9. Tidak Peka II

43.5K 4.6K 130
                                    


HASEUM mendengus, memperhatikan Risa yang terlalu fokus ke dalam layar televisi. Wanita itu begitu larut ke dalam cerita anime yang tidak Haseum mengerti sama sekali jalan ceritanya, bagaimana bisa wanita seumuran Risa begitu antusias dengan anime.

Hana sendiri masih ada di sana, wanita berambut sebahu itu terus saja melemparkan pertanyaan yang membuat Haseum memutarkan kedua bola matanya, Haseum jengah dengan pertanyaan Hana yang menanyakan hal yang tidak penting.

"Haseum, serius amnesia?"

Entah untuk ke berapa kalinya Haseum mendengar pertanyaan itu dari mulut Hana. Terkadang Haseum berpikir, type seperti apa teman Risa ini. Bagaimana Risa memiliki teman yang sama idiot nya seperti wanita itu.

"Kamu nanya seribu kali pun jawabannya tetep sama, Hana." Risa akhirnya membuka mulutnya,

Haseum dan Hana mendongak, melihat Risa yang sibuk mencari chanel lain. Anime yang wanita itu tonton sudah habis, Haseum kira Risa menjawab pertanyaan Hana karena wanita itu kesal dengan Hana yang terus melemparkan pertanyaan kepada Haseum. Nyatanya, anime yang Risa tonton sudah habis.

"Kenapa kamu yang jawab, aku lagi tanya Haseum," ketus Hana.

Risa memutarkan kedua bola matanya malas "Aku yakin Haseum jengah sama pertanyaan yang gak penting itu, aku aja yang denger kesel."

Lagi, kalimat ambigu Risa memiliki arti tersendiri untuk Haseum. Haseum mulai yakin jika Risa cemburu kepadanya. Padahal bukan itu, Risa kesal karena konsentrasi menontonnya harus terusik dengan suara cempreng Hana.

"Kok kamu sok tahu gitu Ris?" Hana masih melemparkan kalimat dengan nada ketus.

"Aku emang tahu!"

Hana mencebikan bibirnya kesal, kesal karena Risa tidak peka dengan keadaan. Hana sedang ingin dengan Haseum, siapa tahu Haseum ingin mengikutinya setelah ini.

Drrtt Drrtt!

Hana mengerjap, merogoh saku celanana yang bergetar. Satu tangannya mengambil sebuah ponsel yang mendapatkan sebuah pesan masuk.

Darling❤

Kamu di kontrakan Risa kan? Pulang! Jangan bikin malu terus, pake minta mie instan segala sama Risa. Kalo mau aku beliin. Aku jemput sekarang, tunggu di situ.

Dahi Hana berkerut membaca pesan dari kekasihnya. Minta mie instan? Hana tidak meminta itu. Lalu, apa maksud Irfan mengirim pesan ini kepadanya? Irfan memang tahu jika Hana sering ikut numpang makan di kontrakan Risa, dan dari mana Irfan tahu jika Hana berada di kontrakan Risa.

Hana mendelik ke arah Risa yang tengah duduk menyender menatap layar televisi.

"Risa, kamu kirim pesan apa ke Irfan?"

Risa menoleh, alisnya saling bertautan. Bingung mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Hana.

"Aku? Kirim apa?" Risa tidak mengerti.

Hana berdecak "Gak usah bohong, Irfan baru kirim pesan ke aku. Dia bilang nyuruh aku pulang, dia marah karena aku minta mie instan ke kamu. Padahal aku gak minta lho," seru Hana tidak terima.

Risa semakin tidak mengerti dengan ucapan Hana.

"Kamu itu ngomong apa?"

Hana menggeram kesal, sementara Haseum tertawa dalam hati melihat wajah polos Risa.

"Kamu kok lemot banget sih Ris, kamu kirim pesan ke Irfan, kan?"

Kerutan di dahi Risa semakin dalam "Kirim pesan apaan? Sentuh ponsel aja enggak," seru Risa yang mulai mengerti kemana arah pembicaraan Hana.

Ghost bullies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang