Tiga puluh

328 25 11
                                    

Sebelum lanjut
Author mau nanya ke kalian
????
Ekspektasi kalian tentang verin gimana sih sebenarnya?

Jgn lupa di jawab
Klw gak jawab updatex libur
😂😂😂😂

Just kidding

******************

Saat ini ruang tamu oma warsa begitu hening sejak kedatangan dokter bima. Tak ada satupun dari mereka yang bersuara bahkan brama terlihat tak tenang dengan kehadiran dokter bima.

Sejak tadi pula vernon terus menatapi dokter bima dengan raut wajah aneh. Sedangkan inge masih saja terdiam dengan ekspresi yang tak jauh berbeda dengan vernon. Merasa suasana yang tercipta begitu canggung membuat dokter bima berinisiatif membuka pembicaraan.

"Ehem... Maaf karna kedatangan saya mengganggu waktu kalian tapi sepertinya saya datang pada waktu yang tepat". Ucapnya tenang merasa kedatangannya adalah waktu yang tepat karena keluarga inge sedang berkumpul.

"Waktu yang tepat?". Batin vernon  semakin tak memahami kehadiran dokter bima yang justru datang pada moment yang tidak tepat. 

Oma warsa memperhatikan inge yang terdiam di samping vernon lalu beralih menatap dokter bima yang terlihat santai tak seperti pemuda pada umumnya yang akan ragu untuk mengatakan sesuatu pada orang-orang yang baru ditemuinya. "Siapa sebenarnya anak muda ini?". Batin oma warsa berusaha memahami situasi.

"Ah iya seperti yang nak bima lihat, tapi bukannya tadi nak bima ingin bertemu suami saya besok? Apa sesuatu telah terjadi?". Tanya diva bingung dengan kedatangan dokter bima yang begitu tiba-tiba. Diva tak menyangka setelah mengirim alamat rumah oma warsa dokter bima langsung datang menemui brama.

"Ah iya, saya minta maaf karna sebelumnya tidak memberitahu bapak dan ibu tentang kedatangan saya. Tapi setelah datang ke sini saya semakin lega karna bisa bertemu dengannya". Tersenyum seraya menatap inge membuat dua lesum pipinya timbul.

Vernon merasa terganggu dengan tatapan dokter bima yang terlihat menyukai inge. Rasa ingin tahu dalam dirinyapun semakin menjadi ingin mengetahui siapa sebenarnya sosok lelaki bernama bima itu dan apa maksud kata-kata yang diucapkannya barusan.

"Semoga bukan sesuatu yang buruk". Batin vernon tak ingin berfikiran buruk namun tatapan dokter bima pada inge sangat mengganggunya.

Brama semakin tak tenang di samping diva. Lelaki paruh baya itu seperti menyembunyikan sesuatu namun lidahnya begitu keluh untuk mengeluarkan kata-kata.

Diva semakin tak paham dengan ucapan dokter bima. Namun melihat tatapan dokter bima yang selalu tertuju pada inge menyadarkannya akan sesuatu. "Ini tidak mungkin terjadi. mereka baru saja bersatu". Batin diva mengarahkan pandangannya pada inge dan vernon.

"Sepertinya pak brama belum memberitahu anda tentang tujuan saya ke sini". Tersenyum masam sedikit kecewa.

Diva menoleh pada brama dengan tatapan penuh tanya dengan wajah yang tak mengerti.

Brama menggenggam tangan diva mengisyaratkannya untuk mengerti.

"Maafin ayah bun, ayah sama sekali tidak bermaksud menyembunyikan apapun dari bunda. Batin brama merasa bersalah pada sang istri.

"Apa anda dokter bima?". Tanya inge akhirnya bersuara.  Gadis berambut panjang itu sepertinya berusaha menebak sosok dokter bima yang terlihat tak asing baginya.

Verin (vernon & inge) Where stories live. Discover now