Elis tersenyum kecut kemudian mengalihkan pembicaraan yang membuat suasana gerah tadi.
"Zel, gue denger lo mau tinggal di Jogja. Lo yakin?"
"Yakin. Lagian aku udah lama di kota orang," jawabku masih dengan hati yang meragu.
"Lo mau pergi, eh Racha pulang."
"Racha pulang?" tanya Elis retoris.
"Iya. Racha sampai Jakarta sore ini."
"Kok nggak bilang di grup? Racha juga nggak ada bilang apa-apa."
"Racha juga nggak bilang sama aku," sahutku.
"Surpriseee~" sahut Revi dengan wajah ekspresifnya.
Elis mencebik. "Nggak lucu."
"Kita jemput dia aja yuk."
"Rencananya sih lepas ini kita emang jemput dia. Gue udah kangen banget sama dia."
"Aku juga."
"Ya udah, bentar lagi kita jemput ke bandara pake mobil gue."
"Sip. Oh iya, cerita dong soal gebetan lo di malaysia."
"Nggak ada yang spesial sih, tapi ya dia baik. Orang malaysia."
"Wih, mainnya orang luar. Gils!"
"Apaan coba. Belum tentu juga gue sama dia. Kita masih temenan deket doang."
"Masa sih?" tanyaku mencoba menjahilinya.
"Iya. Ih kalian kok pada nggak percaya?" tanyanya kesal.
"Santai dong, kalau nggak ada apa-apa biasanya sih woles."
"Hooh."
"Kalian rese! Buruan pesan makan. Gue udah laper lagi nih."
"Laper lagi? Pasti sebelum ke sini lo udah makan."
Elis terkikik. "Tau aja lo."
"Nafsu makan lo tuh harus dikontrol. Bisa bokek ntar suami lo."
"Makanya, gue harus cari suami tajir. Biar bisa menuhin nafsu makan gue."
"Ya kalau tajir, kalau nggak?"
"Yaudah, guekan tajir."
"Serah lo dah."
Aku tertawa melihat perdebatan mereka. Padahal lama tidak bertemu tetapi tetap saja suka beradu mulut.
Kamipun makan terlebih dahulu sebelum pergi ke bandara menjemput Racha.
"Racha!"
Dahinya mengerut ketika manik matanya menemukan kami. Wajahnya tampak terkejut ketika kami mendekatinya.
"Anjir ngapain kalian di sini?"
"Najong! Jemput elo lah."
Racha menarik napas sebelum menjawab. "Padahal gue mau buat surprise. Ember banget sih lo, Rev."
YOU ARE READING
Diary Of an Introvert (REPOST)✔
Teen FictionFollow @ranikastory on Instagram. Diary Series [1]: Ini aku dan kisahku yang selalu dianggap berbeda hanya karena diriku seorang introvert yang hidup dalam dunia ekstrovert. Aku membenci diri dan hidupku hingga satu per satu kejadian menyadarkanku a...
📓Extra Part
Start from the beginning
