Chapter 23

99 4 3
                                    

Sejatinya memfitnah lebih kejam daripada pembunuhan.
Jadi,untuk apa aku melakukan hal yang sangat kejam?

-Tristan Gavriel-
_______________________________________

"Ada apa Melisa,masuk saja."

Sekarang aku berada di ruang BK.Lagi.

"Pak,saya ingin melapor,semua bahan-bahan dan tugas saya dirusak "

"Oh,saya mengerti.Baik,siapa saja yang ada dalam kelas tadi?"

"Clark,Pak."

Pak Yanto terlihat terkejut dengan matanya yang terbelalak kaget.

"Kenapa ya Pak?"

Pak Yanto hanya menatap kosong sesuatu,aku tidak tau kenapa.

"Melisa,besok kamu datang lagi ya,saya harus menyelidiki sesuatu."

Aku pun hanya mengangguk.

"Terima kasih ya Pak,saya permisi."

Ina ternyata sudah menunggu di depan ruang BK.

"Gimana jadinya?"

"Masih ada yang mau diselidiki,Pak Yanto nyuruh gue datang lagi besok."

"Ca,gue punya firasat buruk tentang ini semua."

Ina setidaknya jangan terlalu realistis.

"Jangan bilang gitu Na."

"Maaf."

Kami berdua lalu berjalan mengelilingi koridor sekolah.

"Berhasil,bagus."

Aku mendengar ada yang berbicara tapi tak tau siapa.

Oh,sepertinya itu suara Vya.

"Stupid girl."

Ina memberi tanda padaku untuk menguping.

Haha,aku memang bodoh ya,mau sekali percaya dengan cowok tak tau diri itu.

"Heh Clark,lo munafik juga ya,lebih kejam dari gue."

Vya baru menyadarinya apa?

"DASAR BULLSHIT KALIAN!BERANINYA BOHONGIN ICA!"

Astaga,itu Tristan.

Tampak dari wajah Clark terlihat pucat pasi,tapi Vya biasa saja,malah aku bisa melihat ia menyunggingkan senyuman khasnya.

"Haha,emang kenapa,lo mau kasih tau Ica?Ga ada bukti."

Vya seperti menantang Tristan,tapi tak ada gunanya,aku sudah tau semuanya.

"Ada."

Barulah Vya mulai tegang.

Aku akan menguji Clark,apa alasan dia melakukan ini.

Hatiku hancur sekarang,tapi aku bisa bilang apa?

Apa bahagiaku itu seperti sampah yang harus disingkirkan?

Maksudku,aku ini seperti sampah di hadapan mereka?

Ya,aku memang bodoh.

Invano [COMPLETE]Where stories live. Discover now