"Pokoknya tidak boleh!".

"Aku tidak bisa melakukannya. Yang lain masih berlatih kan?". Ucap Sehun penuh kedewasaan menanggapi sikap Eunha.

"Jika kau melanjutkannya, kau akan jadi pembunuh!". Seru Eunha membuat semua menatapnya horor.

"Hey...ada apa denganmu?". Tanya sehun khawatir.

"Seharusnya aku yang tanya. Kau tidak lihat gadis-gadis disana!? Mereka menatapmu seperti kau adalah coklat leleh terlezat didunia!".

Dan semua anak laki-laki team Sehun menatap gerombolan gadis-gadis yang dimaksud Eunha. Dan....well, itu benar.

Sehun hanya tersenyum aneh saat menanggapi ucapan Eunha.

"Bukankah kau ada janji dengan seseorang?".

"Jangan mengalihkan pembicaraan!". Kesal Eunha membuat senyum lagi-lagi tersenyum.

"Tidak. Hanya saja, aku pikir kau memiliki janji dengan ibumu".

"Astaga! Eomma!". Panik Eunha saat ia mengingat janjinya untuk pergi bersama sang ibu.

"Aku lupa! Aku pergi dulu". Pamit Eunha setelah sebelumnya mencium pipi Sehun sekilas dan pergi.

"Waaah... Bagaimana rasanya mendapatkan ciuman dari gadis secantik Eunha?". Sindir Jihyun yang melihat adegan live didepannya.

"Jangan berlebihan. Dia selalu melakukannya sejak kecil. Aku tidak bisa berbuat apapun". Jawab Sehun santai.

"Aku jadi bingung hubunganmu dengannya".

"Aku sudah menjelaskannya berkali-kali. Dia seperti adikku sendiri. Kami berdua sudah sangat dekat sejak kecil. Jadi jangan berlebihan".

"Hmm...tidak ada yang tahu bagaimana perasaan sebenarnya Eunha tentangmu kan?".

Sehun mengernyit tidak suka.

"Apa maksudmu?"

Dan keduanya kini hanya saling menatap dalam diam. Jihyun hanya menatap Sehun tanpa ingin melanjutkan kata-katanya. Ia bisa melihat Sehun yang terlihat tersinggung.

Sehun sangat menyayangi Eunha sebagai adiknya. Dan pemikiran seperti apa yang ia katakan tadi tentu membuat Sehun tersinggung, karena eunha tidak akan seperti itu.

"Sudahlah. Jadi apa rencanamu?".

Sedangkan disisi lain, di jendela kaca dilantai 3. Jongin terdiam melihat apa yang terjadi di lapangan basket dibawah sana. Ia hanya bisa melihat semua hal yang melukainya.

Bagaimana sikap Eunha terhadap Sehun, dan sebaliknya. Kedekatan keduanya benar-benar sangat hangat. Terlebih lagi, sangat menyakitkan baginya ketika melihat Sehun bersikap begitu dewasa dan lembut terhadap Eunha.

Tunggu.

Kenapa dia mikirkan hal seperti ini lagi?

Tidak. Ia tidak boleh memikirkan tentang Sehun lagi. Tidak ada harapan apapun lagi untuknya.

Oleh karena itu, Jongin berbalik dan melangkah pergi dari kelas yang sepi. Namun ia sedikit terkejut saat sampai dipintu bersamaan dengan kehadiran seseorang yang tepat didepannya.

Jongin mendongak dan melihat Chanyeol yang juga menatapnya. Dan ia melihat Chanyeol yang kemudian terlihat mengalihkan matanya ke arah lain dan melewatinya.

Terdiam beberapa saat mencerna sikap Chanyeol. Dan menoleh untuk melihat orang itu yang kini duduk di kursinya.

Chanyeol memang masih menghindarinya sepertu lalu-lalu. Tapi... Ini sedikit aneh.

The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang