apalah apalah

4.6K 190 0
                                    

Lita yang akan mengikuti rapat Osis sudah di jemput oleh Ridwan. Jadi Lita meninggalkan Vita sendiri pulang. Ada rasa tidak enak kepada Vita saat ini yang lita rasakan. Tapi mau gimana lagi ini sudah keputusan ketos nya kak Ivan.

Ridwan menyambut Lita dengan senyuman manisnya.
" Ngapain senyum senyum kek gitu ?" tanya Lita risih.

" Elah dah mau di manisin malah marah, ya udah ayok cepet " kata Ridwan sambil melangkah pergi.

" Ya elah ngambek nih " kata Lita sambil tersenyum menggoda.

" Enggak, ngapain gw ngambekan sama lo " kata Ridwan memalingkan wajahnya.

" Jadi cowok baperan " guman Lita yang di dengar oleh Ridwan.

" Idih gak nyadar diri, ngomong ngomong si Vita kemana ?" tanya Ridwan dengan wajah penasaran.

" Pulanglah " jawab Lita ketus.

" Gak pulang sama lo, biasanya kan lo aja yang bawa mobil. terus si Vita pulang sama siapa ?" tanya ridwan bertubi tubi.

" Ck bicara tuh hati hati, gw gak tau dia pulang sama siapa. katanya sih mau jalan kaki aja " kata Lita dengan wajah jengkel.

" Men si Mita sama si Nita gak ikut dia pulang ?" tanya Ridwan lagi.

" Gak mereka ada ekstrakurikuler " kata Lita dengan wajah sedih.

" Kenapa ?" tanya Ridwan yang menyadari raut wajah Lita.

" Gw takut terjadi sesuatu sama Vita, apalagi ini kota baru baginya " kata Lita sedih.

" Maksud lo dia bukan asli dari sini ?" kata Ridwan.

" Iya, dia dari negara lain. baru beberapa bulan ini dia kesini sama gw " kata Lita sedih.

" Jangan takut, Vita kan gadis yang hebat. Dia pasti bisa pulang sendiri " kata Ridwan menenangkan Lita.

Tiba tiba datang Rangga dan antek anteknya dua orang.
" Woy, kalian lama banget " kata Bimo ngos ngosan karena habis lari.

" Lah, ngapain kalian ke sini ?" tanya Ridwan bingung.

" Rapat batal, gara gara Ivan ada tugas dadakan dari pak Ehru " kata Leo menjelaskan.

" Ya udah pulang yok, malas juga diem di sekolah " kata Rangga sambil melangkah pergi ke parkiran.

" Si curut mana ?" tanya Rangga kepada Lita.

" Siapa ?" tanya Lita bingung dengan pertanyaan Rangga.

" Itu si curut Vita " kata Rangga memajukan bibirnya kesal.

" Owh, dia udah pulang barusan. jalan kaki kali dia " kata Ridwan yang membalas.

" Lah kok jalan kaki, gak nungguin lo dia nya " kata Leo bertanya.
" Kan gw rapat, makannya dia bilang pulang duluan aja. lagian ntar toko siapa yang buka kalo bukan dia " kata Lita panjang lebar.

" Si Nita sama Mita mana ?" tanya Bimo mulai penasaran.

" Mereka ada ekstrakurikuler " balas Ridwan.

" Ya udah ke toko si Lita yuk, gw laper pingin yang manis " kata Peo nyengir.

Jadilah mereka pergi ke toko kue milih vita dkk.

********

Sampai di depan toko, Lita permisi untuk mengganti baju dulu. Setelah itu Rangga dkk masuk ke dalam toko untuk membeli kue.

Kevin yang menyadari ada pelanggan segera diam di pintu masuk.
" Selamat siang, silah.." ucapnya berpotong karena melihat Rangga dan antek anteknya.

" Rangga, apa kabar lo ?" tanya Kevin dengan wajah senang.

" Eh, kita udah sering ketemu masak nanya kabar " kata Rangga terkekeh.

" Hehe iya juga, ya udah lo mau beli apa tinggal pilih aja " kata Ievin dengan mengulum senyum.

" Owh ya Vin, kenapa lo ada di sini ?" tanya Ridwan bingung.

" Owh gw lagi bantuin si Vita, kasian dia kerja sendirian " kata Kevin.

" Owh ya udah kita ke sana dulu ya " kata Leo sambil melangkah pergi ke tempat kue.

" Hai, udah dari tadi ya ?" tanya Vita yang tiba tiba datang.

" Gak juga, kita barusan aja sampe sini " balas Ridwan.

" Dimana lita ?" tanya Vita sambil menatap sekeliling.

" Katanya ke apartemen lo dulu ganti baju " kata Leo sambil mengunyah coklatnya.

" Eh lo asal makan, bayar belum. Ntar harganya dua kali lipat loh " kata Vita kesel.

" Yah Vit namanya juga orang kelaperan, jangan di naikin napa harganya " kata Leo memelas.

" Hadeh, cepet sono pilih dah itu kalian pulang " kata Vita lagi.

" Lo ngusir kita ?" tanya Bimo dengan wajah bertanya.

" Yapp, kalian kayak hama tau gak disini. Ntar pelanggan gw pada kabur liat kalian " kata Vita mengejek.

" Yang ada tuh, palanggan lo makin betah belanja di sini karena disini kan ada cogannya " kata Rangga menimpali.

" Mang siapa cogannya ?" tanya Vita pura pura tidak tau.

" Bah parah nih anak, gak tau kita semua ini cogan napa " kata Leo kesal.

" Mang kalian cogan ya, gw yang liat aja udah muak. mungkin kalo liatnya dari ujung sedotan baru keliatan ya " kata Vita sambil pura pura berfikir.

" Njirr nih cewek, pingin gw tabok aja " kata Bimo jengkel.

" Ini toko gw jangan asal bicara, sana cabut kalo lo mau buat rusuh " kata Vita kesal.

" STOP " kata Kevin yang sedari tadi hanya menjadi penengah.

" Kalian kenapa berantem sih, kalo mau belanja ya tinggal belanja aja gak perlu ribut. Kalo mau kerja layani yang bener jangan buat ribut " kata Kevin panjang lebar yang dibalas tatapan tajam dari mereka.

" Apa ?" kata Rangga sambil melihat Kevin ganas.

" Gak jadi, ya udah lanjut " kata Kevin lari terbirit birit.

Mereka melanjutkan debat mereka, sedangkan Kevin hanya melihat dengan tatapan miris. Tiba tiba Lita datang dengan wajah bingung.

" Kak, mereka kenapa ?" tanya Lita kepada Kevin.

" Berantem, masalah nabok orang. tanganin sana mereka lagi di selimuti api kebencian " kata Kevin ngelantur.

" Ya udah, gw kesana dulu ya " kata Lita yang dibalas dengan anggukan oleh Kevin.

" EH LO PADA, KALO MAU RIBUT JANGAN DI SINI KELUAR SANA " bentak Lita kesal.

" Lit, lo buat gw jantungan tau. Untung gak punya riwayat jantungan " kata Vita sambil mengelus elus dadanya.

" Lebay lo " kata Rangga dengan tatapan sinis.

" Eh gw colok ya tuh mata, cepet keluar noh " kata Vita sambil menunjuk pintu keluar.

" Bentar dulu, gw mau beli kue " kata Ridwan sambil tersenyum.

" Ya udah cepet, dah itu bawa antek antek lo pergi " kata Lita kesal.

" Ya udah kita pergi ya bye " kata Leo yang langsung di tarik kerah baju nya oleh Vita.

" Mau kemana lo belum bayar kue yang tadi lo makan. mana uangnya " kata Vita menatap Leo garang.

" Nih gw cuman punya segitu " kata Leo sambil memberi uang pada Vita.

" Njirr lo makannya tadi banyak, masak cuma bayar 2.000 " kata Vita kesal.

" Maaflah Vit, gw gak punya uang " kata Leo dengan wajah memelas.

" Ya udah " kata Vita dan Leo berbinar. " tapi lo harus nyuci piring dulu noh " lanjut Vita.

Leo hanya tersenyum miris, cewek jahat mau di apain pun gak bakal baik. Jadilah dia nyuci piring sampe malam bersama antek anteknya.

*********
NEXT ............

CRAZY GIRL'S [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang