3. Haseum

69K 5.9K 252
                                    

RISA ingin sekali berteriak, hidup damainya berubah menjadi mengerikan setelah sosok pria tidak di kenal, terlebih dia adalah makhluk halus yang mulai mengisi hidupnya dua hari ini. Risa tidak tahu, siapa sebenarnya pria ini. Apa dia seorang hantu yang menjadi korban pembunuhan? Korban tabrak lari, atau hantu penunggu kontrakan yang ia isi setengah tahun ini. Ah, itu tidak mungkin! Bagaimana bisa setelah sekian lama Risa tinggal di tempat ini, hantu itu baru memunculkan wujudnya di hadapan Risa.

Risa memperhatikan gerak-gerik pria yang duduk dengan santainya di meja belajar yang menghadap ke arah pintu masuk, pria itu tidak sepenuhnya duduk karena melayang. Meskipun Risa sudah menjadi seorang pekerja, Risa tidak pernah lepas dari meja belajar. Alasannya, itu akan memudahkan Risa menulis catatan penting.

Ya, catatan hutang. Mereka-mereka yang dengan mudahnya merangkak untuk meminjam uang kepadanya. Ketika waktunya untuk menagih, mereka pura-pura lupa, amnesia atau sok sibuk. Maka dari itu, Risa akan merekam mereka-mereka yang meminjam uang kepadanya, tidak lupa mencatat tanggal dan di mana aksi meminjam itu di lakukan. Itu juga alasan Risa memilih meja belajarnya menghadap pintu masuk ketimbang tembok seperti kebanyakan orang. Karena Risa tidak ingin, siapa pun tahu tentang ini. Jadi, ketika ada seseorang membuka pintu tanpa mengetuk, Risa akan berpura-pura menulis hal yang tidak penting.

"Sebenarnya kamu ini apa sih?" tanya Risa gemas.

Tentu saja Risa penasaran dengan sosok pria yang masih duduk manis di meja belajarnya. Ini pertama kalinya Risa bisa melihat mahluk gaib. Pria itu tidak pernah mau berbicara jika bukan Risa yang memulai. Anehnya dia suka sekali mengganggu Risa.

"Apa yang apa?" tanyanya cuek.

Risa berdecak lidah sebal "Aku tanya kenapa balik tanya? Kamu ini apa sih? Hantu, atau Jin?"

"Apa bedanya hantu dengan Jin?"

"Jelas beda! Kalo hantu, berarti kamu arwah gentayangan! Kalo kamu Jin, berarti kamu setan penggoda manusia. Tapi, gak mungkin kamu masuk di kategori kedua. Mana ada Jin berpenampilan kayak kamu."

Dahi pria itu berkerut "Jadi?"

"Jadi, kesimpulannya kamu hantu. Dan aku yakin, kamu bukan hantu penunggu kontrakan yang aku tinggalin! Karena aku udah tanya ke pak Aryo."

Risa tidak berbohong, setelah pulang kerja. Risa langsung pergi ke rumah pak Aryo untuk memastikan jika pria yang menghantuinya tidak berasal dari kontrakan. Siapa tahu saja, pria itu meninggal di kontrakan yang sedang ia isi seperti di komik-komik yang suka sekali Risa baca di ponsel.

Mendapat jawaban jelas dari pak Aryo cukup menguras tenaga, karena pria paruh baya itu tidak henti-hentinya menanyakan kapan bayar kontrakan? Padahal ini masih pertengahan bulan. Sementara Risa bayar kontrakan di awal bulan, pak Aryo memang sedikit pikun.

Pria itu mengangguk-ngangguk mendengar penjelasan Risa.

"Aku gak tahu, siapa kamu sebenarnya. Kalo kamu memang hantu gentayangan, aku akan cari jalan keluarnya. Aku yakin, kasus kamu ini gentayangan karena ada sesuatu di dunia ini yang masih bikin kamu penasaran." jelas Risa.

Ghost bullies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang