yumi merasa tersaingi dalam merebut perhatian Mama. Tapi semenjak kepergian Papa, Yumi merasa keberadaan Cutie cukup membantu mengurangi sedikit kesepian di dalam rumah mereka.

Apalagi Yumi dan Mama tinggal berdua sekarang.

Dulu pun, mereka hanya bertiga. Tidak ada istilah keluarga besar karena Mama yatim piatu, sedangkan Papanya didepak oleh keluarganya karena membangkang. Sang Papa tidak diberi restu untuk menikahi Mama. Pasalnya sederhana, karena secara kasat mata siapapun bisa menebak orangtua kandung Mama pasti Cina (Kulit putih Yumi berasal dari gen Mamanya). Dan dengan seenak udelnya Nenek menuduh Mama sebagai keturunan mafia Hongkong. Tidak jelas bibit, bobot dan bebetnya.

Papa dan Mama yang waktu itu masih sangat muda mengatas namakan cinta di atas segalanya, sehingga mereka memilih untuk membentuk keluarga kecil sendiri dengan hijrah ke Medan. Tidak ada masalah yang cukup berarti dalam keluarga kecil mereka, mereka hidup berkecukupan dan harmonis.

Hingga sampai pada saat itu. Saat sang Papa jatuh di kamar mandi karena terserang hypertensi dan di vonis dokter mengalami stroke. Tubuh Papa menjadi lumpuh dan Mama berinisiatif untuk mempertemukan Papa kembali pada orangtuanya sebelum segala kemungkinan terburuk terjadi.

Papa ternyata cukup kuat membawa penyakitnya hingga dua tahun. Walaupun harus bolak-balik keluar masuk rumah sakit. Papa berhasil memohon pengampunan pada keluarganya dan pergi dengan damai ke pangkuan yang Maha Kuasa.

"Maafin aku ya, Cutie." Yumi mengelus-elus kepala Cutie setibanya di rumah dan dibalas jilatan sayang dari si kucing, "Makanya lain kali kamu jangan sirik dong kalau aku lagi eksperimen sama makeup."

"Nggak ada makeup makeup lagi, Yumi. Mama nggak mau kejadian seperti ini terulang lagi," ancam Mama.

"Tapi, Ma...," Yumi berusaha membela diri.

"Maaf Sayang, engga ada tapi-tapi-an. Mama benar-benar nggak siap kehilangan anggota keluarga lagi." Nauli membelai lembut Cutie yang masih berada dalam dekapan Yumi dan kemudian pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Yumi sebenarnya merasa perlakuan Mama tidak adil. Bagaimana mungkin Mama lebih mementingkan kebahagiaan kucing daripada kebahagiaan anaknya sendiri? Tapi Yumi berusaha memahami perasaan Mama. Cutie juga sudah cukup tua. Dia sudah menemani keluarga kecil Yumi selama dua belas tahun. Yumi juga tidak tau berapa lama lagi Cutie akan bertahan dalam lingkar kehidupan. Maka Yumi memilih untuk mengalah.

BE-YUMI-FUL [TERBIT]Kde žijí příběhy. Začni objevovat