Dua puluh delapan

344 27 10
                                    

Karel baru saja keluar dari mobilnya, berjalan menuju taman kota yang malam itu terlihat ramai. Ia terlihat semakin tampan dengan pakaian yang dikenakannya saat ini. Sepatu nike hitam dan baju kaos putih bertuliskan hey you! Yang dibalut jaket dan jeans dengan warna senada membuatnya terlihat cool dan perfect. Dan tak heran jika saat ini ia sudah menarik banyak perhatian pengunjung taman. Kedatangan karel ke taman itu karna Ia dan inge sepakat untuk bertemu malam ini. 

"Inge mana ya?". Ucapnya mengarahkan pandangannya sesekali melirik ponselnya namun tak ada pesan atau chat yang diterimanya dari inge. Karel memutuskan untuk mencari inge.

Inge yang melihat kedatangan karel, terlihat kebingungan. "Gue harus manggil dia pake nama karel atau vernon?". Ucap inge bingung hingga suara karel membuatnya terlonjak kaget. "Terserah kamu aja, manggil sayang juga boleh". Menatap inge dengan senyum. "Hah?". Inge tak bisa menyembunyikan kecanggungannya hingga karel tertawa. "Udah, yuk". Menarik tangan inge yang digenggamnya dengan erat berjalan menuju suatu tempat.

"Nih". Karel menyodorkan ice cream coklat pada inge yang sedang duduk di bangku taman. "Ma-kasih". Ucap inge kaku masih belum terbiasa harus bersikap seperti apa pada karel. Jika mengingat empat tahun lalu mereka begitu dekat. Namun kali ini justru membuat inge tak banyak bicara dan begitu kaku berada di samping karel.

"Kamu kenapa sih, sama suami sendiri kok kaku gitu?".

Uhuk uhuk

Inge terbatuk dengan pupil mata melebar menoleh pada karel yang tersenyum, asik memakan ice cream nya sambil memamdangi langit yang dipenuhi banyak sumber penerang bintang.

"Mmm.... Meskipun belum sah di mata hukum, tapi gue tetap imam lo". Menatap inge yang juga menatapnya. "Kamu ingat?". Inge semakin memperdalam tatapannya. Karel mengangguk membenarkan. "Orang tua kamu gimana? Mereka gak suka sama aku dan mereka bakal ngambil el dan ellen dari aku". Mata inge mulai berkaca-kaca mengingat kemungkinan orang tua karel akan memisahkannya dengan buah hatinya.

"Inge, kamu gak usah pikirin itu. Aku dan kak vina bisa ngatur semuanya lagi pula eyang bakal tetap dukung keputusan kita berdua". Memegang pundak inge, meyakinkan gadis itu untuk tak menyerah dengan keadaan.

"Orang tua aku besok udah pulang dari singapore mungkin waktunya tepat buat ngomong sama mereka. Setelah itu kita berdua harus nikah secara hukum". Inge mengangguk dengan air mata yang sudah membasahi pipinya. "Udah ya, gak usah nangis". Menyeka air mata inge dengan lembut lalu menarik inge dalam dekapannya.

"I love u agleri inge bramantyo".

"I love u too vernon karel sanjaya".

Waktu yang dihabiskan keduanya begitu singkat di masa lalu namun cinta tetaplah rasa yang bisa hadir kapan saja dan hal itu telah dibuktikan oleh cinta karel dan inge meskipun awal kisah mereka dimulai dengan kesalahan yang tak pernah mereka inginkan.

Surya, dion dan edo sedang nongrong di sebuah taman. Ketiganya sibuk mengunyah permen karet sambil memandangi langit sibuk dengan fikiran mereka masing-masing. "Ngomong-ngomong.... ". Ketiganya saling bertatapan dengan alis menaut karena ingin membuka percakapan namun ternyata ketiganya mengucapkannya secara bersamaan.

"Cie kompakan". Ucap dion tersenyum. Edo dan surya hanya bisa mendengus.

"Do lo aja yang ngomong". Ucap surya mempersilahkan edo, tahu jika topik pembicaraan mereka mengarah pada satu hal karel. "Iya do lo aja. Entar kita dengerin kok". Surya menghela nafas mendengarnya."yon orang ngomong emang tujuannya buat didengerin bukan dipelototin".

"Oh... Iya ya. Sorry lagi gak fokus". Surya dan edo hanya bisa menggelengkan kepala.

"Lo berdua gak ngerasa aneh sama karel akhir-akhir ini?". Melempar tatapan pada dion dan surya dengan ekspresi serius. "Iya sih lo bener. Apa jangan-jangan dia nyembunyiin sesuatu dari kita?". Ucap Dion mulai berfikir. "Dan tadi gue chat buat ngumpul di sini. Dia malah bilang gak bisa ada acara dadakan gitu sama keluarganya. Setau gue sih karel gak suka ikut andil dalam acara keluarga atau pertemuan keluarga gitu dia mah paling anti". Sahut surya merasa karel memang menyembunyikan sesuatu.

Verin (vernon & inge) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang