saling ejek

6K 226 0
                                    

sepulang sekolah Vita dkk sudah ada di parkiran. seperti biasa yang membawa mobil yaitu Lita. Biasalah yang lain nebeng, sekarang mereka berjalan menuju apartemen Vita.

sampai di apartemen mereka mengganti baju dan ke toko.
" Vit, kita duluan ya ke tokonya " kata Nita yang di balas angguakan oleh Vita. karena Vita lagi nyuci baju, jadi yang lain duluan. Sekarang Mita, Nita, dan Lita sudah ada di toko.

Mereka tertawa sejenak, secara tiba-tiba ada Rangga masuk dengan antek anteknya.

" Ngapain lo kesini ?" tanya Mita dengan wajah jengkel.

" Galak banget sih jadi cewek, ntar gak ada yang mau sama lo baru tau rasa " kata Leo yang membalas.

" Yee emang gw pikirin, bagus dong gak ada yang mau sama gw " kata Mita dengan nada jengkel

" Bah sarap nih cewek " kata Leo heran.

" Eh kan bagus orang gak mau sama gw, tapi maunya cinta dari gw " kata Mita yang membuat Leo menganga.

" Idih PD gila " kata Bimo gak kalah sengit.

" Biarin PD daripada lo sukanya ke ge-er an " kata Nita yang membalas Bimo.

" Ya gajah, lo nyaut aja ya " kata Bimo mengejek Nita.

" Gak ngaca, apa perlu gw beliin lo kaca yang super gede biar lo bisa ngaca kayak apa body lo " kata Nita ketus.

" Bim, body lo beneran lebih gede daripada Nita " kata Leo jujur membuat wajah Bimo merah.

" Ogeb lo jadi temen " kata Bimo sambil menoyor kepala Leo.

" Vita mana ?" tanya Rangga, seketika Leo dan Nimo berhenti mengoceh.

" Masih di apartemennya, mang ada apa ?" tanya Lita

" Ya ada sedikit masalah sih sama dia " kata Rangga menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

Tiba-tiba pintu terbuka dan menampilakan si Vita.
" Hai vita " sapa Rangga, tapi tidak di respon sama sekali.

" Gw ke dapur aja ya, buat coklat. persedian coklat lagi dikit kan ?" tanya Vita yang dibalas anggukan oleh ketiga sahabatnya.

" Yoi, lo buat yang banyak aja sana. lumayan kan gw bisa makan " kata Nita nyengir kuda. Vita pun melangkah ke dapur tanpa menghiraukan Rangga dkk.

Mita dan Lita menatap Rangga serius, tidak biasanya Vita dingin seperti itu.
" Lo apain sahabat kita ?" tanya Lita kesal.

" Gw gak tau, waktu di rooftof gw gak sengaja bilang masalah keluarga dia. terus ya dia marah dan ngebentak gw " kata Rangga dengan wajah polos.

Mita dan yang lain hanya geleng geleng kepala, mereka seperti orang frustasi aja.
" Lo seharusnya jangan bilang masalah keluarga ke dia " kata Lita dengan wajah sedih.

" Emang kenapa ?" tanya Leo penasaran.

" Dia paling sensitif masalah keluarga " kata Nita menambahkan.

" Sudah gw duga, dari gerak gerik Vita saat di panggil guru bk aja udah keliatan " kata Ridwan yang mulai berbicara.

" Maksud lo ?" tanya Mita tidak mengerti.

" Waktu itu dia disuruh manggil kedua orang tuanya, tapi sampe di sekolah dia malah nyari alasan yang gak masuk akal " kata Ridwan menjelaskan.

" Ya juga sih, mana ada alasan orang tua gak bisa hadir gara gara kucingnya melahirkan " kata Bimo yang sedari tadi makan coklat yang ia liat.

" Emang dia ada masalah apa ?" tanya Rangga yang sedari tadi diam.

" Kita gak bisa jelasin, biar Vita aja yang jelasin ke kalian " kata Oita. " dan satu lagi, sebaiknya lo minta maaf ke dia " lanjut Lita yang dibalas anggukan oleh Rangga.

*********

Vita menunggu kedatangan sahabat sahabatnya, tapi dari tadi tidak nongol nongol batang hidung mereka. jadi Vita lebih memilih jalan kaki terlebih dahulu.

Tiba-tiba klakson motor membuat Vita kaget.
" Njing, lo kalo bawa motor tuh yang bener. Jangan buat ngagetin orang " kata Vita sambil bentak bentak.

" Sorry, ini gw Rangga " kata Rangga sambil membuka helmnya.

" Ya meskipun lo Rangga, gw gak bakal bentak bentak gitu. sorry ya kalo lo salah tetap aja gw marah " kata Vita tetap marah.

" Ya jangan gitu dong, gw minta maaf ya. gw kesini mau ngajak lo berangkat bareng " kata Rangga dengan senyumanya.

" Jangan senyum senyum, serem muka lo tau " kata Vita dengan nada kesal.

" Yang kemaren itu, gw minta maaf ya. gw sama sekali gak maksud " kata Rangga dengan tatapan bersalah.

" Ya gw maafin, tapi ada syaratnya " kata Vita dengan senyum evil.

" Hedeh, apaan ?" tanya Rangga pasrah, gimana pun ini juga cara perminta maafannya.

" Selama, lo gak ngatur gw disekolah. mau gw bolos kek, ngerjain orang kek. itu terserah gw " kata Vita tersenyum puas.

" Tapi itu ngelanggar peraturan sekolah Vi, gw sebagai Osis ntar kena gebrak sama Ketos " kata Rangga membantah.

" Ya udah gak jadi " kata Vita langsung melangah pergi.

" Ya, ya udah deh " kata Rangga dengan wajah bete.

" Oke, gitu dong " kata Vita sambil tersenyum manis.

" Ya udah ayo berangkat, ntar terlambat " kata Rangga menarik tangan Vita.

" Wait tunggu, gw mau makan bakso. lambat dikitlah ke sekolah " kata Vita sambil melangkah ke arah pedagang bakso yang ada di pinggir jalan

" Eh ntar terlambat kitanya lo mau di hukum napa " kata Rangga dengan wajah kesal.

" Kayak gak tau gw aja lo, tenang lo gak bakal di hukum. gw janji deh " kata Vita sambil menunjukan jari berbentuk V.

" Hadeh, awas aja ya gw terlambat " kata Rangga tambah kesal.

" Yee ngapain juga lo ngatur gw, tadi udah janji kan " kata Vita sambil mengangkat alisnya.

" Idih serem muka lo " kata Rangga sambil memalingkan wajahnya.

" Bilang aja gw itu cantik, gak usah gitu juga kali. kalo mau liat sih gak apa apa " kata Vita dengan PDnya.

" KePDan lo, kalo terlalu PD bisa gila tau. kayak ......"

" LO " sambung Vita.

" Anjay, kayak kabel aja lo. asal nyambung perkataan orang " kata Rangga kesal.

" Bodo, gw udah selesai nih. cepet ke sekolah ntar lambat " kata Vita yang dibalas Rangga decihan.

" Tapi bilang kalo terlambat gak apa apa, sekarang di suruh cepet cepet " kata Rangga memutar bola matanya.

" Slowae aje, ntar gw yang tanganin. gw nyuruh cepet cepet kan lumayan masih ada waktu " kata Vita nyengir.

" Dari mananya, kita udah lambat 10 menit tau " kata Rangga yang dibalas muka pucat oleh Vita.

" Sda apa Vit ?? lo baru nyadar ya kita lambat. Lo gak bisa nanganin ya, aduh lo itu buat gw kena hukum sekarang tau " kata Rangga dengan wajah panik.

" Gak bukan gitu, gw lupa bawa dompet. jadi yang bayar baksonya lo ya " kata Vita nyengir, Rangga langsung saja menoyor kepala Vita.

" Njirr sakit keles " kata Vita mengusap kepalanya.

" Lo nakutin gw tau, gw kira lo panik gara gara lambat. kalo masalah itu mah gw mau bayarin " kata Rangga kesal.

" Ya maaf " kata Vita tertawa.

" Dasar kunyuk " kata Rangga sambil membayar bakso. setelah itu mereka pun berangkat ke sekolah. Rangga membawa motor nya dengan kecepatan tinggi, takut terlambat.

**********
NEXT.................

CRAZY GIRL'S [Complete]✔Where stories live. Discover now