📓18 - Pinky Promise

10.3K 952 54
                                        

Kita tak bisa memastikan sebuah janji akan terwujud, kita hanya mampu berusaha mewujudkan janji tersebut.

. . .

Aku terbangun saat alarm ponsel masih setia berdering, walaupun terlambat bangun 10 menit. Rasanya badanku pegal-pegal sekali. Seperti minggu biasanya, aku berkewajiban membantu Tante Tiara.

"Pagi, Pao." Tante Tiara menyapa saat aku tiba di dapur.

"Pagi, Non." Mbak Laras juga ikut menyapa.

"Jangan panggil Non atuh, Mbak. Pao aja. Biar akrab," sahutku mencoba mendekatkan diri, walaupun masih terasa kaku. Padahal Mbak Laras sudah beberapa hari di rumah ini.

"Ndak papa?"

"Yo ndaklah, Mbak. Pao bantu apa nih?" tanyaku menawarkan.

"Iris seledri buat aja sop nih, biar Mbak Laras yang potong-potong ayam."

"Siap!" seruku lalu mengambil tempat yang tadi di tempati Mbak Laras.

Aku tersenyum, mencoba membangun suasana keakraban dengan keluarga ini. Rasanya sudah lama tidak bersama seperti ini. Pastilah ada sebersit rasa asing di hatiku.

"Kamu nggak hang out sama temen kamu, Pao?" Tante Tiara bertanya saat aku sedang fokus memotong seledri kecil-kecil.

"Nggak, Tan. Pao bantuin Tante sama Mbak Laras aja di rumah."

Kupandangi Tante Tiara yang sedang sibuk membuat bumbu ayam bakar.

"Anak remaja kayak kamu harus banyak bersosialisasi. Pergi sana jalan-jalan sama temen kamu. Siapa itu namanya semalam yang nginap?"

"Racha?"

"Nah, iya. Racha. Ajak Racha, sekalian juga ajak Revi."

Aku mengernyit bingung. "Tante tahu Revi?"

"Si beledug udah cerita kemarin."

Kedua alisku teraut. "Beledug itu siapa, Tan?"

"Jefri, Neng."

Aku hanya ber-oh ria mendengar jawaban Tante Tiara. Setelah selesai memotong seledri, aku mengambil kentang yang ada di dekat Tante Tiara.

"Ya udah atuh, nggak usah pegang kentang. Pergi aja sana."

Aku terkaget. Kenapa Tante Tiara malah mengusirku?

"Pergi ke mana, Tan?" tanyaku bingung.

"Jalan-jalan sama teman-teman kamu."

"Tapi kerjaannya kan belum selesai, Tan?"

"Udah nggak papa. Biar tante sama mbak Laras yang ngurus."

Aku jadi tidak enak hati. Padahal kerjaanku saja belum juga beres. Setelah berpamitan dengan mereka, aku melangkah lunglai menuju lantai atas, tepatnya ke kamarku. Setelah masuk ke dalam kamar, aku melihat ke atas nakas dengan layar ponselku berkedip. Bergegas aku mengambil ponsel dan membuka notifikasi dari aplikasi LINE. Seulas senyuman tercipta. Sepertinya semesta memang menyuruhku lebih menikmati hidup.

ANTI PEMES SQUAD (4)

Revita Sari
Guys, jalan yukk!!!

Elisa Prasanti
ayoooookkk

Racha Anderson
Duh guys, gue ada les hari ini

Revita Sari
Njirrr sekali2 lo harus jalan2 chaaa

Elisa Prasanti
malika benerrr jgn belajar mulu ah, bosen gue ngeliatnya

Racha Anderson
Okedeh, gue bolos les hari ini

Diary Of an Introvert (REPOST)✔Where stories live. Discover now