Dia?

28.4K 627 24
                                    

Nama ku jingga rinjani, umur 30 tahun, status sekarang single parents Untuk seorang gadis lima tahun nan lucu menggemaskan, dan status Pekerjaan Masih terdaftar sebagai customer service di sebuah lembaga pembiayaan (leasing).

"enggak istirahat rin? " tanya Pak imam, surveyor Kantor ini. Teman kantor kebanyakan memanggilku rin dari rinjani.

" nanggung neh Pak, Masih masukin data aplikasi baru! "

" Mau tak ajak makan bareng je rin! " katanya mencoba menggodaku

" maturnuwun Pak, Saya bawa Bekal Koq! " jawab ku sambil sibuk entri data

Ada Dua Calon nasabah yang sepertinya lolos survey dan harus segera tanda tangan kontrak.

Aku cermati fotocopy KTP nya semesta pratama, sebuah nama yang sepertinya tak asing.

" ngopo rin, Mesam mesem dewe? " lagi lagi Pak imam nongkrong duduk didepan mejaku

" kayanya Aku kenal deh Pak, Calon nasabah yang ini? Semesta pratama! " sahutku

" oh Pak Tama, kenal dimana? Wah jangan-jangan mantanmu yo! " goda nya lagi

" hahhahahaha bukan Pak, ini Kakak Kelas dulu, kami sama-sama satu jurusan di ilmu pemerintahan, tapi beda angkatan sih! " jelasku

" ooh sugih Kuwi wonge rin, suami istri sama - sama PNS sih tapi punya usaha konveksian besar di Magelang, wingi Pas Aku survey, Ramah banget!" Pak imam dengan senang hati menceritakan tanpa Aku Meminta hahahahaa

"tapi Mesakke lah rin, udah delapan tahun an mereka menikah Belum dikaruniai momongan! " lanjut nya lagi.

" Oooohh gituh! " respon ku sambil membaca fotocopy KTP istrinya mas semesta, riani sasmita.

" kamu Mau ikut Aku survey enggak ke kopeng Nanti sore, mampir ke warung gunung enak ngombe bajigur rin, Aku ada survey an satu, petani, pengajuan unit kendaraan baru! " goda nya

" Walah Pak, mboten mawon Mending Saya pulang, ketemu anji! " tolak ku sopan, anji itu anak gadis ku namanya anjani Ameera, umur nya Masih lima tahun, Masih TK kecil dan terpaksa Aku masukan day care yang bisa menitipkan nya sampe jam 5,karena jam kerja ku sampe setengah lima disini.

Aku aseli Lampung tapi karena sejak kuliah Sudah di Jogja dan kebetulan menikah dapat orang Jawa Jadi lah Aku pun paham dan mahir berbahasa Jawa, apalagi sejak menetap disini, di Magelang.

Jadi single parent itu sangat tidak mudah, status janda yang sering di pandang sebelah mata, dan kalo tidak Ingat tentang keberadaan anak sematawayang ku, mungkin Sudah dari dulu Aku jatuh ke pelukan berbagai pria atau minim mengiyakan Jadi simpanannya.
Aku Sudah tak percaya lagi dengan lembaga pernikahan, apa sih guna nya menikah? Cuma punya anak? Cuma buat ena-ena? Ngapain harus susah payah. That's me at past, masa muda, masa kebanyakan hura-hura berpikir pendek dan Akhirnya menikah sama anaknya Juragan batik dari solo.

Mantan suami ku, anak tunggal dari pewaris toko batik terkenal di solo, bisa dikatakan I'm lucky one, punya Mertuwa yang kekayaannya Tak kan Habis tujuh turun an.

Namanya pradana danubroto, kami sebaya, sifat nyaris sama, life is a having fun.
Anak tunggal yang Tak pernah merasakan susah dan so Pasti Masih sangat Tergantung sama orangtua. Hingga konflik terjadi di usia perkawinan kami yang kedua tahun, Aku tak kunjung hamil juga dan mas Prada mulai dikenalkan sama wanita Ayu yang Katanya keturunan Ningrat itu, dimadu? No!

Yups, kalo kata orang, setelah menikah, Mending pisah deh sama orangtua. Tapi apa boleh buat, resiko anak tunggal, mas Prada Memilih tetap tinggal bersama kedua orangtua nya, satu atap, yaaaa bisa apa Aku?

JINGGA Where stories live. Discover now