📓Pengantar Kata📓

40.5K 3.7K 901
                                        

Aku tak menyukai keramaian. Jadi, biarkan saja aku seperti ini dengan kenyamanan yang kubuat. Biarkan pintu kamarku berdebu. Jadi, jangan harap menyuruhku membuka pintu. Aku ini pendek, dekil dan tembam. Alangkah cupunya diriku.

Aku lagi-lagi bingung harus berbuat apa dan bersikap bagaimana. Maafkan, aku ini kaku. Aku sedang mengumpulkan air mata. Sekarang aku sedang merenung. Banyak yang kupikirkan. Aku selalu berpikir, mengapa aku tidak bisa diterima orang-orang di sekitarku.

Aku selalu berjalan dengan badan yang membungkuk serta kepala yang selalu menunduk. Aku tak akan bicara jika tak ada yang bertanya padaku. Jadi tolong, ajaklah aku berbicara sepatah dua patah kata agar mulutku tak lagi bungkam dan kaku. Aku bahkan tak tahu cara untuk memulai suatu perkenalan.

Aku ada, namun selalu terabaikan. Sunyi telah menjadi temanku. Sepi telah menjadi sahabatku. Bully telah menjadi makananku. Terkadang, aku ingin seperti orang lain yang tampak bahagia menjalani hidup tanpa harus berpura-pura. Bukan, bukan karena aku tidak nyaman dengan diriku. Tetapi karena lingkungan yang tidak bisa menerimaku.

Aku menceritakan keseharian hidupku dalam suatu buku harian, berharap suatu hari orang-orang menerima diriku. Berharap segalanya berpihak kepadaku.

Published: 6 November 2017

Revised: 28 April 2018

Revised: 28 April 2018

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Diary Of an Introvert (REPOST)✔Where stories live. Discover now