Chapter 11

136 7 0
                                    

Aku dan Clark mungkin bisa dibilang tidak terlalu memperlihatkan hubungan kami.

Itu karena kami memang sudah agak dekat dari dulu.

Tapi,berita tentang hubungan kami sudah tersebar dan aku digosipkan.

"Eh,si Ica itu genit banget deh,masa dia pacaran sama Clark punyaku."

Jijik banget dah.

"Si Ica cantik sih,pintar pula,tapi kok baru Clark yang nembak dia?"

Nah,ini yang aku bingung,ini muji atau ngehina.

"Ca,selamat ya,mana pajak jadian nya?"

Ina mengucapkan selamat padaku,tapi tampaknya belakangan ini dia tampakn lesu dan tak enak badan.

"Ogah,pajak jadian mah bikin gue bangkrut,btw lo sakit ya?"

Ina menggeleng,

"Enggak kok,emang ada apa?"

"Lo soalnya belakangan ini lesu banget."

Dia hanya tertawa dan semakin tertawa melihat wajah bingungku.

"Lo masa gak ingat,gue lagu PMS loh."

Oh iya.

Siaga 1.

"Waw,gue baru ingat,pantesan."

Tapi,aku merasa ada sesuatu,tak biasanya Ina begini.

Ada apa?

"Na,kalau ada apa-apa bilang aja ke gue,jangan dipendem-pendem."

Dia mengangguk dan tersenyum.

"Lo tenang aja."

Ina,aku tahu kamu menyembunyikkan sesuatu dan kamu tak bisa mengatakannya.

Masalahnya adalah...

Aku tidak tau apa yang kamu sembunyikan.

....

"Ca,bisa gak kamu hilangkan kebiasaan kamu yang suka melamun."

Aku sedikit terkejut karena Clark mengagetkanku.

"Itu bukan kebiasaan,lagian aku gak sering melamun kok."

Dia hanya menggeleng pasrah.

Kurasa dia tidak mau berdebat denganku.

"Nanti aku anterin kamu pulang ya."Tawar Clark.

"Gak usah,aku nanti ada bimbel,bareng Ina."

Dia mengangguk,mengerti.

"Ok,hati-hati ya."

Aku tersenyum dan mengangguk.

Saat aku berjalan di koridor,seseorang dengan senyum yang khas menyapaku.

"Hey Ica,kok gak bareng pacar?Nanti lo gue gebet loh.Hahahaha."

Aku tahu yang namanya bercanda,tapi gak gini juga kali!

"Clark ke toilet dan gue ke kelas,lo kira gue ngikutin Clark terus kayak perangko?"

Dia tertawa lagi.

Manis.

Invano [COMPLETE]Where stories live. Discover now