Ucapan Rendy terputus karena pipinya dipukul oleh seseorang yang berada disamping ku.

"Harris.."

"Ais, please go to my car now."

"But,.."

"Please."

Aku pun pergi ke mobil Harris namun belum beranjak dari tempat ku berdiri tangan ku kembali di tarik oleh Rendy.

"Biarkan dia pergi, kalau tidak kau akan kulaporkan ke polisi."

"Kau tidak tahu masalah kami jadi jangan ikut campur."

"Aku teman Aisyah jadi aku berhak membela dia lagipula aku tidak bisa membiarkan seseorang menyakiti wanita dihadapan ku." Jawab Harris.

"Aku juga teman Aisyah, aku dari Indonesia dan aku tidak berniat menyakiti nya."

"Ais, he is your friend?" tanya Harris kepadaku.

"No, please help me." Terpaksa aku berbohong sungguh aku hanya ingin pulang sekarang.

"Syah, kumohon."pinta Rendy

"Harris please."

Ketika Rendy akan menyentuh tangan ku Namun tangannya langsung ditepis oleh Harris dan Harris langsung menarik ku menuju mobilnya.

"Thanks." ucapku ketika Harris sudah menyalakan mobilnya untuk mengantarkan ku pulang.

"Sama sama, kenapa kamu malam malam berada disekitar big ben yang jauh sekali dari rumah mu?"

"Aku kerja Harris."

"Kerja?"

"Iya, kau tahu lah biaya hidup di London tidak murah."

Harris hanya tertawa mendengar perkataanku, sungguh senyum itu langsung membuat hati ku tenang, Astaghfirullah.

"Kenapa ada yang salah?"

"Tidak sama sekali tapi kau terlalu jujur Ais."

Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan Harris.

"Aku juga kerja."

"Kerja?" Tanyaku tidak percaya sebab Harris terlihat dari keluarga yang kaya.

"Kenapa?? Kamu tidak percaya ya?"

"Iya, maaf."

"Kenapa harus minta maaf lagipula aku kerja bukan untuk cari uang aku hanya cari pengalaman dan kegiatan."

"Maaf ya kupikir anak seperti mu hanya suka dirumah sambil main game atau apalah."

"Tidak apa apa dan jangan ucapkan kata maaf lagi kau tidak salah sama sekali."

Aku hanya tersenyum.

"Oh iya kau kerja dimana? Aku kerja di kedai Umar."

"Benarkah? aku kerja disana juga, tapi aku tidak melihatmu tadi."

"Aku tadi tidak masuk, ada tugas penelitian jadi seminggu kemarin aku tidak masuk dan besok aku baru masuk."

"Kau tidak kenal siapa yang kau pukul tadi?"

"Tidak, dia siapa?"

"Dia juga pegawai dikedai Umar Harris."

"Oh dia mungkin orang baru, aku belum bertemu dengan dia sama sekali jadi aku tidak mengenalinya, aku akan melindungi mu Ais dari laki laki tadi, aku akan bilang ke paman untuk menempatkan shift ku agar kita bisa kerja diwaktu yang sama."

"Tidak perlu Harris."

"Tidak apa apa Ais aku sangat senang membantu mu."

"Kenapa?"

"Tidak tahu, entah kenapa hati dan pikiran ku ingin sekali membantu mu padahal kita baru bertemu 3 kali."

Aku pun mencoba mengalihkan pembicaraan karena aku sudah tahu apa yang akan dikatakan Harris bila di meneruskan perkataannya," Harris rumah ku dijalan MoonRe nomer 15 dekat kampus UCL."

"Oh iya karena keasyikan bercerita aku sampai lupa dimana rumah mu."

"Tidak apa apa."

"Oh iya kak Sarah terus terusan bertanya kapan Aisyah mengunjungiku, kapan kau menemui Aisyah dan mebawanya kemari, terus terusan seperti itu setiap hari."

"Benarkah?" Tanyaku tak percaya karena aku hanya bertemu dengan kak Sarah 2 kali kenapa dia sangat merindukanku

"Benar Ais, aku sampai bosan, untung aku bertemu dengan ku jadi bisa menyampaikan nya."

"Aku bingung kenapa kak Sarah sangat merindukan ku?"

"Aku dulu juga bingung lalu aku bertanya kenapa kakak sangat Ingin bertemu lagi dengan Aisyah?"

"Lalu dia jawab apa?"

"Dia jawab aku sangat Ingin punya adik perempuan entah kenapa setelah bertemu Aisyah aku merasa dia adik yang ditakdirkan untukku bukan dirimu."

"Hahahaha, baiklah kapan kapan aku akan mengunjungi rumah mu."

"Baiklah kita sudah sampai dirumah mu."

Aku pun melihat keluar jendela ternyata memang benar sudah sampai rumah.

"Baiklah, terima kasih banyak Harris."

"Sama sama."

Aku pun keluar dan mengucapkan salam ke Harris, "assalamualaikum, hati hati ya."

"Waalaikumsalam, aku pergi dulu ya." Harris pun menjalankan kan mobilnya, aku melihat mobil nya melaju terus dan hilang ditelan belokan jalan.

Sungguh hati kecil ku ingin menahannya lebih lama lagi. Selama ini setiap malam aku selalu kesepian karena rumah sangat sepi bila malam dan tetap sepi di pagi dan siang sebab aku sudah pergi kuliah disaat teman di rumah ku masih tidur karena kelas ku sangat pagi, Dan setiap aku pulang mereka belum pulang dan mereka pulang ketika aku sudah tidur. Jadi selama ini meskipun kami tinggal serumah kami tidak pernah menghabiskan waktu bersama mungkin hanya berjalan bersama untuk membeli sesuatu dan hanya tersenyum ketika bertemu. Seakan akan kami adalah orang asing yang ditempatkan di suatu ruangan yang sama.

============================
1000++ words :)

Assalamualaikum London Where stories live. Discover now