part 17

3.2K 130 0
                                    

Happy reading guys....

"Kita sudah sampai..." di hadapanku sekarang terdapat rumah yang sangat besar dengan nuansa eropa klasik mewah, lebih besar dari rumah daddy.

Halamannya juga luas sekali dan di sampingnya terdapat taman yang di tengahnya terdapat pondok kecil untuk bersantai.

"I..ini rumah kita ?" Tanyaku tak percaya.

"Hem... ayo masuk"

"Tapi kak apa ga kebesaran ?, kan cuma berdua aja yang tinggal di sini"

"Haha... ga apa-apa... persiapan buat anak-anak kita nanti" pipiku memerah mendengar kata 'anak-anak'.

"Ayo ke kamar, kakak tahu kamu pasti gerah dengan pakaian seperti itu" aku tersenyum dan mengikutinya pergi ke kamar kami.

"Tapi kak, kan bajuku masih ada di rumah daddy" dia melupakan fakta bahwa pakaianku masih berada di rumah daddy.

"Pake pakaian kakak aja, ini kamar kita" ucapnya sembari membukakan pintu kamar kami. Aku memilih untuk langsung masuk ke dalam saja, sepertinya kamar ini sangat luas untuk kami berdua.

"Ganti baju gih... baju kakak ada di lemari, ambil aja" aku langsung berjalan ke lemari dan mencari pakaian yang sesuai untukku. Aku memilih kaos bewarna putih kebesaran dan celana training.

Setelah itu aku langsung pergi ke kamar mandi untuk berganti baju. Saat aku ingin membuka gaun ini tanganku tak mencapai kancingnya. Terpaksa aku harus meminta bantuan pada mario.

"Kak..." panggilku pada mario yang sedang menyandar pada sandaran tempat tidur sambil membaca buku.

"Loh kok belum ganti baju by ?" Mario menatapku heran.

"Anu kak... aku boleh minta tolong bukakan kancing gaun aku ga" kataku nyengir, mario langsung menutup bukunya dan berjalan ke arahku dan langsung membuka kancing bajuku. Dia mengelus punggungku.

"Mulus..." aku masih bisa mendengar bisikannya.

"Kenapa kak ?" Aku langsung berbalik ke arahnya.

"Ga... ganti baju gih sana, udah kakak bukakan kancingnya" aku langsung menuruti perintahnya. Aku sedikit takut jika ia tidak bisa memegang janjinya untuk tak menyentuhku sebelum aku siap.

Setelah membersihkan diri aku tak tahu harus melakukan apa. Ini juga sudah jam makan siang, bagaimana kalau aku memasak untuk mario. Kan tugasku sebagai seorang istri harus melayani suaminya.

Dengan kaos kebesaran ini aku langsung turun ke bawah.

"Kamu mau kemana by ?" Tanya mario saat aku hendak membuka pintu.

"Itu mau ke bawah, mau masak sesuatu untuk makan siang"

"Ayo... kakak bantuin.." katanya sambil mengamit tanganku.

"Tapi kakakkan belum ganti baju" dia melihat ke dirinya sendiri.

"Ga apa... ayo turun ke bawah"

Sesampainya di bawah dia langsung membuka kulkas.

"ga ada bahan makanan, Kita buat spageti aja ya, besok baru kita belanja untuk beli  bahan"

"Hem... jadi aku bisa bantu apa nih ?"

"Emb.. tolong iriskan kakak bawang bombainya ya" kata mario sambil menyerahkan sebutir bawang bombai padaku. Aku langsung mengambil pisau dan talenan. Di sela-sela mengiris tiba-tiba jariku tak sengaja terluka karena pisau.

"Aww..." mario langsung melihat ke arahku.

"Ya ampun by tangan kamu berdarah" dia langsung mengambil tanganku dan membawanya ke wastafel.

My Love Story (Selesai)Where stories live. Discover now