Bolos 2

3.6K 141 0
                                    

Vita dan mita sudah duduk di bangku taman dengan membawa banyak makanan ringan. Nita dan Lita hanya menatap mereka kesal.

Nita mengambil bungkus chitato dan langsung memakannya dengan kesal.
" Lo kenapa sih Nit ?? PMS ya " kata Mita yang mulai aneh dengan sikap Nita sedari tadi.

" Enggak, lagian kalian udah tau gw kelaparan masih aja punya waktu buat ngebet senior " kata Nita kesal yang dibalas cengiran oleh Vita dan Mita.

" Kalian tau gak ?" tanya Lita tiba tiba membuat mereka bingung.

" Iya enggak lah bego " kata Vita sambil menoyor kepala Lita.

" Sabar dulu ogeb, ini gw mau cerita. Kemaren kak Ivan chat gw, lo tau gak " kata Lita yang kembali di toyor oleh Mita.

" Enggak tau bego " kata Mita sambil nyengir kuda.

" Ogeb lo pada, gw seneng banget kak Ivan chat gw " kata Lita dari raut kesal jadi senang dasar Lita.

" Wah dah ada pendekatan tuh si Ivan " kata Nita tanpa embel embel kak.

" Dia nanya apa emang ?" tanya Vita yang mulai penasaran.

" Cuman bilang tentang rapat Osis " kata Lita polos yang lagi lagi di toyor oleh Mita.

" Itu namanya dia belum suka elo, dia cuma ngasi informasi karena itu mang tugasnya " kata Mita bicara panjang kali lebar.

" Bodo yang penting chat " kata Lita yang dibalas anggukan oleh Nita.

" Alright " kata Nita yang membenarkan perkataan Lita.

********

Sepulang sekolah Vita, Mita, Nita dan Lita bergegas menuju toko kue mereka. Akhir akhir ini mereka jarang buka, karena banyak liburan.

Lita menuju parkiran dan yang lain menunggu di pintu gerbang. " Berasa kalo gw supir mereka, mobil punya gw, yang nyupir gw. Kok gw berasa jadi sopir pribadi " guman Lita kesal.

" Hai Lita " sapa Ivan yang sedari tadi di belakang Lita. Masih ingatkan sama Ivan si ketos.

" Hai kak " sapa Lita balik dengan senyum manisnya.

" Lo kau ke parkiran ya ?" tanya Ivan yang dibalas anggukan oleh Lita.

" Ya udah bareng yuk " kata Ivan sambil menggenggam tangan Lita, seketika tubuh Lita menegang.

" Woi jangan asal pegang tangan orang " kata Ridwan yang tiba tiba datang.

" Sorry Lit gw gak sengaja " kata Ivan sambil nyengir.

" Gak apa apa kak, Owh ya Rid lo mau kemana ?" tanya Lita yang mengalihkan pembicaraan.

" Parkiran " jawabnya singkat.

" Ya udah yuk " kata Lita yang langsung melangkah pergi diikuti oleh Ivan dan Ridwan.

Mita, Nita, dan Vita hanya diam duduk di pintu gerbang kepanasan. " Etdah kulit cantik gw bisa kebakaran kalo gini " kata Vita sambil mengelus tangannya.

" Kulit lo emang dasarnya putih ya tetap putih gak bakal berubah warna kok itu " kata Nita kesal.

" Kayak kulit lo ya Nit hitem gak mau jadi putih " kata Vita polos yang langsung di tatap tajam oleh Nita.

" Buset lo polos polos nusuk tau gak, berasa di tusuk ribuan jarum " kata Mita sambil tertawa.

" Tawain aja gw terus, gw kan korban pembullyan lo pada " kata Nita memutar bola matanya kesal.

" Siapa yang berani nge bully di sekolah ini ?" tanya Rangga yang tiba tiba datang bersama Leo dan Bimo.

" Ehh abang Nangka, tadi Nita gw bully bang " kata Vita sambil tersenyum.

" Rangga bukan Nangka bego " kata Rangga kesal.

" Owh sejak kapan diganti tuh nama, perasaan kemaren namanya masih tetap Nangka deh " kata Vita sambil pura pura berfikir.

" Buset mengganti nama orang itu gak boleh tau " kata Leo yang tiba tiba berbicara.

" Iya iya Leon " kata Mita yang kembali mengejek Leo.

" Idih nama gw itu LEO bukan LEON " kata Leo sambil menekankan pada kalimat Leo dan leon.

" Ya udah sih jangan banyak bicara, malas gw dengernya " kata Bimo dengan mengacak pinggang.

" Ya udah jangan di denger, itu aja kok susah " kata Nita menimpali perkataan Bimo.

Tin..Tin...

Tiba tiba datang Lita dan Ridwan membawa mobil. Mereka pun langsung menaiki mobil masing masing. Vita, Mita, dan Nita menaiki mobil Lita.

Lita hanya diam dan tersenyum seperti orang gila. " Lit lo kenapa ?" tanya Nita yang menyadari perubahan Lita.

" Gak apa apa, cuma senang aja " kata Lita kembali tersenyum. Mita segera menempelkan telapak tangannya pada dahi Lita.

" Apaan sih " kata Lita sambil menepis tangan Mita.

" Gak panas, lo kenapa sih kayak orang gila tau senyum senyum sendiri " kata Mita.

" Tadi di parkiran kak Ivan pegang tangan gw, tapi gak berapa lama ada pengganggu " kata Lita dengan raut kesal.

" Siapa ?? nyamuk ?" tanya Vita bingung.

" Ridwan, dia tiba tiba datang dan mengacaukan segalanya " kata Lita memajukan bibirnya.

" Berarti si Ridwan cemburu " kata Nita yang langsung ditatap oleh mereka.

" Kenapa ?" tanya Nita bingung melihat reaksi mereka.

" Yang bener aja si Ridwan suka sama Lita " kata Mita tidak percaya dengan perkataan Nita.

" Siapa tau kan, dia suka sama Lita. Lagian apa salahnya, Ridwan orangnya baik " kata Nita yang dibalas anggukan oleh Vita.

" Gw setuju kalo lita ntar jadian sama si Ridwan. Kan sama sama pinter " kata Vita tersenyum.

" Apa apaan sih, lagian siapa juga yang kau jadian sama Ridwan " kata Lita kesal.

" Lo gak mau ya, gak apa apa sih. Ridwan ntar sama gw aja, lumayan juga dia ganteng " kata Mita yang langsung dibalas tatapan tajam oleh Lita.

" stop " kata mita tiba tiba membuat mobil lita berhenti mendadak.

" ada warung sate makan yuk " ajak mita nyengir yang langsung di toyor oleh nita.

" njirr lo mau kita semua mati, bicara nadak lagi umpung dibelakang kosong gak ada orang " kata lita mendumel.

" makan cuy gw laper " kata mita cengengesan.

" ayok gw juga lapar " kata nita.

" lo mah setiap hari juga kelaperan kali nit " kata vita yang langsung dipukul oleh nita.

" aduh anak orang lo pukul pukul, ntar gepeng gimana " kata mita yang dipelototi oleh nita.

" yaudah cus jangan banyak bacot " kata lita sambil turun dari mobilnya.

Mereka pun turun dari mobil dengan senyum kelaparan. warung sate langganan mereka selalu saja rame, terutama banyak anak laki laki yang nongkrong. tapi itu tidak menghentikan mereka untuk makan.

************
NEXT..............

CRAZY GIRL'S [Complete]✔Where stories live. Discover now