part 7

4.2K 168 0
                                    

Sekarang aku sedang menunggu mario menjemputku. Tetapi ini sudah lewat 15 menit, dan mario belum juga datang.

Tint....tint...

Bunyi klakson mobil, mungkin itu mario. Dugaanku benar, saat mario turun dari mobilnya dan menghampiriku.

"Maaf telat, tadi ban mobilku kempes jadi cari bengkel dulu. Maaf ya."

"Iya ga papa, ayo berangkat" ajakku.

....

"Jadi alesan aku mesra-mesraan sama dia itu semata-mata untuk ngelindungin kamu, aku ga ada maksud lain " jelasnya. Saat ini kami berada di sebuah cafe di pusat perbelanjaan, jakarta timur.

"Maksudnya ? Kenapa untuk  lindungin aku ?" Tanyaku heran. Untuk apa melindungiku dengan cara seperti itu. Itu bukan melindungi, tapi justru menyakitiku.

"Vera itu mantan pacar aku, dia sangat terobsesi, tapi bukan cinta melainkan uang. Dulu pernah ada teman kuliahku yang sedang dekat denganku di celakainya, maka dari itu aku takut dia juga mencelakaimu."

Aku hanya diam, tak tau harus menanggapinya dengan apa.

"Aku janji, bakal selesain masalah ini secepatnya. Kamu percayakan sama aku ?"

"Iya, aku percaya kok sama kamu" walau sebenarnya aku belum percaya, tapi apa salahnya mencoba.

....
Ting..tong...

"Permisi...."

"Iya sebentar" kata orang dari dalam.

"Eh nak mirna, ayo masuk. Loh davanya mana ?" Tanya tante nia sambil celingukkan melihat ke belakangku.

"Davanya tiba-tiba ada urusan bisnis tante, jadi dia ga bisa anterin"

"Oh. Tu anak minta di tapokin pulang nanti. tega banget biarin calon mantu gue ke rumah sendirian" gerutu mamanya dava yang masih bisa kudengar.

"Kenapa ya tante ?"

"Emb.. bukan apa-apa, ayo masuk.." ajaknya mengalihkan pembicaraan

"Iya tante" saat aku masuk kedalam terlihat salma yang sedang duduk di ruang tamu.

"Tante ke belakang dulu ya mau buatin air. Ngobrol aja sama nak salma kebetulan dia ada di sini" kata tante nia dan berlalu ke dapur.

"Bagus banget ya lo, udah dapetin hati anaknya terus sekarang hati nyokapnya. Lo itu ga pantas buat jadi anggota keluarga praditya. Kemana-mana lebih pantesan gue anak kecil" sinis salma.

"Kita liat aja nanti siapa yang lebih pantes buat dava" balasku sinis. Dia kira dia siapa yang berani-beraninya mengancamku.

"Ngobrolin apa sih, kok serius banget" tanya tante Lia kepo.

"Ini tante, salma cuma muji. Kok dava bisa ya dapat pacar secantik ini. Muda lagi" kata salma sambil di lembut-lembutkan. Dasar bermuka dua.

"Iya dong, calon mantu tante kan harus cantik" canda tante nia, dan aku hanya tersenyum canggung.

....

"Mirna pulang dulu ya tante" pamitku

"Iya hati-hati dijalan. Sering-sering ya berkunjung ke sini, biar tante ga kesepian"

"Iya tante, ntar kalo ada waktu mirna pasti ke sini kok tan, KAN SEBAGAI CALON MANTU YANG BAIK" kataku dengan nada sedikit di keraskan, sengaja untuk memanas-manasi salma. Rasain lo. Rencanaku berhasil dengan salma yang terlihat kesal.

"Iya calon mantu"

"Ya udah mirna pergi dulu, dah tante" kataku sambil menyalami tangan tante nia dan langsung pergi dari situ.

My Love Story (Selesai)Where stories live. Discover now