10. Kepo

45.4K 4.1K 126
                                    

RISA membungkam mulutnya, cukup lama Risa menunggu apa yang di lakukan hantu mesum itu. Tidak ada tanda-tanda akan terjadi hal yang lebih, hanya sebatas bibir yang menempel saja. Setelah itu Haseum melepaskan bibirnya dari bibir Risa. Risa terdiam, merasa jika Haseum sudah menarik diri darinya. Mata yang tertutup rapat sedikit demi sedikit terbuka, hingga...,

"Aw!" Risa memekik, meringis mengusap pipinya yang berdenyut nyeri.

Haseum yang melihat itu hanya tersenyum miring, kembali melayang di udara.

"Apa yang kamu lakuin, kenapa gigit pipi aku? Sakit!" seru Risa, satu tangannya terus mengusap sebelah pipinya.

"Kenapa? Suka-suka aku dong,"

Risa mendelik, memandang Haseum dengan tatapan membunuh.

"Aku gak tahu, sebenernya kamu ini apa sih?"

"Pertanyaan itu udah aku jawab, dan jawaban aku gak akan pernah berubah." jelas Haseum.

Risa menggeram, kesal. Mengapa Haseum bertingkah seenaknya? Apa yang terjadi dengan dirinya yang tiba-tiba bisa melihat hantu, Haseum memang tampan, tapi jika sikapnya yang mesum itu semakin lama membuat Risa gerah.

"Kenapa kamu masih di sini? Kenapa gak ikut Hana aja sih ke tempatnya?" kesal Risa, wanita itu masih kesal dengan apa yang sudah Haseum lakukan kepadanya.

Haseum diam, lagi kalimat Risa disalah artikan oleh Haseum.

"Kenapa? Kamu cemburu?" tanya Haseum, penuh selidik.

Risa mendongak, menatap Haseum dengan kerutan di dahinya.

"Cemburu? Cemburu sama siapa?" ulangnya.

Haseum memutarkan kedua bola matanya malas, ini yang membuat Haseum gemas. Risa itu polos, lemot juga idiot. Haseum tidak habis pikir, apa yang di makan Ibu wanita ini ketika mengandungnya. Mengapa otak Risa selalu terlambat menangkap kalimat yang terdengar cukup jelas bagi orang lain.

"Lupakan," Haseum menyerah, percuma memberi kode kepada wanita lemot ini.

Kerutan di dahi Risa semakin dalam "Sinting!"

"Apa?" tanya Haseum tidak percaya, Risa baru saja mengumpat.

"Apa?" ulang Risa.

"Kamu barusan ngatain aku?" tanya Haseum lagi.

"Enggak, kamu salah denger! Aku barusan ngumpat cicak yang pipis di di kasur aku," elak Risa, mengangkat bahu tidak peduli.

Haseum menganga, tidak percaya dengan alasan absrud Risa. Siapa yang akan percaya dengan alasan konyol itu,

"Indra pendengaran ku masih sehat lho, jelas-jelas kamu baru aja mengumpat."

Risa mendesah, ia sedang tidak ingin berdebat. Risa lelah dan mengantuk.

"Iya, aku udah jawabkan. Barusan aku ngumpat cicak,"

Haseum berdecih "Kamu baru mau ngebodohin aku? Maaf, aku bukan kamu yang idiot nya melebihi keledai."

Risa membelalak, keledai? Hantu kurang ajar itu baru saja menghina dan menyamakan dirinya dengan seekor binatang yang kental dengan julukan bodoh.

"Apa?" Risa bertanya dengan nada tinggi.

Haseum tersenyum miring "Iya, kamu wanita idiot juga lemot mirip keledai."

"Gandeng!"

Dahi Haseum mengkerut, tidak mengerti dengan apa yang Risa teriakan.

"Kamu teh sebenernya mau apa? Hah? Kamu setan apa penjahat. Nyarios anu bener, tong nyeriken hati aku." Risa masih berteriak, saking kesalnya bahasanya bercampur.

Ghost bullies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang