"Mi?". Memegang pipinya dengan muka memerah.

"Kamu anak tidak tahu diri, apa yang kamu lakukan hah?". Teriak maria dengan suara melengking. "Apa kamu tau seberapa besar usaha mami dan papi nemuin mereka dan sekarang kamu membawa mereka pada ibunya. Apa yang ada dipikiran mu hah?".

"Mami nampar aku karna perbuatan jahat mami dan papi?".

Plak

Satu tanparan kembali mendarat di pipi mulus vina. Vina meneteskan air matanya merasakan perih dan sakitnya perlakuan maria ibu kandungnya sendiri dan itu tak pernah ia duga sebelumnya.

"Aku harap mami dan papi bisa bertobat sebelum karma menghampiri mami dan papi". Menatap maria dengan tatapan mata yang terus mengalirkan rasa sakit dihatinya lalu berbalik meninggalkan maria yang menatap tangannya tak menyangka bisa melakukan itu pada putrinya.

"Ver mami dan papi udah pulang, kamu harus bersiap untuk menghadapi mereka. Kakak akan selalu mendukungmu meskipun tidak bisa berada dinsampingmu". Batin vina setelah mengirim sebuah pesan untuk vernon. Air mata terus membasahi pipinya. Lalu mengemasi barang-barangnya satu-persatu.

Saat ini di SMA Trisakti sedang diadakan rapat untuk menghadapi UAN kelas dua belas. Dan banyak siswa siswi yang memanfaatkan waktu tersebut untuk santai tanpa belajar seperti yang terjadi dikelas vernon yang kebanyakan bermain ponsel mereka mulai dari mengunggah foto selfie, menonton youtube, bermain game dan melakukan siaran langsung di instagram.

Vernon mengambil ponselnya lalu mengetik sesuatu di ponselnya.

Maaf membuatmu kecewa pagi ini. Tapi saat melihatmu tersenyum karna candaanku aku merasa sangat lega. Terima kasih. Aku tau aku bukan dilan tapi vernonmu. ❤❤

Vernon tersenyum membaca isi pesan yang baru saja ia kirim untuk inge. Senyum bahagianya pun di saksikan oleh surya yang duduk di sampingnya.

Vernon menyimpan ponselnya membuat surya buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain. Vernon mengerutkan keningnya menyadari ada yang aneh pada sahabat-sahabatnya.  

"Lo semua kenapa? Ada masalah?". Menatap edo, surya dan dion heran. "Kita? Gak apa-apa lagi males aja". Ucap edo terus menatap ponselnya.

"Iya kita gak ada masalah kok, justru kita mau nanya sesuatu sama lo". Tanya dion melirik sekelilingnya.

"Curut lo mau ngomong apaan?". Bisik edo pura-pura tersenyum pada vernon.

"Nanya apa?". Menyipitkan kedua matanya hingga membuat kedua alis tebalnya saling menaut. Sedangkan surya tak mengatakan apapun namun tetap menyimak percakapan mereka.

"Tentang lo dan in------".

Akh!

Tiba-tiba ponsel vernon bergetar bersamaan dengan teriakan dion karna kakinya diinjak edo. Membuat vernon mengalihkan perhatiannya pada ponselnya yang berada di atas meja. "Jangan sekarang bego, lo gak liat di sini banyak orang". Bisik edo kesal.

Vernon terdiam membaca pesan di ponselnya yang ternyata berisi pesan dari vina. "Pesan dari siapa rel?". Tanya edo penasaran akan ekspresi vernon.

"Ini pesan dari kakak gue". Jawab vernon jujur dengan ekspresi datar.

"Dari kakak lo atau dari pacar lo". Ucap surya dengan nada sindiran. Vernon menoleh pada surya tak mengerti.

"Maksud lo apa?".

Surya tersenyum sinis melihat ekspresi vernon yang terlihat tak mengerti. Edo dan dion pun terkejut dengan sikap surya yang tak seperti baisanya

"Sampai kapan sih lo mau nyembunyiin pacar lo dari kita semua?". Berdiri dari bangkunya dengan suara yang cukup keras hingga terdengar oleh teman-teman sekelas mereka.

Vernon terkejut mendengar ucapan surya yang sepertinya tahu tentang hubungannya dengan inge. Apalagi saat ini teman-teman sekelasnya mulai berasumsi tentang ucapan surya barusan.

"Kalian salah paham". Ucap vernon ikut berdiri namun tetap tenang.  "Salah paham? Kita bertiga jelas-jelas liat lo jalan sama inge. Lo bilang itu salah paham?". Surya menatap vernon dengan ekspresi menantang.  Jika ucapannya tepat tak meleset.

Seisi kelas sontak riuh karna pernyataan surya. "Do, gawat nih. Surya kenapa coba ngomongin itu yang lain pada tau kan sekarang". Bisik dion khawatir melihat surya dan vernon yang saat ini saling berhadapan.

"Sur lo tau apa yang lo lakuin barusan?". Menatap surya dengan tatapan penuh emosi karna membawa-bawa nama inge. "Udah deh rel. Emang kenyataannya gitu kan kalau lo emang pacaran sama dia"

"Lo salah besar sur, kalau emang lo sahabat gue. Simpan ucapan sok tau lo itu". Memilih keluar kelas meninggalkan kesalapahaman yang terjadi.

Surya terdiam mencerna ucapan vernon. "Inge bukan pacar karel? Terus apa hubungan mereka?". Batin surya menatap punggung vernon yang semakin menjauh. 

To be continue

Sampai jumpa the next chapter

Jgn lupa vote 👌

Verin (vernon & inge) Where stories live. Discover now