part 9

3.5K 148 0
                                    

Happy reading guys.....

Siapa... siapa kah yang melakukan semua ini. Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri. Aku takut.

"Mirna, lo ga papa " tanya nanda padaku.

"Iya... lo ga papa, muka lo pucet banget. Mendingan lo ke uks aja" fina tampaknya khawatir sekali padaku, nampak dari raut wajahnya yang terlihat sangat khawatir.

"Hemm.... kepala gue emang sakit. Gue ke uks ya" mereka berdua hanya menganggukan kepalanya.

"Kakak kenapa, sakit ?" tanya raka saat aku tiba di uks. Sepertinya dia yang bertugas hari ini.

"Hem.." aku hanya berdehem mengiyakan dan langsung berbaring di salah satu ranjang disana.

"Kakak sakit apa ?" Tanya raka perhatian. Eh... Bukannya itu memang tugas petugas uks ya.

"Hanya pusing sedikit, di bawa tidur sebentar pasti sembuh" dia hanya menganggukan kepalanya.

"Oh.. kalau gitu kakak tidur aja. Ntar raka yang jagain"

"Hem.." kataku dan kemudian tidur.

.......
"angan..... io.... angan pelgi....io...." teriak seorang gadis kecil kepada seorang teman laki-lakinya yang di bawa pergi oleh orang tuanya .

"Ina..... io ga mau inggalin ina ma... io maunya cama ina aja di cini aja" pinta anak laki-laki itu pada ibunya.

"Rio.... kita harus pergi dari sini. Rumah kita bukan di sini lagi. Rio ngerti ?" Tanya sang ibu lembut pada anaknya. Anak tersebut menganggukan kepalanya tanda mengerti. Ia hanya bisa melihat teman wanitanya yang meronta dan berteriak memanggil namanya dari kejauhan.

.....

"Io.... "

"Kak.... kakak... kakak ga apa-apa ?" Tanya raka khawatir. Aku hanya diam, memikirkan siapakah anak laki-laki tadi. Sepertinya dia adalah bagian dari masa laluku, tapi mengapa aku tidak ingat.

"Kak... kak mirna..." raka mengoyangkan bahuku yang membuat lamunanku buyar.

"Eh... iya. Kakak ga apa-apa..." kataku berusaha tersenyum. Mengatakan bahwa aku baik-baik saja.

"Hem... ini sudah jam pulang. Apa kakak tidak ingin pulang" apa... sudah jam pulang saja. Aku lupa kalau aku ada janji dengan dava hari ini, lebih baik aku segera pulang.

"Kakak pulang dulu ya" pamitku dan tergesa-gesa pergi dari situ.

Mana sih farrel ? Ya ampun ni anak.

Ting

Notifikasi pesan masuk.
From farrel : Dek... kakak lagi ada urusan sebentar. Kamu kalo mau pulang duluan. Duluan aja, udah kakak pesankan taksi di depan.

Huh... kenapa dia tidak bilang dari tadi sih... Melelahkan saja. Aku langsung pergi kedepan gerbang, terlihat sebuah mobil taksi terparkir. Mungkin itu taksi yang di pesan oeh farrel.

Ting...

Nomor tak dikenal : kau akan mati🔪🔫.

Aku langsung mematikan ponselku. Agar nomor tersebut tidak menerorku.

"Mau kemana neng ?" Pertanyaan supir taksi yang mengejutkanku.

"Eh.. iya pak, perumahan harapan." Kataku pada supir taksi tersebut dan ia pun segera menjalankan taksinya.

Setelah sampai dirumah ternyata ada mario di depan rumahku. Mau apalagi dia di sini.Dengan tergesa-gesa aku menghampirinya.

"Mario ?... mau apa lagi kamu ke sini" bukannya menjawab pertanyaanku, dia memilih memelukku.

My Love Story (Selesai)Where stories live. Discover now