ribet

2.6K 106 1
                                    

lita, mita, dan nita yang baru datang dari sekolah terkejut melihat doni yang duduk di depan apartemen dengan wajah tertunduk lemas. mereka yang melihat itu langsung menghampiri doni dengan wajah panik.

doni menatap mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.
" lo kenapa ?" tanya lita menatap ke arah pintu apartemen dengan wajah kawatir.
" gw diusir, katanya vita mau sendiri dulu. gw nungguin lo pada tapi pulangnya lama bener, jadi gw nuggu lo pada pulang " kata doni panjang lebar, membuat kekhawatiran mereka mereda.
" ngapain lo nungguin kita ?" tanya mita menatap bingung doni.
" siapa tau kalo vita ada masalah, tapi kalian gak ada, jadi gw tungguin " kata doni yang dibalas anggukan oleh mereka semua.
" ya udah deh gw pulang, lagain udah ada lo pada. ingat ya jaga vita dengan baik " kata doni menatap tajam.
" iya boss " kata nita memutar bola matanya malas.

mereka melangkah ke arah pintu masuk, tadi langkah mereka segera berhenti ketika melihat orang yang akan masuk ke dalam apartemen. mereka langsung memicingkan mata mereka, seketika mata mereka membulat menemukan dion yang sudah ada di depan pintu.

mereka segera berlari dan memegang kerah baju dion.
" ngapain lagi lo kemari ?" bentak nita yang memegang kerah baju dion secara kasar.
" gw pingin bicara sama gisa, kasih gw satu kesempatan lagi " kata dion dengan wajah memelas.
" enggak ada, lo gak boleh ketemu vita lagi. jadi sana lo pergi " kata lita menatap dion tajam.
" gak, gw gak mau pergi. gw yakin gisa masih suka sama gw " kata dion dengan percaya dirinya membuat yang lain menatap kesal.
" ngarep aja sana lo, vita udah punya pacar jadi dia gak bakal balik sama lo " kata mita memicingkan matanya.
" gw mau bicara sama gisa, sana minggir " kata dion berusaha melepas kerah bajunya dari nita, tapi tetap dipegang erat oleh nita.
" sekali lo melangkah masuk, kaki lo udah gak ada " kata nita mengancam dion, tapi tidak diindahkan oleh dion.
" biarin dia bicara " kata vita yang tiba tiba keluar dari apartemen dengan wajah dingin.
" gisa " kata dion yang langsung dilepas oleh nita.
" mau apa lo ?" tanya vita masih dengan nada dingin, dan wajah datar.
" gw pingin lo kembali dan seperti dulu, gw pingin kita mulai dari awal lagi " kata dion sambil menatap vita penuh harap.
" jangan terlalu berharap sama gw, lo udah punya marry sebagai istri lo " kata vita menatap tajam dion.
" lo cemburu ?? gw sama marry gak ada apa apa, kita bahkan tidak pacaran sama sekali " kata dion dengan senyum manisnya.
" terus ?? mau lo nikah atau gak, itu bukan urusan gw " kata vita masih menatap tajam dion.
" gw masih cinta sama lo, bahkan gw gak bisa hidup tanpa lo " kata dion dengan senyum getir.
" basi, lagian gw udah punya pacar jadi jangan terlalu berharap sama gw " kata vita kesal.
" gw tau lo punya pacar, tapi gw gak yakin lo cinta sama dia " kata dion dengan senyum angkuhnya.
" cih, dasar ganjen lo. gw cinta sama doni, gw sayang sama doni. jadi lo jangan usik gw lagi " kata vita penuh penekanan dan keyakinan, membuat dion tersenyum paksa.
" gw gak percaya, gw yakin lo masih suka sama gw " kata dion tersenyum getir menatap vita.
" jangan terlalu percaya diri, lo dengarkan vita udah gak suka sama lo. jadi lo pergi dari sini " kata lita menatap dion tajam.
" gw gak mau, kalo bukan vita yang nyuruh gw pergi " kata dion tersenyum manis ke lita, tapi lita langsung membuang muka.
" ya udah, silahkan lo pergi dari sini. sebelum sahabat sahabat gw nendang lo dari sini " kata vita tersenyum smirk, sedangkan dion hanya diam pasrah.
" gw cuma mau bilang, kalo orang tua lo udah berangkat tadi pagi ke indonesia, dan yang masih disini cuma gw sama marry " kata dion melangkah pergi, yang lain hanya acuh tak acuh.
" lo gak apa apa kan vit ?" tanya mita yang menyadari raut wajah vita yang sedih.
" enggak, gw cuma gak habis pikir dion masih aja kayak dulu, egois " kata vita lalu yersenyum tulus kepada sahabat sahabatnya.
" udah jangan di pikirin, ntar lo stress sendiri. kan kita yang panik dan kawatir sama lo " kata lita sambil memeluk vita yang sudah menangis mendengar perkataan lita.
" makasih ya, udah mau jadi sahabat gw yang paling baik dan pengertian. makasih juga buat kalian yang udah selalu ada disisi gw " kata vita terisak, yang lain hanya menatap sendu.
" itulah artinya persahabatan, jadi lo harus pertahainin persahabatan kita " kata nita menepuk bahu vita, mereka berempat menjadi saling peluk memeluk sebagai pengantaran perasaan mereka.

*******
2 minggu.........

" udah 2 minggu gw mendekam di rumah, sekarang saatnya ketemu pak rudy dan buk butet " teriak mita dan vita bersamaan dengan suara lantang, membuat seisi koridor sekolah menatap mereka.
" suara kalian kek toa, bisa diperkecil napa, ntar beneran datang buk butet gimana ?" kata lita menatap tajam dua orang yang sedang cengar cengir.
" ya gak gimana mana, kita masuk aja ke ruangan pak rudy " kata vita dengan semangat '45'.
" ogah, gw gak mau lagi lari keliling lapangan " kata mita memandangi kulitnya yang putih.
" putihan juga kulit gw, gak usah mandangin kulit lo kalik " kata vita memuatar bola matanya jengah.
" itu doni, ngapain dia. wohhh dia di kroyok sama anak SMA lain, liat yokk " kata nita dengan wajah panik, mereka semua berlari mengejar doni yang sedang dikroyok habis habisan.
" STOP " teriak vita membuat aksi kroyokan itu selesai, mereka semua memandang ke arah vita dan yang lain.
" mau apa lo ?" tanya salah satu anak SMA lain.
" mau cari pacar gw yang lo kroyok, ngapain lo kroyok pacar gw. ada masalah apa lo ?" tanya vita menatap satu persatu cowok itu dengan tajam.
" owh jadi manusia bejat ini cowok lo, kita mau nuntasin rasa dendam kita ke dia " kata laki laki bertubuh kekar.
" enggak bisa gitu, itu cowok gw lo bilang bejat, lo kalik yang bejat " kata vita mengerucutkan bibirnya.
" kalian gak usah balas dendam, gak ada untungnya. mending saling damai, balas dendam itu gak ada puasnya, malah kalian ketagihan buat balas dendam " kata lita panjang lebar, membuat semua laki laki itu terdiam.
" enggak bisa, kita udah lama menanti waktu ini buat balas dendam sama dia " kata laki laki yang bertubuh kekar itu.
" kalo lo mau balas dendam sama cowok gw, berarti gw juga yang kena imbasnya, jadi maju lo satu persatu " kata vita membuat yang lain melongo.
" gw gak punya niat buat lawan cewek, jadi lo pergi sana " kata cowok itu lagi dengan wajah kesal.
" kenapa ?? lo gak berani sama gw, atau lo takut gw kalahin " kata vita tersenyum evil.
" vit, lo mau cari mati " bisik mita membuat vita menoleh.
" gw bisa lampiasin kemarahan gw melalui dia, jadi gw gak usah nyari sasaran lain " kata vita balik berbisik.
" ya udah, sini lo maju " kata vita berteriak, cowok kekar itu maju dan melayangkan pukulan kepada vita, tapi langsung vita tepis.

kemudian vita melayangkan tendangannya pada masa depan cowok itu. cowok itu langsung merintih kesakitan.
" sorry gw gak sengaja, maaf kalo masa depan lo hancur " kata vita yang dibalas pelototan oleh cowok itu. cowok itu pun pergi begitu saja. vita segera menghampiri doni yang senyam senyum dengan banyak luka.
" masih aja lo senyum senyum udah bonyok kek gitu " kata vita sambil memukul pipi doni, membuat doni meringis.
" vita, lo kasar banget sama cowok. sana bantu cowok lo ngobatin lukanya " kata lita menatap vita kesal dan marah.
" iya nyonya besar " kata vita sambil memopoh doni ke uks. mereka pun semua bubar tanpa menghiraukan tatapan tajam dari vita.
" jangan genit, senyum senyum gitu ke cewek " kata vita menatap doni tajam.
" kenapa?? cemburu ya ??" kata doni membuat vita memalingkan wajahnya.

selanjutnya.......
********
NEXT............

CRAZY GIRL'S [Complete]✔Where stories live. Discover now