Chapter 25

100 5 0
                                    

Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga.
Sama sepertimu.
🌹Melisa Carla 🌹
______________________________________

"APA SIH MAKSUD KAMU?!!"

Clark masih tak mau mengaku dan tetap membela dirinya.

"Ga usah pura-pura bodoh,sekali lagi,apa yang kamu rencanakan bersama Vya?"

Dia tidak mau mengaku membuatku geram.

"Ok."

Akhirnya,dia mau mengakui.

"Kalau kamu ga percaya,aku bakal buktiin."

Bukti?Bukti katanya?Aku sudah melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau dia bekerja sama dengan Vya.

"Ga perlu bukti.Aku udah tau semuanya,aku lihat dan aku dengar sendiri.Semuanya."

Aku harus menyudahi semua ini.

"Apa?"

Aku berjalan mendekatinya,menatap matanya yang tajam bagaikan tatapan elang,sayangnya orang yang telah mengisi hatiku ini,melakukan hal yang tega padaku.

"Don't try to trick me,bad liar."

Aku langsung segera pergi dari tempat itu dan menyusuri koridor sekolah.

Aku sebenarnya tak mau hal ini terjadi.

Apa kalian pernah?

Diterbangkan tinggi-tinggi olehnya,bukti itu terlampau jelas,tetapi nyatanya itu hanyalah trik liciknya untuk menggapai sesuatu atau mungkin hanya untuk kesenangan semata?

Aku yakin diantara kalian pasti ada.

Mungkin kalian bingung,mengapa aku tidak menangis?Tidak,aku tidak mungkin tidak pernah menangisi hal ini,tapi aku tidak mau bodoh.

Aku tau bahwa menangis adalah cara untuk menumpahkan kesedihan-kesedihan yang orang alami,tetapi bagiku kadang menangis bukan cara yang tepat.

Aku aneh memang.

Aku akan tertawa walaupun terpaksa,tersenyum,itu membuatku lebih baik,jadi kalau sudah seperti ini,aku akan tertawa,bukan berarti aku gila,aku hanya...

Lelah.

"Ica,lo ga papa 'kan?Gue nyariin lo darita--"

Aku langsung memeluk Ina,hanya Ina yang mengerti aku,aku sangat beruntung mengenalnya,aku menangis sesenggukan dipelukannya,hangat.

Memang ada kalanya aku tidak menangis,ada kalanya juga aku menangis.

"Sudah tak apa Ca,aku paham perasaanmu."

Ina membelai rambutku pelan,aku sangat nyaman,rasanya aku seperti mempunyai seorang kakak,mengingat aku adalah anak tunggal.

"Terima kasih Ina,kamu selalu ada buatku."

Ah,aku tak tau ini bakat atau apa,sedari bayi,jika aku menangis suara sangat pelan,bahkan hampir tidak terdengar,itu memudahkanku untuk menangis secara diam-diam.

"Sama-sama Ca,aku akan selalu bersamamu,aku menyanyangimu seperti saudaraku sendiri,Ica."

Ada Ina dan orang penting dalam hidupku saja,sudah membuatku tenang.

Aku bersyukur akan semua itu.

🌸🌹🌸

Author's note:

Hai,hai,hai.

Mungkin aku lagi galau nulis ini buahaha.

Chapter ini adalah chapter terpanjang yang aku buat di baper.

So,jan lupa Vomment yak.

Thanks.

Invano [COMPLETE]Where stories live. Discover now