Lemah?

72 3 5
                                    

Happy reading
Dont forget to vote and comments
Semoga cerita ini
Dapat menghibur
Salam dari penulis
😊🙏🙏🙏😃

"Kau tak apa?"

Yaca semakin memperkeras tangisannya, ketika ia melihat sosok Adit yang berdiri tepat di hadapannya sambil memegang payung berwarna biru muda yang tampak samar-samar karena di terpa cahaya lampu dari kejauhan. Adit berjongkok lalu memegang bahu Yaca, cewek itu sudah basah kuyup bagaikan berada di dalam air dengan kedinginan yang begitu menusuk tulang terlebih dengan hembusan angin yang berhembus cukup kencang. Hampir menerbangkan payung yang berada digenggaman Adit. Yaca meringkuk di pelukan Adit, menyalurkan hawa dingin yang begitu mendalam ke dada cowok itu. Adit mengelus punggung Yaca.

Adit ikut merasa sedih dengan kondisi yang dialami oleh Yaca dimana ia tahu bahwa Alexa telah mengancam cewek ini. Berulang kali ia hendak melindungi cewek ini dari Alexa pasti ada saja hal yang menghambat, Bayu juga tak melindungi cewek ini dengan benar. Adit merasa marah ketika menyadari bahwa Bayu adalah bodyguard Yaca, dan sekarang ia semakin marah karena ketika ia tak ada Bayu juga tak ada disamping cewek ini. Jika boleh ia meminta lebih ia tak ingin meninggalkan Yaca barang sedetikpun agar cewek ini dapat dikontrol dan diawasi sehingga terhindar dari ancaman cewek brutal seperti Alexa. Cewek itu padahal siswi yang begitu populer dengan tubuh yang bisa dikatakan tubuh model, wajah cantik, salah satu dari jajaran siswa pandai, tapi keburukan sikap dan kelakuannya bisa saja menurunkan ketenaran cewek ini dari posisi yang begitu banyak siswi ingin memilikinya.

"Yaca... Loe ganti baju dulu ya."

"Dit... Loe kenapa ada disini?"

"Gue nyariin loe dari tadi. Gue khawatir, karena Lika sms gue loe nggak ada di kelas."

"Trus loe bolos?"

"Nggak... Pak Harun nggak masuk, trus dikasih tugas. Sehabis gue ngerjain tugas gue langsung nyariin loe. Loe nggak apa-apakan? Loe..."

"Gue nggak apa kok, makasih ya."

Yaca berdiri dengan menggenggam tangan kanan Adit untuk mendapat kehangatan. Cukup sudah rasa takut yang menyelimuti, ia harus melawan rasa itu jadi ketika ia bertemu dengan Alexa ia tak perlu takut dengan ancaman dari Alexa yang belum tentu akan berani menyebarkan rahasia itu. Tapi entahlah, mungkin saja hal lain terjadi itu sebabnya ia harus mengatur sebuah rencana untuk menekan ancaman itu.

Adit menggandeng lengan Yaca untuk pergi ke ruang ganti, jika dibiarkan terlalu lama seperti ini bisa-bisa Yaca kembali jatuh sakit seperti waktu ketika ia terjatuh di kolam renang. Setelah sampai di ruang ganti, Yaca langsung mengganti seragam sedangkan Adit menunggu diluar berjaga-jaga siapa tahu ada yang usil dengan mengunci cewek itu didalam ruang ganti. Dan arah pikiran Adit tertuju pada Alexa yang hanya cewek itulah yang berani melakukan hal semacam ini. Selesai mengganti baju, Yaca keluar dengan memeluk kedua tangannya. Dingin yang merasuk hingga ke tulang belulang cewek ini masih setia menyelimuti permukaan kulitnya dengan suhu yang bisa dibilang baru keluar dari kulkas atau sedingin es batu. Adit melangkah meninggalkan Yaca yang kini menggosok-gosokkan telapak tangan agar terasa hangat, beberapa menit berlalu Adit langsung menyelimuti Yaca dengan jaket yang ia ambil dari locker. Yah, walau bukan selimut tapi lumayan menghambat rasa dingin agar tidak semakin merasuk dan menembus setiap sel cewek ini. Semakin terasa hangat jika ada perapian sekarang. Mereka melangkah ke kelas untuk mengikuti pelajaran terakhir.

Love StoryWhere stories live. Discover now