Pendekatan (Reyka)

108 3 0
                                    

Happy reading
Maaf jika typo dimana-mana
Mohon bantuannya☺😊😊😄😃

o(〃^▽^〃)o

Mereka sampai di mall, pusat perbelanjaan ini semakin ramai pengunjung. Yaca melangkah ke food market. Perutnya sudah memberontak ingin diisi makanan. Ia memilih burger untuk mengisi perutnya yang sudah bertalu-talu.

Mereka menikmati burger yang mereka pesan dengan lahap. Sehabis bermain air dan berjemur, mereka merasa lapar. Beberapa menit telah berlalu, ketiga remaja itu memilih untuk sekedar melihat-lihat. Maklum Yaca tak pernah pergi ke mall sebelumnya, dan ternyata ini menyenangkan.

Malam kini semakin larut, mereka masih asyik berjalan-jalan. Walau tak berniat membeli sesuatu, tapi Adit menawari Yaca untuk mampir ke tempat dimana banyak buku yang menanti mereka. Cukup lama mereka mencari dan memilah buku-buku yang ingin dibeli. Sampai mereka memutuskan untuk mengakhiri hari ini dengan beberapa buku sebagai bukti mereka menghabiskan hari bersama.

"Ini sudah malam, apa loe nggak pengen pulang?" Tanya Bayu pada Yaca, cewek itu hanya terdiam sambil memainkan botol mineral yang belum di teguknya.

"Iya Ca, pulang yuk." Ajak Adit menggenggam pundak Yaca yang masih asyik dengan botol mineralnya.

"Jam berapa sekarang?"

"Jam 9 malam."

Akhirnya Yaca memutuskan untuk pulang. Walau ia masih ingin menikmati hari yang menyenangkan ini lebih lama lagi. Cewek itu kembali terlihat murung, ia benar-benar tak ingin pulang sebenarnya. Apa yang ia rasakan di rumah pasti akan berbeda dengan yang ia rasakan disini bersama Adit dan Bayu. Tapi ia harus pulang, walau hari ini melelahkan tapi sangat menyenangkan.

Mereka melesat pulang, kedua cowok itu mengantar Yaca sampai di gerbang rumah cewek tinggi itu. Tersirat kekecewaan dalam diri Yaca, mungkin besok ia tak akan merasakan hal seperti ini lagi. Pasti besok bu Leza akan memanggil nya ke kantor karena bolos.

O(≧∇≦)O

"Apa? Loe bolos sama Adit dan Bayu! Loe kenapa nggak ngajak gue? Hemz..."

"Gue nggak nyuruh mereka untuk ikut. Mereka sendiri yang nawarin ikut."

"Yaca... Loe dipanggil bu Leza." ujar ketua kelas XI IPA A1.

Yaca menyadari ini akan terjadi. Inilah konsekuensi yang dia terima, dipanggil oleh bu Leza. Tak mungkin guru itu tak memberikan hukuman pada Yaca. Bahkan saat ia tak melakukan kesalahan pun masih tetap mendapatkan tugas yang tak sebanding dengan pelajaran. Ia tahu ia dapat mengerjakan semua itu, tapi itu terlampau banyak. Ia terkadang merasa aneh, teman yang lain tak seperti dirinya.

Ia memasuki kantor bk, ternyata Bayu dan Adit sudah berada disana. Dan...

Dan...

Reyka?

Apa yang membuat cowok itu ikut duduk disamping Adit? Apa dia akan bersaksi bahwa ia mengetahui ketiganya bolos? Jika sudah berurusan dengan cowok yang satu itu dijamin masalah akan semakin ruwet dan ribet ditambah dengan posisi Reyka sebagai ketua osis. Yaca menarik nafas berat. Ini akan semakin merepotkan.

"Ah... Yaca, kamu tahu kenapa ibu memanggil kamu?"

Yaca hanya mengangguk, ia menyadari kesalahan yang dia perbuat. Jujur saja ia sedikit enggan selalu menaati peraturan yang ketat dan juga kejam dari sekolah ini. Berat dan cenderung tak dapat dikontrol walau dengan kedudukannya disini.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang