7. Apa maksudnya?

48.7K 4.8K 154
                                    

HASEUM benar-benar bingung dengan apa yang terjadi dengan Risa di dalam kamar mandi. Sudah tiga puluh menit berlalu, tapi wanita itu tidak kunjung keluar. Sedikit cemas, Haseum mengetuk pintu kamar mandi. Sebenarnya tidak perlu, selain bisa menyentuh apapun. Haseum bisa menembus dinding dan hal-hal yang tidak bisa di lakukan manusia.

Bukan Haseum tidak ingin, meskipun Haseum sudah melihat tubuh polos Risa tanpa wanita itu ketahui. Untuk kali ini, biarkan Risa menyadarinya sendiri.

"Kamu tidur apa mati di kamar mandi." seru Haseum di balik pintu.

Klek!

Risa keluar dengan dahi berkerut, sepertinya wanita itu sedang memikirkan sesuatu yang cukup serius hingga membuatnya keluar dengan wajah kebingungan.

"Ini aneh, semalam aku baru aja di datengin tamu bulanan. Tapi kok, sekarang udah berhenti ya," Risa berpikir kembali.

Haseum mengerjap, ucapan Risa berhasil mengalihkan fokusnya yang terus saja memperhatikan tubuh Risa yang hanya di balut sehelai handuk dari dada sampai pahanya. Air yang berasal dari rambutnya yang basah mengalir di dahi Risa, lurus ke leher dan menetes di atas handuk.

Glup!

Haseum menelan ludahnya susah payah, ia gagal fokus. Pikirannya kembali melayang ke tempat di mana ia pernah menggagahi Risa tanpa wanita itu sadari, lebih tepatnya belum di sadari.

"Haseum," pekik Risa.

Haseum kembali mengerjap, mengedipkan matanya berkali-kali.

"Apaan?" tanya Haseum setenang mungkin, mengabaikan bagian bawahnya yang menegang.

Risa mendesah "Aneh gak sih? Kenapa aku PMS cuma sehari, biasanya paling sebentar lima hari lho."

Risa kembali berpikir, mencoba mencari jawaban dengan apa yang terjadi dengan tamu bulanannya. Hasem sendiri masih tidak fokus, tubuh Risa berhasil membuat pikirannya kosong.

Damn! Desahan frustrasi Risa terdengar berbeda di telinga Haseum, dan itu berhasil membuat libido pria yang melayang di ambang pintu itu naik tidak karuan.

Haseum menggelengkan kepalanya secepat kilat. Ia harus bisa menahan diri, ada saatnya di mana Haseum bereaksi untuk menuntaskan semua itu.

"Gak perlu mikirin hal yang enggak penting! Sekarang cepat pakai baju kamu, aku udah siapin makan di ruang tv."

Hilang, Haseum menghilang begitu saja membuat dahi Risa tidak henti-hentinya berkerut. Detik berikutnya wajahnya bersinar, apa yang Haseum katakan, makan? Tunggu, daru mana Haseum mendapatkan makanan.

Selama Risa memakai pakaian tidurnya, selama itu pula Risa berpikir. Memikirkan kenapa haid nya hanya datang semalam, dan bagaimana bisa Hasum menyiapkan makanan untuknya,

Risa sudah berada di ruang tv, kontrakannya memang tidak begitu luas. Hanya ada tiga ruangan saja, ruang depan di jadikan ruang tv. Ruang tengah tempat tidur dan terakhir kamar mandi sekaligus dapur berukuran kecil.

"Kenapa gak di makan," tanya Haseum heran.

Risa masih tidak menyentuh bungkusan putih yang dari aromanya seperti bubur. Iya, bubur cirebon yang menjadi makanan favorit Risa. Bagaimana bisa Haseum tahu makanan kesukaannya.

"Kamu gak mungut ini dari tempat sampah kan?" tanya Risa penuh selidik.

Tidak, Risa tidak akan pernah melupakan kejadian tempo hari. Di mana Haseum memberikannya air mineral yang pria itu dapatkan dari tempat sampah. Anehnya perut Risa baik-baik saja setelah meminum air bekas itu.

Ghost bullies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang